Sakura pun pergi ke mall bersama anak anaknya. " Hari ini kita akan beli baju baru buat kalian ya. Pasti kalian sangat senang kan?" kata Sakura sambil menyentuh pipi anak anaknya.
Kebetulan pula Sasuke berada di mall yang sama dengan Sakura. Cuman Sasuke ada urusan bisnis di mall tersebut.
Sakura pun membeli baju tersebut. Dan untungnya Sakura memakai wig dan topi agar tidak ada yang curiga terhadap dirinya.
Tiba tiba Sakura merasa lapar. " Duh, aku lapar lagi. Anak anak juga butuh asupan asi. Jika aku tidak makan, mereka akan kesusahan mendapatkan asi dariku," kata Sakura. Untungnya Sakura melihat restoran Jepang.
Dan pas pula Sasuke berada disana. Sakura pun langsung memasuki restoran itu. Hatinya langsung nyesak melihat pemandangan itu. Itu adalah Sasuke, dan ngapain dia disini? Sasori betul, jika Sasuke berada disini. Sakura cepat cepat pergi dari situ. Namun tiba tiba Sarada menangis.
Sakura pun langsung menenangkan Sarada. Sakura menghembuskan nafasnya dan masuk ke dalam restoran. Sakura pun duduk di meja makan.
" Tuan Sasuke, rapat kita sudah selesai. Nanti saya akan mengirim filenya lewat asisten bapak. Terimakasih atas ilmu yang tuan sajikan kepada kami. Nanti kami akan mempelajari ilmu dari tuan, kami pergi dulu. Salam tuan Sasuke," kata rekan kerja Sasuke.
" Ya, sama sama," kata Sasuke datar. Rekan kerja Sasuke pun pergi. Sasuke sama sekali tidak berniat pergi dari restoran itu. Sakura memperhatikan Sasuke sejak tadi.
" Sudah lama aku tidak bertemu denganmu, Sasuke. Bagaimana keadaanmu sekarang? Lihatlah, anak anakmu sudah lahir. Mereka sangat persis sepertimu. Kumohon kau lihatlah ke arah kami," batin Sakura.
Tiba tiba Sasuke merasakan getaran hebat. " Ada apa dengan diriku? Kenapa hatiku sangat berdebar debar hari ini?" batin Sasuke.
Sasuke pun menghadap ke belakang. Ia menemukan sosok perempuan yang sangat mirip seperti Sakura cuman mata dan rambutnya berbeda. Jika Sakura bermata hijau yang meneduhkan dan berambut pink, sedangkan wanita ini berambut hitam dan bermata hitam.
Perempuan tersebut lagi mengendong anaknya. " Dia seperti Sakura? Hatiku menghangat melihat wanita itu. Sama seperti Sakura. Andai dia tidak pergi, mungkin saat ini kami pasti bahagia dan Sakura akan selalu menggendong anakku," batin Sasuke sedih.
Asal kau tau Sasuke, jika wanita itu adalah istrimu sendiri yakni Haruno Sakura. Dia emang sengaja menyembunyikan identitasnya.
Sasuke pun tak sanggup melihat wanita tersebut dan langsung pergi. Sakura melihat Sasuke pergi. Ia ingin menyapa Sasuke, namun ia takut jika Sasuke membentak dirinya lagi.
Akhirnya Sakura biarkan Sasuke pergi. " Papa kalian sudah pergi, nak. Kalian pasti senang melihat papa kalian? Mama pun juga senang, tapi mama sedih melihat kondisi papa kalian. Papa kalian seperti orang yang tidak terurus," kata Sakura lirih.
Sakura pun melanjutkan makanannya. Setelah itu ia pulang. Ia sengaja naik taksi. Tiba tiba taksi tersebut berhenti.
" Maaf nona, bannya tiba tiba kempes. Jadi saya harus pergi ke bengkel. Nona turunlah disini sampai tukang taksi yang lain datang," kata tukang taksi.
Sakura pun turun. Ia menunggu taksi tiba. Tiba tiba ada preman yang menculik anaknya. " Jangan kau ambil anakku!" teriak Sakura. Preman itu menghajar Sakura hingga tiba tiba ada seseorang yang datang membantunya.
Ya, siapa lagi kalau bukan Sasori. Tadi pas di jalan ia menemukan adiknya yang lagi menghajar para preman. " Kau baik baik saja? Dimana Sasura?" teriak Sasori. " Mereka menculiknya, face. Tolong tangkap mereka," kata Sakura.
Sasori pun bergegas untuk menangkap para preman. Untung saja Sasuke berada di dekat para preman. Dengan sigap dia mengambil anak bayi tersebut.
Sasuke pun langsung menenangkan bayi tersebut. " Ssst, kau sudah aman nak. Paman orang baik kok. Jangan menangis lagi ya," kata Sasuke sambil menenangkan bayi tersebut.
Sasori pun kehilangan jejak para premannya. Sasori pun sampai di tempat Sasuke. Alangkah terkejutnya ia melihat Sasuke mengendong keponakannya sendiri.
" Hosh, hosh, hosh. Terimakasih kau sudah menyelamatkan anakku. Jika tidak, aku tidak tau yang terjadi kepadanya," kata Sasori.
" Hah, iya tuan. Dia tadi sempat menangis. Tapi tuan tenang saja, dia sekarang udah tertidur pulas. Ini, saya kembalikan bayi anda," kata Sasuke.
Sasuke pun mengembalikan bayi tersebut. Tiba tiba bayi tersebut menangis. Sasori sangat kewalahan dengan tangisan keponakannya.
" Shit, kenapa kau menangis sih. Aku tau kau tidak suka dengan gendonganku, tetapi kali ini aja kau nurut ya Sasura. Paman sayang kau," batin Sasori.
" Biar saya nenangin lagi tuan," kata Sasuke. Dengan terpaksa Sasori mengasih Sasura ke pelukan Sasuke. " Bagaimana pun dia adalah ayah dari keponakanku. Mungkin ini adalah ikatan ayah dan anak. Ikatan Sasura sangatlah kuat kepada Sasuke. Aku jadi gak tega melihatnya menangis. Dan ajaib, Sasura langsung tenang di gendongan Sasuke," batin Sasori terharu.
Tiba tiba Sakura datang. Rambut palsu dan lensa matanya pun sudah ia copot. Sehingga ia gak bisa menyembunyikan identitasnya lagi.
Ia pun sampai di tempat Sasori. Sasuke sempat terpaku melihat Sakura. Begitupun dengan Sakura. Namun Sasori memegang tangan Sakura.
" Biarkan dia mengendongnya. Jangan kau ganggu dia, Sakura," kata Sasori. " Tapi...," kata Sakura.
" S- S- Sakura!" teriak Sasuke. " Kembalikan dia kepadaku. Dia adalah anakku, Sasuke! Dan kini aku telah bahagia bersama suamiku. Lihatlah, kami sudah menikah. Benarkan anata? Anata, rebutlah dia dan kasih kepadaku," kata Sakura.
" Kau sudah menikah lagi, Sakura? Sedangkan kita belum bercerai. Kau pasti bercanda kan, Sakura? Tidak, kupastikan omongan Sakura salah. Kuyakin cowok itu bukan suaminya. Aku tidak rela jika Sakura berhubungan dengan cowok disampingnya, aku gak rela," batin Sasuke.
" Kau bercanda kan, Sakura? Aku masih suamimu. Kita belum bercerai, Sakura. Kita masih sah. Dia, pasti bukan suamimu kan? A- Aku mungkin salah dengar kali. Dan lihatlah fisik anak ini, dia mirip sepertiku. Aku yakin dia adalah anakku. Apalagi anak perempuan yang kau gendong itu. Pasti itu anak anakku kan, Sakura?" kata Sasuke lirih.
" Mereka memang anak anakmu, Sasuke. Tapi, maafkan aku. Aku tidak bisa kembali kepadamu. Karena dia telah menjadi suamiku," kata Sakura lirih.
" Sakura, apa yang kau lakukan sih? Kau kan tau jika kita adalah saudara. Ah, ini pasti akal akalannya saja kan. Aku akan ikuti permainanmu," batin Sasori menyeringai.
Tiba tiba pandangan Sasuke melemah. Sasori dengan sigap mengambil Sasura dari gendongan Sasuke. Dan Sasuke pun pingsan.
Sakura panik melihat Sasuke pingsan. " Face, kau telpon pihak rumah sakit sekarang! Cepat, Sasori!" teriak Sakura. " Aku lagi mengendong anakmu tau. Lihatlah aku kesusahan. Jangan memarahiku dong," kata Sasori kesal.
" Itu aku bawa stroller tau. Kau bisa menaroknya disana," kata Sakura. Sasori pun hanya bisa terdiam dan mengikuti perintah adiknya.
Lalu dia menelpon ambulance. Setelah itu, mereka menunggu ambulance datang. " Maafkan aku tadi ya Sasori. Aku benar benar takut melihat Sasuke. Makanya aku mengakuimu sebagai suamiku. Padahal tidak," kata Sakura.
" Gak apa apa, Saki. Kau berpura puralah didepan dia. Aku jadi dapat ide darimu. Minggu depan Gaara akan datang ke Amerika. Trus aku suruh dia menjagamu, nanti aku akan suruh dia untuk mengakuiku sebagai suamimu. Bagaimana, kau setuju kan?" kata Sasori.
" Ya, aku setuju. Tapi apa nanti ayah curiga dengan keberangkatan Gaara ke Amerika? Aku takut jika ayah melarangnya pergi ke Amerika, Sasori," kata Sakura. " Tenang saja ya, Saki. Gaara pandai kok menyembunyikan dari ayah. Itu ambulance nya sudah datang, kau jangan cemas lagi ya," kata Sasori.
" Hmm," kata Sakura. Sasuke pun akhirnya dibawa ke rumah sakit. Sakura dan Sasori mengikuti mobil ambulance.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage Brings Us A Happy Fate
Storie d'amoreSakura Haruno dijodohkan oleh keluarganya. Keluarga jodohnya adalah seorang konglemerat yang sangat kaya raya. Nama jodoh Sakura adalah Uchiha Sasuke. Uchiha Sasuke mempunyai pacar yang bernama Uzumaki Karin. Sasuke tidak ingin menikah dengan Sak...