175

1.4K 296 173
                                    

Jangan lupa komenannya ya bini Jimin binal!!!

Kecup basah mina dari Yoongi ayam den lapeh :*****

***

"Kalian sudah mau pulang?" Hoseok langsung menoleh saat Yoongi bertanya.

Mimpi apa Hoseok selama ini. Sahabatnya yang tak pernah mengakui keberadaan Hoseok itupun terlihat seperti ingin menahan Hoseok pergi.

Atau ini perasaan Hoseok saja.

Apa mungkin Yoongi akan memilihnya dan membuang gadis kurang putih itu disaat kondisinya benar-benar lemah. Hoseok tentu tak mau. Bukannya apa, Hoseok hanya tak suka menang saat lawannya dalam keadaan lemah begini. Jadi biarkan lawannya kembali tangguh, baru setelahanya Yoongi diizinkan memilih.

"Kata Arin dia ingin melihat kota dari atas atap gedung ini. Kau mau ikut?" tanya Hoseok.

Arin melirik Hoseok. Sejak kapan ia meminta hal seperti itu.

Dan di sinilah mereka. Duduk termenung dengan helaan napas Yoongi yang terdengar begitu berat.

"Jangan lelah, Yoongi-ah." Arin mencoba memulai. Ia tidak terlalu suka suasana hening di antara mereka.

Yoongi menggeleng. "Aku tidak berani mengatakan bahwa aku tidak akan lelah. Melihat ia muntah dan sesak napas dalam waktu bersamaan saja membuat nyawaku hilang setengah," dengus Yoongi terdengar sendu.

"Aku yakin, Ni Na akan baik-baik saja secepatnya. Ia gadis yang kuat. Mari kita percaya bahwa ini hanyalah bagian proses yang harus dia lalui untuk mendapatkan hadiah besar itu," ucap Hoseok menenangkan.

Yoongi menatap Hoseok dengan pandangan yang berbeda.

"Jangan salahkan siapa-siapa, Yoongi. Walau Ni Na kesulitan, tapi percayalah dia tidak sedikitpun menyalahkan kondisinya. Jadi kau tidak perlu menyalahkan dirimu, atau menyalahkan siapapun. Ini hanya proses. Percayalah. Kau harus yakin." Hoseok sudah mulai sesak lagi.

Ia mungkin terdengar ringan dalam berbicara namun saat ingatannya berputar pada keadaan Ni Na yang sedang dalam masa sulit, Hoseok yakin Yoongi tidak sekuat itu untuk melihat istrinya yang sangat rapuh dan lemah bersamaan.

"Jika kau ingin menangis ... maka menangislah sekarang. Setelahnya kau harus kembali kuat demi Ni Na dan demi anakmu. Jangan lagi ditahan.Tidak apa menangis bersama kami asal jangan di depan Han Ni Na. Kami ada di sini." Hoseok menarik Arin sedikit menjauh.

Membiarkan Yoongi menikmati waktunya untuk mengeluarkan semua perasaan berkecamuk yang hampir sepuluh hari ini ia simpan.

Hoseok dan Arin akan menemaninya. Akan memantaunya dari tempat mereka berdiri. Jadi Yoongi tidak akan sendirian disaat ia sedang dalam masa paling lemahnya.

Tak butuh waktu satu menit, Hoseok dan Arin sudah bisa mendengar isakan Yoongi. Awalnya sangat lemah namun perlahan menjadi lebih keras. Yoongi nyaris meraung di atas atap gedung ini.

"Dia tak sedikitpun mengeluh." Yoongi mengepalkan kedua tangannya sekuat mungkin.

"Dia tak sedikitpun mengucapkan rasa sakit."

BUGH

BUGH

Yoongi meninju dinding di sampingnya dengan sangat keras. Arin bahkan reflek melangkah ke arah Yoongi namun ditahan Hoseok.

"Bagaimana ini. Apa yang harus aku lakukan? Kau sungguh tak berguna Min Yoongi."

Kali ini Yoongi membenturkan keningnya berulang kali ke dinding. Tidak terlalu keras. Namun Arin yakin itu cukup membuat pening menyerang.

11. JealLove Part 4 - Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang