Cklekk... Pintu rumah megah itu Alifah buka, berjalan masuk tanpa salam.
"Dady?!! Kok pulanggg ga ngabarin!!" Alifah langsung menghamburkan diri ke pelukan papanya.
Papa Guntur tersenyum, mengelus pelan kepala anaknya itu.
"Maaf ya sayang, soalnya papa buru buru dari Turki nya,''
"So, mana oleh olehh?" Alifah tersenyum penuh harap.
"Okee, this yourr"
Guntur memberikan 2 paper bag kepada putrinya.Alifah menerimanya
"Thankk youu so much dadd" Alifah menciumi pipi kanan papapnya.
Guntur keturunan Turkey, dan hampir setengah keluarga nya menetap di sana, mau tak mau Guntur jadi sering bolak balik ke Turki, di tambah bisnisnya.
"Udah sholat belum?sholat dulu sana"
Alifah mengangguk
"Okee"
19.07 wib.
Alifah turun dari kamarnya menuju dapur, untuk melakukan acara makan malam bersama keluarga.
"Alifah" panggil mama,
Alifah yang lagi fokus dengan nasi gorengnya menoleh.
"Kenapa?"
"Kamu buat masalah apa di sekolah?"
Alifah mengernyitkan dahinya.
"Alifah ga buat onar kok"
"Trus kenapa mama sampe di telpon kepala sekolah kamu?! Sehari aja deh gausah maluin mama papa, bisa gak?"
Alifah tersentak kaget karena suara mamanya yang naik satu oktaf
"Itu masalah sama Shasa ma, dia nampar aku ya aku nampar baliklah"
"Berani ngejawab kamu?!"
"Ga di jawab ntar disuruh jawab punya mulut ga hadeh" batin alifah
"Udahlah ma, wajar Alifah gitu, ngebela dirinya kok" ucap papa menyudahi.
"Papa sering ngebelain dia, jadi ngelunjak kan dianya"
Ucapan mama mampu menohok hati Alifah."Jangan salahin papa ma, salahin aja Alifah yang kenapa lahir dari rahim mama dan nyusahin keluarga ini trus"
Ghafar melihat bolamata Alifah yang sudah berkaca kaca.
Alifah bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan meja makan.
Ghafar yang hendak menyusul di tahan oleh papanya,
''biarin sendiri dulu"
Ghafar menuruti kata kata papanya, kembali duduk dan menghabiskan makan malamnya.
"Hiks..hiks.. kenapa sih lu tolol banget fah, sekali aja dah ga nyusahin nyokap bokap" lirihnya.
Tangan kanan Alifah menyeka air mata.
Cklekk..
Alifah menoleh saat mendengar decitan pintu,
"Keluar!"
"Kakak cuma mau ngomong sama kamu Alifah" ucap Ghafar pelan
"Apa?! Lu mau nambah nambah jelekin gw lagi kan?!"
Ghafar mendekati Alifah,duduk di tepi ranjangnya, mengusap pelan pundak adiknya itu
"Heyy, come on, mana Alifah yang ga pernah nangis?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Alif lam mim
RomancePerihal Alif lam mim Semuanya pasti sudah tahu apa arti Alif lam mim, Yap, hanya Allah yang tahu. Seperti rentetan garis takdir semua manusia. Hanya Allah yang tahu, kita tidak pernah tahu garis takdir kita dan kita juga tidak bisa menolak takdir it...