Part 1

288 23 0
                                    

   Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 malam, dan Sakura beranjak dari tempat tidurnya. Ia melihat ke arah laki laki yang sudah menodainya. " Kau tampan tapi brengsek. Aku harus ke tempat Ino. Aku akan menceritakan semuanya kepada Ino," kata Sakura.

    Sakura pun menuju kamar mandi. Setelah itu, ia langsung memakai pakaiannya. Untunglah pria tersebut tidak merobek pakaiannya.

   Sakura pun sempat mengelus wajah tampan pria tersebut. " Moga moga kita tidak bertemu lagi," kata Sakura. Sakura pun langsung keluar dan menuju ke tempat Ino.

    Sakura pun sampai di tempat Ino. Di tempat Ino. " Sai, aku cemas dengan keadaan Sakura. Apa aku menelpon ibunya ya? Aku bingung, Sai," kata Ino.

   " Jangan, lebih baik kau telepon Sakura aja. Jangan ke ibunya, bisa bisa ibunya ngamuk padamu Ino," kata Sai. " Iya juga ya. Ah menyebalkan," kata Ino.

   Tiba tiba bel apartemen Ino berbunyi. " Siapa yang malam malam kemari? Apa itu Sakura, Sai?" kata Ino. " Coba kau check, Ino," kata Sai. " Ish, ya sudah kalau begitu," kata Ino.

   Ino pun membukakan pintu. Alangkah terkejutnya ia melihat Sakura dalam keadaan yang menggenaskan. " Astaga Sakura, banyak tanda kissmark di lehermu. Ayo masuk dulu," kata Ino.

   " Hiks Ino, aku gak suci lagi. Ini semua gara gara kau! Jika kau gak ninggalin aku hiks maka gak akan terjadi hal kayak begini. Pliss jangan beritahu hal ini kepada ibuku, Ino," kata Sakura menangis.

   " Masuklah kau dulu, Saku. Nanti didalam kau ceritakan kepadaku," kata Ino. Sakura pun masuk ke dalam apartemennya Ino.

   " Jadi bagaimana kejadiannya, Sakura? Kami sangatlah penasaran," kata Ino. Sakura pun menceritakan semuanya kepada Ino dan Sai.

   " Pria itu emanglah brengsek! Jika dia tak memakai pengaman, maka habislah dirimu Sakura. Kau bisa hamil nantinya. Nah, minumlah obat ini. Ini mencegah kau hamil, Sakura," kata Ino.

   " Kau! Obat itu pasti pahit! Aku gak mau," kata Sakura. " Oh ayolah, Sakura. Jangan kekanakan kayak gini dong. Kau sudah besar. Kami sering kok melakukan hal itu, namun kami menahannya supaya gak kebobolan ntar. Tunggu saatnya tiba baru kami melepaskannya," kata Ino.

   " Tidak, aku tidak mau Ino. Sudahlah, aku ingin istirahat aja. Jangan ganggu aku, aku nginap disini ya," kata Sakura. " Ya nginaplah kau disini, Sakura," kata Ino. Sakura pun masuk ke dalam kamar.

   " Kasihan Sakura, Sai. Gara gara kita, dia jadi kayak begini. Semoga dia gak bertemu dengan pria brengsek itu ya," kata Ino.

   " Iya, oh ya Ino ada yang ingin aku bicarakan ke kamu. Duduklah kau disini dan tutuplah matamu ini," kata Sai. " Oke baby," kata Ino. Ino pun menutupkan matanya.

   Sai mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Lalu Sai memakainya di jari manisnya Ino. " Sekarang kau bukalah matamu Ino," kata Sai.

   Ino pun membuka matanya. " Mana hadiahnya, Sai," kata Ino. " Lihatlah ke jarimu, Ino," kata Sai. Ino pun terkejut melihat benda yang ada di jarinya. Yups, itu adalah sebuah cincin yang sangat indah.

   " Ini... makasih ya Sai. Aku mencintaimu," kata Ino. " Iya, dan maukah kau menikah denganku? Aku ingin kau menjadi ibu bagi anak anakku kelak, mengurusku ketika aku lagi capek, ketika aku sakit, pokoknya semuanya sampai suatu saat ketika kita sudah tua, pokoknya sampai akhir hayat kita, maukah kau jadi istriku jadi pliss terima aku ya, Ino sayang," kata Sai.

   " Ya mau, aku mau sayang. Aku ingin hidup bersamamu hingga akhir hayat kita. Aku mencintaimu Sai," kata Ino. Sai pun mencium bibir Ino. " Bolehkah sayang? Dan setelah ini, jangan kau meminum obat ini, biarlah dia tumbuh di perutmu ini," kata Sai. " Of course darling, akan kuturuti keinginanmu," kata Ino. Dan mereka menikmati malam mereka di kamar Ino

  ~~~~~~~~~~ ♡♡♡♡♡♡ ~~~~~~~~~~
   Pagi pun tiba. Sasuke pun terbangun dari tidurnya. Alangkah terkejutnya ia melihat noda darah disamping. " Ternyata yang kutiduri bukanlah seorang jalang. Melainkan seorang wanita yang belum tersentuh oleh lelaki lain. Dan baunya sangatlah menyenangkan. Ah, tapi siapa yang mengasih obat itu? Akan kucari tau semuanya," kata Sasuke yang langsung bangkit dari ranjangnya.

   Ia pun berberes beres dan menuju kamar mandi. Setelah itu ia cabut dari hotel dan menelpon seseorang. " Cari tau siapa yang mengasih obat itu ketika lagi acara itu, Jugo. Aku tak mau tau," kata Sasuke.

    " Baiklah tuan, saya akan melihatnya di CCTV tempat acara itu berlangsung. Tuan tenang saja," kata Jugo. " Hn," kata Sasuke. Sasuke pun langsung ke kantor.

   Sementara di tempat Karin. " Sudahlah Sui, aku capek. Aku ingin menemui Sasuke. Jadi kangen kepadanya," kata Karin. " Kau akan kesana dengan keadaan seperti ini, Karin? Oh ayolah, plisss jangan bergantung terus terhadap Sasuke. Ada aku, Karin. Aku sanggup menghidupi kebutuhanmu kok. Kumohon ya," kata Suigetsu.

    " Tidak, aku takkan mendengarkanmu. Makasih kau sudah memuaskanku, Suigetsu," kata Karin yang langsung berberes beres.

   Setelah itu Karin langsung pergi dari sana. " Sampai kapanpun aku takkan nyerah untuk mendapatkanmu, Karin. Karena aku mencintaimu," kata Suigetsu.

   Karin pun sampai di kantornya Sasuke. Ia pun langsung memeluk tubuh Sasuke. " Aku rindu bersamamu, Sasuke kun? Temani aku belanja ya. Pliss," kata Karin.

   " Tidak Karin, aku sibuk. Lihatlah berkas berkas ini. Sudahlah, kau aja yang pergi ya. Ajaklah supir menemanimu," kata Sasuke.

   " Baiklah," kata Karin senang. " Pakailah kartuku ini. Jangan sampai boros," kata Sasuke. " Iya Sasuke," kata Karin mendengus.

    Karin pun langsung pergi. Ia pun langsung menelpon seseorang. " Iya, aku akan kesana. Temani aku berbelanja ya," kata Karin. Karin pun langsung masuk ke dalam mobil.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang