193

725 173 114
                                    

Sowwwyyyy mina lama update, sakit selama hampir sebulan nih sampe tak berdaya.. wkwkwkwk.. tapi dah baik2 aja sekarang. Nevermind😘

Kecup basah mina dari Yoongi :*****

***

Tangan Yoongi mengepal dengan kuat. Tubuhnya menegang jelas terlihat dari bahunya yang kaku saat ia melihat alis istrinya bertaut dan Ni Na tampak menggigit bibirnya dari layar besar sebesar televisi di rumah Taehyung itu.

"Tenanglah Nak ... Eommamu sedang berjuang," gumam Yoongi.

Yoongi tau jika Ni Na terkejut. Anaknya mungkin sedang berada dalam mode paling aktif. Siapa suruh ibunya seperti dinamo, jelas anaknya akan lebih dari itu. Yoongi cemas jika anaknya lahir nanti akan persis memiliki energi sebesar gardu listrik.

"Kau khawatir?" Yoongi mengangguk tanpa mengalihkan tatapannya dari layar lebar ketika ibunya bertanya dan mengusap bahunya dengan lembut.

"Yak! Kenapa kau sering sekali berdiri? Duduk!" Yoongi berteriak sambil menunjuk-nujuk layar.

Sejak tadi ia kesal sendiri kenapa Ni Na hobi sekali berdiri. Padahal jelas para pengujinya mengatakan agar Ni Na boleh duduk dengan nyaman di awal sesi sidang. Tapi kenapa gadis dekilnya itu malah memilih berdiri dan mondar mandir ke sana ke mari hanya untuk membuat Min Yoongi ingin berlari dan menyeretnya duduk kembali.

"Yoon," kali ini Yoongi menoleh saat ayah mertuanya yang memanggil. "Kau tau? Wanita itu diciptakan dengan kekuatan yang para laki-laki takkan pernah paham. Jadi jangan khawatir berlebihan. Ni Na tau kapan saatnya ia harus beristirahat."

Wajah Yoongi yang awalnya kaku, tiba-tiba berangsur melunak. Bahunya yang kaku juga sudah turun.

Banyak sekali hal negatif yang lalu lalang di kepala Yoongi. Ia khawatir dan rasanya ingin menggigit bibir istrinya yang pandai berdebat itu dengan sekuat mungkin. Namun Yoongi tak paham bahwa sebenarnya setiap ibu hamil itu tau kondisi mereka. Satu-satunya yang paling paham kondisi mereka adalah ibu hamil itu sendiri.

Jadi benar.

Ucapan mertuanya itu benar. Yoongi tak perlu panik. Ni Na pasti tau tubuhnya sendiri. Lagian mereka di sini lengkap, apa yang perlu Yoongi khawatirkan.

Tepukan dan sorakan dari para mahasiswa yang menonton baik di dalam aula maupun di luar aula membuat perhatian Yoongi kembali teralih ke layar.

Salah satu penguji baru saja bertanya pada Ni Na bagaimana gadis itu bisa sekuat ini. Sidang di depan banyak orang dan seolah-olah menantang para professor untuk mengujinya.

Gadis dekil di dalam sana hanya mengusap perutnya yang sangat membuncit. Lalu berbisik pada micnya. Berbisik untuk memberi tahu seluruh penduduk bumi.

"Ayah anak ini juga perkasa ... aku tidak mau kalah lagi dengannya," ucap Ni Na sambil mengusap seluruh perutnya mengisyaratkan bahwa perutnya yang membuncit itu adalah akibat dari kekalahannya terhadap keperkasaan suaminya.

Tentu pernyataan Ni Na membuat suasana yang cukup tegang tadi menjadi seperti arena komedi.

Di luar gedung aula Jimin bersorak dengan sangat kuat untuk terus melanjutkan kemesuman ini di saat Yoongi sudah merasa seluruh wajah bahkan tubuhnya keluar asap panas.

"Nappeun gijibea, ck!" gumam Yoongi.

Terima kasih pada Tuhan karna telah membagi jiwa Yoongi pada orang macam Han Ni Na, membuat seorang Min Yoongi yang dulunya tak pernah mengenal kata khawatir sekarang menjadi ambasador kata panik.

11. JealLove Part 4 - Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang