Part 6

223 19 0
                                    

Setelah makan, Sakura langsung membereskan semua makanannya. Sasuke hanya bisa memperhatikan gerak gerik Sakura tanpa banyak komentar.

" Kenapa kau memerhatikanku, Sasuke?" kata Sakura. " Kau itu habis pergi, Sakura. Sekarang istirahatlah, aku gak mau tau," kata Sasuke.

" Iya, kalau aku istirahat terus yang ada aku dimanjain oleh kamu, Sasuke. Lagian aku gak ingin dimanjain oleh kamu," kata Sakura. " Terserah kamu aja, tapi bolehkah aku mengelus perut kamu. Aku hanya ingin menyapa anakku, bolehkan Sakura?" kata Sasuke.

" Cih, baru sekarang kau mengakui anak ini adalah anakmu Sasuke. Sudahlah, kau elus perutku tapi jangan sampai kau mengelusnya secara kasar. Aku tak suka," kata Sakura.

" Iya," kata Sasuke. Sakura mendekati Sasuke dan memegang tangan Sasuke ke arah perutnya. Hati Sasuke pun menghangat ketika bersentuhan dengan perut Sakura yang masih rata.

" Sasuke, apakah anak ini nantinya mirip kita berdua? Atau salah satu dari kita Sasuke? Dan kau mau anak ini lahirnya perempuan atau laki laki? Jawab aku Sasuke," kata Sakura.

" Terserah, yang penting kalian berdua sehat," kata Sasuke. Sasuke pun sibuk mengelus perut Sakura.

Beberapa bulan kemudian. Usia kandungan Sakura menginjak 5 bulan. Selama itu pula Sasuke selalu mengabulkan permintaan Sakura.

Tetapi hati Sasuke selalu untuk Karin. Sedangkan Sakura sudah mulai mencintai Sasuke. Namun Sakura sadar jika Sasuke tidak mencintainya.

<<<<<<<<<<<< ¡¡¡¡¡¡¡¡¡¡¡ >>>>>>>>>>>>

Suatu ketika, Sasuke pergi ke tempat Karin. Ia ingin memperbaiki hubungan dengan Karin.

" Karin, ayolah. Beri aku kesempatan buat kita bersama lagi. Aku janji aku gak bakalan ninggalin kamu. Pliss, kumohon Karin," kata Sasuke.

" Tidak Sasuke, jika kita balikan kau akan seperti dulu. Selalu mengabaikanku. Aku gak mau," kata Karin. " Aku janji akan menuruti semua keinginan kamu. Ya ya ya," kata Sasuke.

" Benarkah? Kalau emang kau ingin mengabulkan permintaanku, kau kasih aku uang 200 juta ¥ ke rekeningku. Mau gak kau ngasih uang kepadaku?" kata Karin.

" Itu gak mungkin Karin. Uangnya sangat banyak. Nanti karyawanku gak akan bisa mendapatkan jatah bulanannya. Jangan yang itu, gantilah permintaanmu itu, Karin," kata Sasuke.

" Belikan aku villa di luar Jepang. Bisa gak kau, Sasuke?" kata Karin menyeringai. " Tidak, nanti orangtuaku bisa curiga denganku. Yang sederhana bisa gak kau minta kepadaku. Pasti akan kukabuli," kata Sasuke.

" Kau pelit! Ya sudah aku gak akan bakalan balikan denganmu. Byee," kata Karin yang langsung pergi. Sasuke pun syock melihat Karin pergi.

Ia pun langsung pulang ke apartemen. Sasuke pun membanting pintu apartemen. Kebetulan Sakura berada di apartemen. Sakura pun langsung ketakutan.

" Sasuke, jangan kau banting pintu! Nanti anak kita bisa terkejut mendengarnya," kata Sakura. " INI SEMUA SALAHMU, SAKURA! JIKA KAU GAK HAMIL, PASTI AKU AKAN SELALU BAHAGIA BERSAMA PACARKU ITU. PERGI, AKU MUAK DENGANMU. PERGI DARI APARTEMENKU!" teriak Sasuke.

" Jangan kau lampiaskan kemarahanmu kepadaku, Sasuke. Aku hamil gara garamu juga kan. Jadi kita imbas kenanya ini hah! Aku juga muak hidup denganmu. Ya sudah, aku akan kabulin permintaanmu. Dan tenang aja, aku akan buat perceraiannya. Kau tenang saja, Sasuke," kata Sakura yang langsung masuk ke kamarnya.

Ia menangis sejadi jadinya. " Hikss, aku gak kuat menghadapi kemarahannya. Beberapa bulan ini aku tersentuh oleh perlakuannya kepadaku. Jika ini yang ia inginkan, hikss maka aku akan pergi dari sini. Dan apa katanya tadi, dia sudah pacar tanpa sepengetahuan denganku. Ah, harusnya aku mengetahuinya sejak lama dan jangan sampai aku jatuh cinta kepadanya. Eh malah sekarang aku dijebak cinta olehnya. Apa yang sedang kau perbuat kepadaku, Sasuke. Hiksss hikss hiksss," kata Sakura sambil menangis.

Ia pun langsung mengambil semua barang barangnya. " Hanya ini kenangan darimu. Akan kutinggal disini aja. Aku gak ingin melihat wajahnya itu," kata Sakura.

Sakura pun langsung keluar dan membawa kopernya. Dan kebetulan pula Sasuke sudah keluar dari apartemennya.

Sakura pun langsung keluar dari apartemennya. Ia langsung memesan taksi. Ia pun menelpon Sasori.

" Sasori, pesankan tiket pesawat buatku hari ini. Sekarang juga, atau gak kau bawa aja pesawat pribadimu," kata Sakura.

" Kau ada masalah dengan suamimu, Sakura? Ya sudah, kau pakai aja pesawat pribadiku. Nanti akan kusuruh orang untuk menjemputmu," kata Sasori.

" Baiklah Sasori," kata Sakura pasrah. Ia pun mematikan teleponnya. " Seterusnya kau akan tinggal bersama pamanmu ya nak. Papamu sudah mengusir kita dari apartemennya. Jadi kau baik baik aja di dalam sana," kata Sakura sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit..

Sakura pun sampai di bandara. Ia sudah ditunggu oleh anak buahnya Sasori. Setelah itu ia naik pesawat bersama anak buahnya Sasori.

°°°°°°°°°°°°°°° ♤♤♤♤♤♤♤ °°°°°°°°°°°°°

Sementara Sasuke ia sibuk berada di bar. Ia meminun banyak minuman. Malam pun tiba, ia diseret oleh Jugo asisten pribadinya.

Sasuke dibawa ke apartemennya. Jugo langsung menidurkan Sasuke di sofa. " Tugasku udah beres. Aku mending keluar dulu aja," kata Jugo.

Keesokan harinya. Sasuke terbangun dan alangkah terkejutnya ia berada di apartemen. " Pasti Sakura yang membawaku kesini. Huh, padahal gara gara dia aku berpisah dengan Karin. Tumben dia gak keluar dari kamarnya. Ah menyebalkan, mending aku bersih bersih dan ke tempat Karin," kata Sasuke.

Sasuke pun membersihkan dirinya. Ia pun langsung menuju ke dapur. " Dimana Sakura? Biasanya dia sudah siap menyiapkan sarapan buatku. Kok gak ada makanan disini? Ah, mending kusuruh Jugo aja," kata Sasuke.

Sasuke pun memesan makanan lewat Jugo. Setelah beberapa menit makanannya datang. Sasuke pun langsung memakan makanannya.

Setelah itu dia langsung pergi ke tempat Karin. Ia melihat Karin bersama pria lain. " Siapa yang berada di dekat Karin? Apa itu Naruto? Tapi tidak deh kayaknya. Ciri cirinya juga berbeda, ah kuikuti aja mereka," kata Sasuke.

Sasuke pun mengikuti Karin dan sampai ke rumahnya Karin. Beruntungnya pintu depan Karin terbuka. Jadi Sasuke leluasa untuk masuk ke dalam rumahnya Karin.

Sasuke pun mendengar suara desahan milik Karin. " Kenapa Karin mendesah? Gak mungkin Karin menyelingkuhiku kan?" kata Sasuke. Sasuke pun langsung membuka pintu kamarnya Karin.

Alangkah terkejutnya ia melihat pacarnya sendiri bertelanjang bulat di depan pria lain. " Kukira kau wanita baik baik, Karin. Ternyata aku salah selama ini. Sepupumu terlalu benar mengatakan hal buruk tentangmu. Dan sekarang aku percaya dengan ucapan dari sepupumu itu. Dan ditambah waktu acara pesta bulan yang lalu kau telah mengasihku obat perangsang kan! Jawab, dan aku bersyukur ketika hormonku naik aku tidak melampiaskannya kepadamu dan sialnya aku sudah mendapatkan kebahagianku sejak dulu. Terimakasih, dan tunggu aja kehancuran kalian berdua," kata Sasuke yang langsung meninggalkan Karin.

{{{{{{{{{{{{{{ ■■■■■■■■■■ }}}}}}}}}}}}}}

Sasuke pun langsung menuju ke apartemennya Sakura. Ia ingin meminta maaf atas membentak Sakura. " Kuharap aku bisa mendapatkan maaf darimu, Sakura. Kau tidak tau apa apa tentang mantan pacarku itu Sakura," kata Sasuke.

Sasuke pun masuk ke dalam apartemennya. Ia menuju kamarnya Sakura. Ia membuka kamar Sakura. Dan alangkah terkejutnya ia melihat barang barang Sakura sudah kosong.

" Kau pergi meninggalkanku, Sakura. Gara gara ucapanku yang kemarin, kau meninggalkanku hikss. Ini semua gara gara ucapanku ini. Bodoh kau Sasuke, seharusnya kau gak usah nge bentak dirinya," kata Sasuke.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang