chapter 66

1.1K 63 14
                                    

"jangan sesekali kalian menyimpan dendam, gue pergi bukan karena mereka, bukan salah mereka, karena ini memang jalannya takdir hidup gue, gue minta kalian jangan tangisin gue, ingat janji kalian sama gue, kalian nggak akan nangisin orang, apalagi gue penyebab kalian nangis, gue ngga suka". Kanaya putri anindhita

*******************
"Assalamualaikum, kamu jangan sedih, aku pergi karena ini memang takdir, maaf karena udah buat kamu, ayah, bunda, abang, kakak, sahabat, bahkan anak meteor sedih, aku ngga bermaksud pergi dari kalian tapi ini memang sudah jalan takdirku".

"Aku pernah bilang dulu sama kamu kan, waktu kamu tanya aku mau mahar apa saat nikah sama kamu? Apa kamu ingat?". Tanya kanaya.

Rafy yang sudah tak kuat menahan tangisnya pun menjawab dengan nafas tercekat, "aku i...ingat". Jawab rafy.

Kanaya tersenyum, wajahnya sungguh berseri, jika kanaya biasanya memasang wajah datarnya kini ia terlihat sangat bahagia, bahkan senyumnya pun tak pernah luntur dsri wajah cantiknya.

"Boleh kamu sebutin?".

"K...kamu mau aku baca surat yaasin dan memberikan satu buah kain kafan". Jawab rafy, ia baru sadar atas permintaan kanaya tempo lalu, ternyata gadisnya meninggalkannnya untuk selamanya.

Lagi lagi kanaya tersenyum, "aku minta maaf sebesar besarnya sama kamu, karena aku belum bisa tepatin janji aku buat terus sama kamu, aku boleh minta sesuatu sama kamu?". Tanya kanaya. Dibalas anggukan oleh rafy.

"Aku mau kamu ikhlasin aku ya, aku titip bunda, ayah, abang, kakak, sahabat sahabat aku dan juga...meteor, kamu jaga diri baik baik, aku mohon kamu rubah diri kamu ya, lebih deketin diri kamu sama Allah, jangan lupa sholat, aku mohon sama kamu tolong jangan dendam sama arka dan venusa, ini sepenuhnya bukan salah mereka, dan satu lagi kamu jangan lupa bacain aku surat yasin dan membelikan aku kain kafan, sesuai janji kamu ya". Ucap kanaya panjang lebar.

Rafy menggeleng ia tak mau kehilangan gadisnya, "tolong kembali, aku ngga bisa, aku ngga sanggup nay, aku mau ikut kamu". Ucap rafy nafasnya tercekat.

"Ngga bisa rafy, hidup kamu masih panjang, masa depan kamu menunggumu, ingat, ada orang tuamu yang masih butuh kamu, ada orang tuaku, ada meteor yang selalu ada untuk kamu, aku yakin kamu bisa, lambat laun kamu pasti bisa lupain aku rafy".

"Ngga.. ngga nay aku ngga bisa aku sayang sama kamu, aku mohon jangan tinggalin aku, Tuhan tolong jangan ambil kanaya Tuhan". Tangis rafy, kanaya yang melihat itupun hanya tersenyum.

"Kamu lupa aku ngga suka liat orang yang aku sayang nangis, apalagi penyebabnya aku, kamu mau lihat aku sedih disini?". Tanya naya.

Dibalas gelengan kuat oleh rafy, "ngga, kamu ngga boleh sedih, aku akan ikhlasin kamu, tapi kamu janji sama aku sering datang di mimpi ya cantik, aku selalu sayang kamu, semoga kita bisa bertemu lagi, boleh aku meluk kamu terakhir kalinya?". Tanya rafy dibalas anggukan oleh kanaya mereka pun berpelukan melepas rindu, mereka tak akan bisa bertemu, kanaya dan rafy....sudah berbeda alam, mungkin ini akhir kisah cinta mereka.

"Ingat janji kamu ya rafy, aku pergi dulu, kamu jaga diri aku titip mereka, dan rubah diri kamu lebih baik lagi ya, aku pamit, kamu jangan sedih sedih terus okey, semangat ganteng, aku pergi dulu, assalamualaikum".

"Waalaikumsalam, nay tolong nay jangan pergi, nay".

***************

"KANAYA". Teriak rafy, vano yang ada disampingnya pun kaget karena teriakan rafy.

" Van van, tadi gue ketemu kanaya van, ini mimpi kan pasti, kanaya masih hidup kan, gue mau jalan jalan sama kanaya bentar lagu gue ulang tahun pasti kanaya lagi nyiapin hadiah buat gue kan van, gue pamit mau jemput kanaya". Ucap rafy dengan senyumannya lalu berlari keluar ruangan, vano yang melihat sahabatnya seperti itu hatinya teriris. Ia pun menyusul rafy.

KANAYA  [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang