Part 4

220 17 0
                                    

   Setelah mereka menikah, keluarga Sasuke menyuruh Sakura untuk menginap di apartemen Sasuke. Tentu saja Sakura menolak dan ingin tinggal di rumah orangtuanya sendiri.

   Sasuke juga menyetujui saran Sakura. Namun ibunya Sasuke tetap kekeh ingin Sakura tinggal bersama Sasuke di apartemen. Akhirnya Sakura menyerah dan sekarang mereka di apartemen.

   " Kita menikah karena aku merasa bersalah. Dan kau akan kuanggap sebagai pelayan disini. Aku ogah tinggal denganmu. Tapi kau tenang saja, aku akan ngasih nafkah buatmu supaya orang tidak curiga kepadaku," kata Sasuke.

   " Baiklah, aku setuju. Aku juga ogah tinggal denganmu. Hanya karena anak ini kita harus menikah. Dan kalau kau punya pacar, ya pacaran aja sana. Aku takkan menganggu hubunganmu demgan pacarmu. Aku gak ingin merusak hubungan kalian. Sudahlah aku ingin istirahat," kata Sakura.

    " Hn, baiklah. Aku setuju dengan idemu. Kita tidur terpisah. Disana tempat tidurmu. Aku akan tetap tidur dikamarku," kata Sasuke. " Oke," kata Sakura.

   Sakura pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Sasuke merasa pusing menghadapi situasi ini. " Ahhh, bagaimana aku bilang kepada Karin kalau sekarang aku sudah menikah. Cihhh, coba saja aku tak menodai dia pada malam itu, mungkin gak kayak gini jadinya," kata Sasuke kesal.

   Sementara di dalam kamar Sakura. " Hikss, aku gak ingin tinggal disini. Baru saja tiba, sudah kayak begini situasinya. Bagaimana jika beberapa hari aku tinggal disini? Makin menderita diriku ini, hikss. Kenapa kau tumbuh didalam perutku ini, hah! Tidak, anak ini tidak bersalah. Aku akan menjaganya mulai sekarang. Aku menyayangimu, anakku," kata Sakura sambil menangis.

   Malam pun tiba, Sakura menyiapkan makanan buat Sasuke. Tadi ibunya Sasuke sempat bilang jika Sasuke menyukai hal yang berbau tomat. Maka dari itu, Sakura membuatkan sup tomat buat Sasuke ditambah ia juga mengidamkan sup tomat.

   Sakura pun sibuk berada di dapur. Sasuke sempat terpaku melihat Sakura memasak. " Dia sungguh wanita yang hebat. Baru sekali aku mengatakan hal yang kasar kepadanya, dia malah membuatkan makanan buatku. Dan kalau dia masak, aura wanitanya semakin tergambarkan olehku. Dia emang layak menjadi seorang istri. Namun aku yang gak pantas menjadi suami baginya. Aku terlalu kotor buatnya," batin Sasuke.

    Sakura pun langsung meletakkan makanannya di meja makan. " Ano Sasuke, aku udah menyiapkan makanan buatmu. Tadi ibu mertua bilang jika kau menyukai berbau tomat, maka dari itu aku buatkan sup tomat buatmu. Mari kita makan, Sasuke," kata Sakura.

   " Kau tak perlu repot repot Sakura. Kau lagi hamil, jadi kau harus banyak istirahat demi kandunganmu. Nanti setelah makan, aku pergi ke tempat temanku. Jadi kau langsung tidur aja setelah ini," kata Sasuke.

   " Iya Sasuke. Nanti aku akan langsung ke kamar setelah kau pergi nanti. Tapi diluar kan emang dingin, sebaiknya kau memakai jaket supaya kau tidak kedinginan," kata Sakura. " Hn, akan kupakaikan nanti," kata Sasuke sambil menikmati makanannya.

   " Ini enak sekali. Karin saja tidak pernah memasakkan sesuatu buatku. Bahkan makanan kesukaanku saja dia tidak tau. Sakura emang pelengkap dalam hidupku. Apa, apa yang baru saja kukatakan ini hah! Bodoh, setelah ini aku ke tempat Naruto aja," batin Sasuke.

  ********** ♧♧♧♧♧♧♧ *********

   Setelah makan, Sasuke langsung pergi. " Tunggu dulu Sasuke, ano uhmm bolehkah aku menciummu? Ini permintaan anak kita. Boleh ya, Sasuke," kata Sakura memohon.

   " Baiklah," kata Sasuke yang langsung mencium bibir Sakura. " Lembut, ciuman ini sangat memabukkan buatku. Dengan Karin saja aku jarang ada ciuman. Tapi jika dengan Sakura, aku menjadi ketagihan untuk menciuminnya. Ada apa denganku, sebenarnya? Apa gara gara permintaan anakku aku jadi seperti ini?" batin Sasuke bingung.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang