Keesokan harinya. Sasuke terbangun dari tidurnya. Kepalanya sangat sakit. Namun ia terkejut, kenapa ia bisa di apartemen. Ia mencoba mengingatnya. Dan hasilnya tetap tidak bisa.
Sasuke memutuskan untuk ke kamar mandi. Ia memuntahkan seluruh isi perutnya akibat ia mabuk kemarin.
Setelah itu, ia langsung keluar dan menuju dapur. Ia lihat Sakura lagi memasak sarapan. " Selamat pagi, Sasuke. Kau sudah bangun? Ayo dimakan sarapannya," kata Sakura.
" Kau yang membawaku kemari? Jawab Sakura," kata Sasuke tajam. " Iya, aku emang yang membawamu kesini. Apa kau lupa, kau menelponku kemarin hah! Dasar, malah kau ubah namaku jadi Jugo. Ishh," kata Sakura.
" Jugo adalah asistenku. Makasih kau sudah membawaku kesini. Arrrgggh, kepalaku sakit," kata Sasuke. " Kepalamu sakit? Yang mana? Ini makanlah bubur ini. Supaya meredam sakitnya. Aku juga pernah mabuk, tetapi ya Sasori yang membuatkanku bubur. Dan akhirnya aku baik baik saja setelah memakan bubur buatan Sasori. Hehehe," kata Sakura.
" Siapa itu Sasori? Pacarnya kah? Ngapain aku kepo urusannya sih. Aku kan gak peduli tentang hidupnya. Setelah ia melahirkan, aku akan ngambil anaknya dan menceraikannya. Karena yang pantas menjadi ibu dari anakku adalah Karin bukan Sakura," batin Sasuke.
" Hn. Pacarmu memang baik. Dia bahkan mengobatimu sebegitunya," kata Sasuke. " Pacar? Oh, jadi kau cemburu dengan Sasori. Maaf ya Sasuke, aku tak tertarik sama pria. Ya emang sih kita menikah, tapi untuk berhubungan dengan pria itu tidak mungkin. Yang ada aku akan bertemu lagi dengan pria brengsek sepertimu. Dan untungnya Sasori orang baik, karena dia adalah kakakku. Ya jelas dia orang baik, gak kayak kamu," kata Sakura.
" Sakura punya kakak lagi? Kukira cuma Gaara aja kakaknya. Ternyata ada lagi kakaknya Sakura," batin Sasuke. Sasuke pun mencicipi bubur buatan Sakura.
" Setahuku kau cuma punya kakak Gaara, dimana Sasori itu? Aku tak pernah melihatnya," kata Sasuke. " Dia ada di hatiku. Karena aku takkan memberitahukan keberadaannya kepadamu. Sudahlah, setelah ini aku akan pergi. Aku ingin ke rumah temanku. Gak apa apa kan Sasuke?" kata Sakura.
" Pergilah, tapi jangan sampai kau kelelahan. Kau tengah mengandung anakku, Sakura," kata Sasuke. " Bukan hanya anakmu, bodoh. Tetapi ini adalah anakku," kata Sakura. " Anak kita. Kau puaskan kan Sakura. Setelah ini aku ingin istirahat aja. Kepalaku pusing, kau pergilah," kata Sasuke.
" Ya ya ya, istirahat aja kau Sasuke. Aku takkan merawatmu. Karena aku ogah dekat denganmu," kata Sakura tajam. " Sama, aku juga ogah samamu," kata Sasuke yang membalas perkataan Sakura.
|||||||||| ¿¿¿¿¿¿¿¿¿ |||||||||||
Setelah makan, Sakura langsung pergi. Ia menuju ke rumah Ino. Ia pun sampai di rumah Ino.
Ino pun terkejut melihat Sakura. " Hei, kau datang sendiri Sakura? Dimana Sasuke?" kata Ino. " Dia di apartemen. Kepalanya sakit. Ino aku ingin curhat kepadamu," kata Sakura memohon.
" Katakan, apa yang ingin kau katakan kepadaku," kata Ino. " Aku muak hidup bersama Sasuke. Baru sekali, hidup menderita, apalagi jika aku hidup satu tahun bersamanya. Makin menderita diriku, Ino," kata Sakura.
" Bodoh, kau harus menerima Sasuke dalam hidupmu Sakura. Jangan muak kepadanya, jika kau muak sama aja kau muak kepada anakmu. Jika bukan karena dia, takkan anakmu ada di dalam perutmu itu, Sakura. Sudahlah besok aku dan Sai akan segera menikah. Kau datang ya bersama Sasuke. Aku gak mau tau," kata Ino.
" Aisssh, gak aku gak akan datang ke pestamu. Nanti kejadian lagi kayak waktu itu. Nanti kan, astaga gak Ino aku di apartemen aja. Aku gak akan datang ke acaramu, bodoh," kata Sakura.
" Kau sudah menikah, Sakura. Mana ada laki laki yang ingin menodaimu tau. Ditambah ada anakmu didalam perutmu. Pasti ogah para laki laki mendekatimh. Beruntunglah kau Sakura sudah disentuh satu kali dan ya itu adalah suamimu sendiri. Sudah, jika itu yang kau katakan ya sudah. Aku gak memaksakanmu. Ingat, jaga keponakanku ini. Semoga anakmu tak tertular dari sifat ibunya ini," kata Ino.
" BODOOH! KAU EMANG BODOH, INO!" teriak Sakura. " Hei, jangan kau ngumpat Sakura. Gak baik bagi anakmu ntar," kata Ino. " Terserah, siapkan aku minuman. Aku haus karena berdebat denganmu," kata Sakura kesal.
Ino pun langsung mengasih minuman kepada Sakura. " Haus banget calon ibu yang satu ini. Sakura, apa yang harus aku lakukan di altar nanti. Aku benar benar takut. Jika Sai hanya mengecap bibirku tapi gak melumatnya hatiku sangat takut. Sakura bantu aku untuk menghilangkan ketegangan ini," kata Ino.
" Aku bingung yang harus ku jawab Ino. Kau tau, di altar pernikahanku Sasuke hanya mengecap bibirku. Gak melumat. Aku berani deh. Tapi kau harus tenang dan jangan berpikir yang aneh aneh," kata Sakura.
" Sasuke hanya mengecap dirimu, Sakura? Ah ya, kalian menikah hanya demi pertanggungjawaban kan. Ya sudah, aku akan tenang di altar pernikahanku nanti. Makasih atas sarannya Sakura," kata Ino.
~~~~~~~~~~~ ¡¡¡¡¡¡¡¡¡¡¡¡¡ ~~~~~~~~~~~~
Sementara di apartemennya Sasuke. Tiba tiba ada yang membunyikan bel apartemen Sasuke. " Iya, siapa? Sebentar," kata Sasuke. Sasuke pun membuka pintunya.
" Karin! Oh hai, tumben kau kesini? Ada perlu apa kau kesini?" kata Sasuke. " Kita jalan jalan yuk. Aku bosan Sasuke. Plisss," kata Karin merajuk.
" Kepalaku lagi sakit, Karin. Lainkali aja ya," kata Sasuke. " Ish, itu terus kau katakan Sasuke. Kita jarang menikmati waktu bersama. Ayolah Sasuke, sekali saja," kata Karin.
" Gak bisa Karin. Aku ingin istirahat. Pergilah ke rumah sepupumu itu. Ajaklah dia jalan jalan. Jangan kepadaku, aku ingin istirahat," kata Sasuke.
" Kau gak peka kepadaku, Sasuke! Mau sampai kapan hubungan ini? Kau berjanji akan menikahiku kan! Tapi kapan, kapan janjimu itu? Jawab Sasuke. Jika kita begini terus, maka kita putus. Jangan hubungi aku lagi," kata Karin marah. Ia langsung pergi dari apartemennya Sasuke.
" Karin! Arrrgggh! Menyebalkan, nanti aja aku temuin dia. Aku hanya ingin istirahat," kata Sasuke. Sasuke pun langsung tertidur di sofa.
Siang pun tiba, Sakura akhirnya pulang dari rumahnya Ino. Ia pun langsung ke apartemennya Sasuke. Ia pun akhirnya sampai dan langsung masuk.
Ia melihat Sasuke tidur di sofa. " Hei, bangun. Pasti dia kesakitan gara gara mabuk kemarin. Habis dia salah, ngapain dia mabuk. Ada ada aja, lebih baik aku masakin buat dia aja. Mumpung jam makan siang kan," kata Sakura.
Sakura pun langsung memasakkan makanan buat Sasuke. Ia pun langsung menaroknya di meja dekat Sasuke. " Sasuke, ayo bangun. Aku udah pulang," kata Sakura.
" Euuuggggh, kau sudah pulang Sakura? Maaf aku ketiduran disini, kau langsung memasak tadi? Aku sungguh tak tau jika kau masak, Sakura," kata Sasuke yang langsung terbangun dari tidurnya.
" Iya, makanlah dulu. Aku bersih bersih dulu, setelah itu aku kesini lagi," kata Sakura. Sakura pun langsung masuk kedalam kamarnya.
Sakura pun akhirnya makan dan diam diam Sasuke takjub melihat aura kecantikan dari Sakura. " Biarkan aku menikmati keindahan didepanku sebentar aja. Aku gak ingin dia menjauhiku hanya karena ini saja," batin Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage Brings Us A Happy Fate
RomanceSakura Haruno dijodohkan oleh keluarganya. Keluarga jodohnya adalah seorang konglemerat yang sangat kaya raya. Nama jodoh Sakura adalah Uchiha Sasuke. Uchiha Sasuke mempunyai pacar yang bernama Uzumaki Karin. Sasuke tidak ingin menikah dengan Sak...