Part 3

209 17 0
                                    

   Beberapa hari kemudian...
   Sakura mengalami mual yang luar biasa. Namun ia bisa mengatasinya. Dan hari ini juga ia mau pergi ke rumah jodohnya ditemani oleh Ino dan juga Sai.

   Sasuke akhirnya mau dibujuk oleh orangtuanya. Dan tentunya dia sangat terpaksa melakukan perjodohan ini. Suatu saat nanti, biar Sasukelah yang meninggalkan jodohnya di pelaminan. Agak nyakitin sih, tapi dia gak juga ingin nyakitin perasaan Karin.

  《《《《《《《 □ □ □ □ □ 》》》》》》》
  Keluarga Sakura akhirnya sampai. Yups ternyata mereka pergi ke kediaman Uchiha. Keluarga Sakura akhirnya masuk ke dalam.

   Ia sudah disambut oleh keluarga Uchiha. " Hei Fuga, kita bertemu lagi. Ini adalah anak anakku. Gaara, dan yang paling bungsu di rumah ini adalah Sakura. Ayo anak anak beri salam kepada paman Fugaku," kata Kizashi.
 
   Mereke pun memberi salam kepada keluarga Uchiha. " Mebuki, mana yang mau dijodohin sama anakku itu? Aku ingin mengetahui calon minantu," kata Mikoto.

    " Putriku, Sakura Haruno, Miko chan. Sakura, beri salam kepada bibi Mikoto chan," kata Mebuki. " Salam bibi," kata Sakura sambil tersenyum. " Wah, Sakura emang cantik. Apalagi rambutnya ini. Benar benar kayak bunga Sakura. Ayo silahkan duduk. Biar kupanggilkan anak anakku," kata Mikoto.

   Keluarga Sakura akhirnya duduk. " Ibu, aku keluar sebentar. Mau nunggu Ino dan Sai. Biar ada yang menemaniku, bu," kata Sakura. " Oke, tapi jangan lama lama ya," kata Mebuki.

    Sakura pun akhirnya pergi keluar. " Ish, lama kali mereka ini. Katanya mau nemani aku. Aisssh, malah kepalaku pusing lagi. Arrrrggggggh!" kata Sakura.

    Ino dan Sai akhirnya sampai di kediaman Uchiha. Ino pun langsung menyampiri Sakura. " Hai Sakura, tenang aja kutemani kau kok. Hehehe," kata Ino.

   " Lama kali kalian hah! Kepalaku juga pusing tau, trus beberapa hari ini aku sering mual, Ino. Aku...," kata Sakura mau pingsan. Ino dengan sigap memegang bahu Sakura.

   " Hei, jangan pingsan dong Sakura. Wake up," kata Ino sambil menggerakkan bahu Sakura. Sakura pun langsung sadar dari pingsannya.

    " Kau seharusnya istirahat, Sakura. Jika kau tidak ingin dijodohin, ya gak usah kau lakukan bodoh," kata Ino. " Iya Ino," kata Sakura pasrah.

   Ino pun menuntun Sakura masuk ke dalam rumah. " Kau duduklah, aku panggil Sai dulu," kata Ino. " Iya, maafkan aku merepotkanmu," kata Sakura.

   Ino pun keluar dan memanggil Sai. Setelah itu ia menjumpai Sakura dan mereka langsung menemui keluarga Sasuke dan Sakura.

   " Ini dia makanannya. Hei, kau pacarnya Sai kan? Tumben datang kesini? Mau menengok acara perjodohan ya? Silahkan kalian coba makanannya ya," kata Mikoto.

  Ino dan Sai hanya bisa mengangguk saja. Setelah itu, Sasuke menghampiri mereka.

   " Akhirnya kau kesini. Tuh lihat, siapa yang datang. Mereka adalah keluarga Haruno dan sahabatmu Sai beserta pacarnya ingin melihat perjodohan kamu, Sasuke," kata Mikoto.

   " Hn, namaku Uchiha Sasuke. Salam kenal," kata Sasuke datar. Sakura hanya bisa melihat wajah Sasuke sekilas. " Betul kata Ino, dia lah orang yang sudah merusak masa depan gue. Gue...," batin Sakura. Sakura langsung pingsan.

   <<<<<<<<<< ◇◇◇◇◇◇ >>>>>>>>>>
   Semua anggota keluarganya langsung panik termasuk Ino dan Sai. " Sadarlah Sakura!" kata Mebuki cemas. Sasuke hanya diam menatap semuanya.

  " Bukankah perempuan itu yang sudah aku nodai? Semoga dia gak minta pertanggungjawaban. Ogah gue hidup dengannya. Lebih baik gue hidup sama Karin," batin Sasuke jahat.

    " Bibi, lebih baik kita bawa dia ke rumah sakit," kata Ino. " Iya, Gaara angkat adikmu. Kita semua akan ke rumah sakit," kata Mebuki cemas.

   Mereka pun langsung menuju rumah sakit. Sakura pun langsung dibawa ke ruang perawatan. Mereka tak henti henti berdoa untuk kesembuhan Sakura.

   Ino pun langsung menatap Sasuke tajam. " Pasti Sakura pingsan gara garanya? Tunggu, tadi bukannya Sakura bilang dia pusing dan mual? Apa jangan jangan dia hamil? Oh astaga, dia emang pria yang brengsek," batin Ino.

    " Sai kun, aku ingin bicara sama Sasuke. Aku ingin dia...," kata Ino terhenti karena dokter langsung keluar dari ruangan perawatan.

   " Kalian jangan khawatir. Dan selamat, putri dari nyonya Mebuki lagi mengandung. Jangan buat dia tertekan," kata dokter.

   " Hamil? Dia hamil? Kenapa hatiku rasa senang jika dia hamil? Apa ini semua berkaitan dengan kejadian di malam itu? Oh astaga, apa yang telah aku lakukan? Jangan sampai dia menuntutku," batin Sasuke.

    " Hamil? Siapa yang menghamili adikku? Aku gak akan biarkan orang itu lolos dariku," kata Gaara marah. " Oi Gaara, jangan marah marah disini! Nanti pasien bisa terganggu tau," kata Ino.

   " Diam kau Ino! Aku lagi emosi! Ibu, adikku bu, dia hamil. Trus bagaimana dengan perjodohannya? Apa kita batalkan?" kata Gaara cemas.

    Keluarga Uchiha hanya diam. Keluarga Sakura pun masuk ke dalam ruangannya Sakura.

   Mebuki hanya bisa mengelus rambutnya Sakura. " Siapa pria yang sudah menodaimu sejauh ini, anakku? Hiks ibu sangat kecewa kepadamu," kata Mebuki.

    Sakura pun akhirnya sadar. " Aku dimana, ibu ayah? Dan kenapa ada jarum infus ditanganku?" kata Sakura lemah. " Kamu di rumah sakit, anakku. Kamu pingsan di rumah jodohmu. Dan kata dokter kamu hamil, nak. Siapa yang tega membuatmu kayak begini, anakku?" kata Mebuki.

   " Aku hamil? Pria brengsek itu adalah calon jodohku sendiri, ibu. Aku dinodai pas acara bersama Ino. Ino dan Sai meninggalkanku di tempat itu, dan tiba tiba dia membawaku ke sebuah hotel di dekat acara mewah itu. Ibu ingat jika aku pergi ke pesta bersama Ino, itulah acaranya ibu. Maafkan aku ibu ayah, hikss," kata Sakura lirih.

   " Dia harus bertanggung jawab atas perilakunya kepadamu. Ayah akan bicara kepada keluarga Uchiha. Mebuki, jaga Sakura. Gaara ayo ikut ayah," kata Jiraiya.

  Jiraiya dan Gaara langsung keluar. " Kami akan membatalkan acara perjodohan ini. Putri anda sudah kotor, kami gak akan menerima putri anda," kata Fugaku.

   " Putri saya gak kotor, Fugaku san. Dia kotor gara gara putra anda sendiri. Ya, Sasukelah yang sudah menghamili putri saya! Kau harus bertanggung jawab atas masa depannya!" teriak Jiraiya.

   " Putra kami gak mungkin melakukan perbuatan kotor itu, Jiraiya san. Anda pasti salah besar," kata Fugaku. " Ayahku gak pernah salah! Sakura sendiri yang sudah menceritakan semuanya kepada kami," kata Gaara.

   " Apa itu benar, Sasuke? Jawab!" bentak Fugaku. Sasuke bingung mau jawab apa. " Mana mungkin aku melakukan hal kotor itu, ayah!" kata Sasuke.

    " Oi ayam! Apa kata paman Jiraiya itu benar. Kau tau waktu acara itu aku ada disana bersama Sai. Tapi karena aku gak menemukan kalian disana, kemungkinan besar kalian pergi dari acara itu. Ingat kan kau, ayam? Dan setelah itu terjadi Sakura menceritakan kepadaku! Jadi jangan ngelak lagi," kata Ino.

   Fugaku langsung menampar Sasuke. " Brengsek! Kau gak ngakui perbuatanmu. Jiraiya san, bawa putri anda ke gereja. Mereka akan menikah disana. Kau akan bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri, Sasuke," kata Fugaku marah.

   Mikoto hanya diam saja. Namun dia senang mendengar kabar jika Sakura hamil anaknya Sasuke. Berarti dia akan jadi nenek.

   Sasuke pun hanya bisa pasrah. Beberapa jam kemudian, mereka langsung melaksanakan pernikahan di sebuah gereja.

   Hanya kakaknya Sasori yang tidak mengetahui pernikahan adiknya Sakura. Dikarenakan Sasori jarang pulang ke rumah orangtuanya dan dia tinggal di Amerika.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang