19. Code 122

1.7K 170 36
                                    

Hai epribadehhh
Seneng banget bisa update hari ini xixixi💚

Pertama-tama maafin author karena Araldo updatenya lama😢
Soalnya opung author baru meninggal (1 Juli 2021)😭
Kalian bantu doa dan support yaa 😊

Ada satu quotes nih, author baru kepikiran quotes ini setelah beberapa hari kepikiran opung terus.
"Semuanya tidak berubah, hanya tidak lagi sama." ~Ticut

Oke deh, kebanyakan curhat xoxox

Happy Reading and Enjoy This Part!!!😘💗

*****

"Ara."

Ara seketika menghentikan langkahnya saat hendak menuruni tangga sekolah kemudian dia membalikkan badan untuk melihat seseorang yang memanggil namanya. Dari suaranya, jelas itu bukan Aldo.

"Iya. Kenapa, Kak?" tanya Ara ketika melihat Bagas berdiri tidak jauh dari hadapannya.

Bagas berjalan santai mendekati Ara.
Ara memasang raut heran.

"Tuh. Benerin tali sepatu lo, takutnya nanti lo jatuh." Bagas menunjuk ke arah tali sepatu Ara dengan matanya.

Ara menundukkan kepalanya untuk melihat tali sepatu dan benar saja, tali sepatunya terlepas. Baru saja Ara hendak jongkok untuk memperbaiki tali sepatunya namun Bagas sudah terlebih dahulu berjongkok untuk memperbaiki tali sepatu Ara.

Ara memundurkan kakinya saat Bagas hendak menyentuh sepatunya.
"Gak perlu, Kak."

"Gapapa, biar gue aja yang pasangin," ujar Bagas dengan tersenyum lembut.

Bagas mencoba meraih sepatu Ara lagi dan Ara memundurkan kakinya lagi.

"Gue bisa sendiri kok, Kak," ucap Ara memundurkan kakinya.

"Ahkk! Aldo tolongin gue!!!"

Ara berteriak kencang ketika kakinya terjatuh dari tangga teratas dan tubuhnya diawang-awang.

"Ara!" Bagas teriak tak kalah terkejut.

Hap!!!

Aldo berhasil mendekap tubuh Ara sehingga Ara tidak sampai berguling di tangga.

Aldo mendirikan tubuh Ara ke posisi sempurna.
"Gue belum mati, kan, Al?" tanya Ara, matanya masih tertutup karena takut.

"Ini kita lagi di surga sama-sama, Ra," tutur Aldo bercanda.

Ara membuka matanya perlahan.
"Aldo sialan!" umpat Ara yang membuat Aldo tertawa kecil.

Aldo menatap sinis ke arah Bagas yang berdiri di hadapan mereka. Dia mengeluarkan baju sekolahnya kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana berwarna abu-abu.

Shit! Itu hal yang dibenci oleh Bagas yaitu melanggar peraturan sekolah.

"Masukin kemeja lo sekarang!" perintah Bagas sembari menaikkan alisnya.

Aldo menghela nafas seloww.
"Lo gak dengar tadi Ara bilang apa?" Bukannya melakukan perintah Bagas, Aldo malah bertanya.

Araldo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang