Part 13

132 14 0
                                    

   " Apaa! Tidak tidak, kau tidak boleh menginap. Aku gak mau kau disakiti olehnya, Sakura," kata Sasori. " Ayolah, Sasori. Aku nginap disana ada alasannya," kata Sakura.

    " Apa alasanmu, Sakura? Apa karena kau mencintainya sehingga kau rela balikan dengannya, hah! Oh Sakura, kau tau ketika dia memperlakukanmu dulu. Ingatlah kejadian pada waktu itu, Sakura. Aku memperingatimu, Sakura," kata Sasori.

   " Aku tau kejadian itu, face. Aku tak bisa mengelaknya. Tapi aku terpaksa nginap disana, karena orangtua Sasuke akan menginap di apartemennya. Kalau kami tidak menginap, pasti orangtuanya akan curiga terhadap kami. Maka dari itu, aku sajalah yang mengalah demi orangtua Sasuke," kata Sakura.

    " Seharusnya kau mengajukan surat perceraian, Sakura. Supaya masalah ini tidak terjadi. Tapi kau takkan mendengar ucapanku dan akan bilang mereka tidak boleh tau masalah darimu. Gini kan akibatnya, Sakura. Ya sudah dengan terpaksa kau boleh nginap bersama Sasuke," kata Sasori.

   " Apa! Kau membolehkanku, face? Gaara, tumben dia baik padaku? Oh, senangnya aku mempunyai kakak baik seperti kalian berdua," kata Sakura histeris.

   " Ya, dia emang sangat baik Sakura," kata Gaara mendengus. " Aku emang selalu baik ya, Gaara," kata Sasori tidak terima. " Aku lebih baik darimu. Aku mengalah demi dirimu," balas Gaara.

   " Oi oi oi, sudahlah. Jangan bahas masalalu kalian," kata Sakura melerai. " Habis dia mancing keributan duluan, Sakura," kata Gaara. " Kok gue, sih. Ah, jangan kita ribut lagi, Gaara. Kita punya keponakan. Nanti mereka bisa nangis jika kita ribut," kata Sasori.

   " Kalian ini kenapa sih, suka sekali ribut. Kalian sudah pada dewasa, bersikaplah seperti orang dewasa tau," kata Sakura kesal. " Jangan seperti itu pada kami, Sakura," kata Sasori dan Gaara.
{{{{{{{{{{{{{{{{ ♡♡♡♡♡♡♡♡ }}}}}}}}}}}}}}
    Kesokan harinya. Sakura sudah mempersiapkan segala keperluannya di apartemen Sasuke. Ia sudah memberitahu Sasuke jika ia boleh nginap disana.

   Sasuke tentu saja bahagia jika Sakura menginap di apartemennya. Kini Sakura sampai di apartemennya. " Kemarin malam dengan relanya aku beli box bayi dua Sakura. Karena kau akan menginap otomatis kubeli juga box bayi ini. Sama perlengkapan buat bayi gitu Sakura. Gak apa apa kan," kata  Sasuke.

  " Iya gak apa apa kok. Nanti kalau perlengkapan dari aku habis, aku bisa pakai yang disini. Kuletakkan mereka di box bayi ya," kata Sakura. " Hn," kata Sasuke.

  Sakura pun memasukkan kopernya di lemari Sasuke. " Kenapa kau gak keluarin isi kopermu, Sakura? Kan bisa kau isi pakaianmu disana. Lagian anggap saja seperti rumahmu, Sakura," kata Sasuke.

   " Aku hanya nginap sekali dan aku tak ingin memasukkan pakaianku ke dalam  lemarimu, Sasuke. Sudahlah, setelah ini aku akan masak. Jagain mereka," kata Sakura. Sasuke hanya bisa menghela nafas.

   " Hnn," kata Sasuke. Sakura pun pergi ke dapur. Ia menyiapkan makanan buat orangtua Sasuke. Sedangkan Sasuke bermain bersama Sarada dan Sasura.

  Setelah itu ia menuju kamar mandi. Sakura pun selesai memasak dan menuju kamar Sasuke. Sakura pun masuk ke dalam kamarnya Sasuke.

   " Dia ada di dalam kamar mandi rupanya. Kalian pada lapar hmm, atau kalian pada ingin mandi? Tunggulah papa kalian selesai ya. Mama sayang kalian," kata Sakura.

   Sakura pun mengendong Sarada. Ia pun langsung menyusui Sarada. Tiba tiba Sasuke selesai dari kamar mandinya. Ia melihat Sakura sedang menyusui Sarada.

  " Kau sudah selesai memasaknya, Sakura? Aku keluar sebentar. Kutahu pasti kau tidak nyaman kepadaku kan. Permisi," kata Sasuke.

   " Makanlah kau dulu. Habis itu, kau hubungi Itachi nii ya," kata Sakura. " Ya," kata Sasuke. Sasuke pun akhirnya keluar.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang