Part 9

185 15 0
                                    

Sasuke dibawa ke ruang inap. Sakura merutuki kesalahannya pada Sasuke. " Maafkan aku Sasuke. Aku tak bermaksud membuatmu kayak begini. Jika aku bertemu denganmu, maka aku akan teringat dengan bentakanmu itu, Sasuke. Aku minta maaf kepadamu, Sasuke," kata Sakura lirih.

Sasori memperhatikan adiknya. " Dokter sedang memeriksa keadaannya. Sudahlah, kau jangan cemas. Nanti kusuruh orang untuk jagain dia. Ayo kita pulang, gak baik kau berada disini. Kasian anak anakmu, dia butuh istirahat," kata Sasori.

Sakura pun hanya bisa pasrah. Mereka pun akhirnya pulang. Mereka pun sampai di rumah. " Face, setelah aku menyusui bolehkah aku kembali ke rumah sakit. Aku merasa bersalah padanya, face," kata Sakura.

" Istirahatlah kau Sakura. Besok aja kau kesana ya, aku harus menemui Matsuri. Aku udah kangen kepadanya dan akan menginap disana. Jaga dirimu baik baik," kata Sasori. Sasori pun langsung pergi.

Sakura pun masuk kedalam kamarnya. " Aku merasa gak tega melihatmu seperti ini, Sasuke. Hikss," kata Sakura. Sakura pun langsung tertidur lelap.

Keesokan harinya. Ia sudah terbangun akibat tangisan dari anak anaknya. Dan ia sudah siap ingin bertemu dengan Sasuke.

Sasori juga udah pulang dan saat ini dia di rumah. Sakura pun langsung turun. " Aku langsung pergi membawa anak anak. Jaga rumah baik baik," kata Sakura. " Iya bawel. Hati hati," kata Sasori.

Sakura pun langsung pergi ke rumah sakit. Semalam Sasuke sudah sadar, namun ia enggan ingin membuka matanya hingga ia tertidur.

Sakura pun langsung sampai di rumah sakit. Ia pun menuju ke kamar Sasuke. Sasuke pun akhirnya membuka matanya. Ia lihat ada orang yang menjaganya.

" Pasti itu anak buah dari seseorang. Aku harus menemui Sakura sekarang juga. Arrrrgggh," teriak Sasuke. Untung suster datang dan menyuruh Sasuke untuk berbaring. Kondisi Sasuke sangat lemah.

°°°°°°°°°°°°° ♤♤♤♤♤♤ °°°°°°°°°°°°°

Tiba tiba Sakura masuk dengan membawa anak anaknya. Suster pun langsung pergi. " Kau sudah bangun Sasuke? Syukurlah kau baik baik saja. Apa kau sudah makan?" kata Sakura.

" Belum, kau?" kata Sasuke. Sasuke sangat merindukan Sakura. " Belum juga. Makananmu udah tiba, biar aku suapi kau," kata Sakura. " Hn, bolehkah aku melihat mereka?" kata Sasuke.

" Boleh, akan kugendong mereka dan menidurkannya disampingmu," kata Sakura. Sakura pun mengendong Sarada. " Dia cantik sepertimu, Sakura. Maafkan aku pada tahun yang lalu. Aku sungguh tak bisa meredam emosiku, Sakura. Ketika itu aku bertemu dengan pacarku hingga ia memutuskan hubungannya kepadaku. Namun aku menolak dan ingin memperbaiki hubunganku dengan pacarku itu hingga pada saatnya tiba ia diam diam menyelingkuhiku dari belakang dan tubuh pacarku bersentuhan dengan pria lain hingga aku menjadi sadar lalu memutuskan hubunganku dengannya tanpa kau sadari jika ia yang telah mempersatukan kita lewat malam itu. Ya, dialah yang sudah mengasih obat itu, obat perangsang yang mengakibatkan mereka lahir didunia ini. Jadi kumohon kita perbaiki hubungan ini. Kumohon Sakura, kumohon maafkan aku yang sudah membentakmu hingga kau pergi meninggalkanku," kata Sasuke.

" Sekarang aku sudah menikah, Sasuke. Dan mungkin aku gak percaya dengan omonganmu itu. Jadi kuputuskan jika kita bercerai sekarang. Kau tenang aja, kau boleh bertemu dengan mereka, aku takkan melarangmu Sasuke," kata Sakura.

" Tidak Sakura, aku tidak berbohong Sakura. Aku mengatakan hal jujur kepadamu, Sakura. Dan aku mencintaimu sejak kau pergi dari hidupku. Aku menyadari ketidakadaan kau disampingku. Selama ini aku selalu mencemaskan dirimu, bertahun tahun aku mencarimu di seluruh dunia ini dan akhirnya kita bertemu lagi di sini. Perasaanku benar jika kau berada disini. Aku takkan biarkan kau pergi meninggalkanmu. Aku janji itu. Selama ini aku jarang memberitahukan keberadaan kita kepada orangtua kita. Aku tak ingin mereka tau permasalahan kita, jadi hanya Itachilah yang kuberitahukan masalah kita. Jadi kumohon Sakura jangan meninggalkanku lagi," kata Sasuke.

Sakura mematung di depan Sasuke. Ia tak bisa menjawab pernyataan Sasuke. Selama ini ia juga mencintai Sasuke. Namun ia tak bisa memberitahukan perasaannya kepada Sasuke.

" Oke, kau lupakan pernyataan perasaanmu. Sekarang kau makan dulu ya, biar kusuapi dirimu," kata Sakura yang langsung mengalihkan topik. Sasuke pun langsung membuka mulutnya dan mengelus rambut putrinya.

" Siapa namanya, Sakura? Apa kau sudah mengasih nama buat mereka?" kata Sasuke. " Sudah, yang cewek namanya Sarada sedangkan yang cowok adalah pergabungan nama kita yaitu Sasura. Jika kau tidak setuju, aku akan tetap memakai nama itu. Aku gak peduli jika kau mengganti nama mereka," kata Sakura ketus.

" Baiklah, siapa juga yang mau ganti nama mereka? Aku takkan mengganti nama mereka. Nama mereka bagus bagus, jadi ya aku takkan mengganti nama mereka," kata Sasuke.

" Terserah kau aja, Sasuke. Udah, lanjutkan makananmu," kata Sakura. " Sudah, aku sudah kenyang. Sekarang giliranmu. Pasti kau belum makan, kuyakin isi plastik itu adalah makananmu, sekarang giliranku untuk menyuapimu," kata Sasuke.

" Iya, itu makanan buatku. Sengaja aku bawa kesini, dan kau jangan menyuapiku. Aku bisa sendiri," kata Sakura ketus. Sasuke hanya bisa menghela nafas. Sakura pun membuka isi makanannya.

" Bukannya kau tidak menyukai, tomat, Sakura? Oh apa kau mulai menyukai makanan kesukaanku ya? Jawab dong, Sakura," kata Sasuke sambil menggoda Sakura.

" Ish, sayur itu sehat buat ibu lagi menyusui. Kau tau, selama aku mengandung hanya ini saja yang selalu aku ngidam ngidamkan. Kayaknya mereka akan mengikuti dirimu deh. Sudahlah, jangan ganggu aku, Sasuke," kata Sakura.

" Hn, aku baru ingat dulu kau tidak suka berhubungan dengan laki laki. Dan sekarang kau sudah menikah lagi, ya walaupun aku tak percaya tapi kok kamu bisa berhubungan dengan suamimu sekarang? Apa kau benar benar mencintainya. Ya walaupun hatiku sakit jika kau menjawab ini, tapi aku akan tahan kok. Kau tenang saja," kata Sasuke.

" Iya, dari pengalamanku bersamamu aku mulai belajar untuk mendekatkan diri kepada laki laki. Siapa sangka jika aku benar benar jatuh cinta dengan suamiku dan pada akhirnya ia juga mencintaiku lalu kami menikah dan hidup bahagia. Sudah, setelah ini kita akan...," kata Sakura berhenti.

Sasuke memeluk tubuh Sakura dengan erat. Sakura hanya bisa diam dan tak bergerak sama sekali. " Aku juga bisa membahagiakan dirimu, Sakura. Sudahlah, biarkan kita seperti ini," kata Sasuke.

" Kasihan anak kita ke gencet, Sasuke. Lepaskan aku," kata Sakura. Sasuke pun melepaskan pelukannya. " Maafkan papa sayang, papa sayang dengan kalian," kata Sasuke. Sakura pun hanya bisa tersenyum.

'''''''''' ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤ '''''''''''
Beberapa hari kemudian Sasuke sudah diperbolehkan pulang. Hubungan Sasuke dengan Sakura sudah mulai membaik. Dan selama itu pula, Sasori membiarkan Sakura bersama Sasuke.

Suatu hari, Sakura pergi bersama dengan Gaara. Yups Gaara sudah tiba di Amerika selama Sasuke dirawat. Dan mereka pergi ke supermarket.

" Kau yakin membeli ini saja? Anakmu kembar, Saku. Kuyakin gak akan cukup keperluan mereka," kata Gaara. " Ini cukup, Gaara. Sudahlah, setelah ini aku akan mengantarkan anak anak ke tempat Sasuke. Karena kau tau jika aku kuliah kan, jadi kumohon kau jaga anak anakku. Sebagai paman, kumohon ya. Dan ingat, bilang aku bersama suamiku hari ini. Bawalah ini ketempat Sasuke. Aku pergi dulu, kau bayar aja ini. Byee," kata Sakura.

" Dasar, seenaknya saja dia meninggalkan ini. Jika Sasori tau, bisa ngamuk dia kepada Sakura," kata Gaara sambil menggelengkan kepala.

Dan Gaara juga mengetahui siapa suami pura pura Sakura. Sasori sudah menceritakannya. Gaara pun menjemput anak anaknya Sakura lalu pergi ke tempat Sasuke.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang