Sebaik baik penulis skenario ya hanya dia yang maha segalanya.-
Pukul 02.58, Alif terbangun dari tidurnya. Mencoba mengembalikan nyawa yang habis berkeliaran dialam mimpi.
Merasa sudah terkumpul nyawanya, Alif berjalan gontai kearah kamar mandi untuk mengambil wudhu, lepasnya, dia bentangkan sejadah menghadap kiblat.
Memasang peci diatas kepalanya, merapikan rambut yang ada di jidat, membiarkan jidatnya tanpa ada rambut satupun agar jidatnya bisa menyentuh lantai saat sujud.
''allahuakbar''
Takbir pertama Alif lakukan. Membaca surah Al-fatihah dengan pelisanan yang pelan, dan diringi surah arrahman dari ayat 1-15.
Begitupun rakaat kedua Alif lakukan dengan khusyuk.
''assalamualaikum warahmatullah'' salam Alif ke arah kiri.
Lepas sholat, Alif mengangkat kedua tangan seraya berdo'a.
Allah itu baik, dia senang jika hambanya banyak meminta kepadanya, karena hanya dia tempat kita meminta dan bersembah.
Alif meminta kepada Allah, bermuhasabah dirinya sendiri.
Dan seketika bayangan perempuan itu terlintas di pikiran Alif.
"Astaghfirullah"
Alif cepat cepat membuang pikirannya. Dia tak mau memikirkan yang bukan mahramnya.
Tidak, bukan dia tidak mau cepat cepat menikah, dia hanya ingin membahagiakan umi dan abahnya terlebih dahulu.
"Eh, nak Alif uwes bangun toh" ucap umi di ambang pintu.
''hehe iya umi, kenapa umi?''
''gapapa mas, umi cuma pengen bangunin mas tadi, yaudah lanjut muroja'ah nya mas, umi tinggal ya''
''iya umi..''
Alif mengambil mushaf Al-Qur'an yang berada di dalam lemari kacanya. Kembali duduk dibentangan sajadah, dan muroja'ah juz 12 hari ini.
Pondok annawawi 09.15
Alifah sedang mencoba memahami apa yang dijelaskan ustadzah nya di depan, sekarang pelajaran nahwu, wajar saja jika susah.
Dan seketikan pikiran Alifah teralihkan, bukan kemana mana, tapi kesiapa. Siapa yang menolongnya waktu itu? Siapa yang menggendong nya hingga dia bisa tiba di rumahnya? Waktu dia di culik sama Shasa.
''siapa ya" batin Alifah sambil memutar muta penanya.
"Kenapa fah?"
Alifah sontak menggeleng,
''gapapa da''
''gue mau ke WC dulu'' yang hanya di angguki oleh Aida.
''dzah, izin ke kamar mandi''
''oh,, ayua alifah''
Alifah menunduk sopan, berjalan meninggalkan kelas menuju kamar mandi.
Membuang air kecil tak cukup lama, usainya Alifah berkaca di kaca depan, untuk merapikan jilbabnya.
''eh ada mbak ganjen nih''
Alifah yang merasa orang itu mengatakan dirinya langsung menoleh.
Siapa? Dia tak mengenal wanita ini? Berurusan juga tak pernah.
''gimana mbak kabarnya?'' tanyanya dengan nada mengejek.
''apasi lu gajelas''
Saat Alifah ingin melangkah meninggalkan mereka, wanita itu mencengkram tangan Alifah kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alif lam mim
RomancePerihal Alif lam mim Semuanya pasti sudah tahu apa arti Alif lam mim, Yap, hanya Allah yang tahu. Seperti rentetan garis takdir semua manusia. Hanya Allah yang tahu, kita tidak pernah tahu garis takdir kita dan kita juga tidak bisa menolak takdir it...