Part 7

204 16 0
                                    

   Setelah Sakura meninggalkan Sasuke hidup Sasuke menjadi hampa tanpa adanya Sakura. Dan Sasuke tidak pernah memberitahu kepergian Sakura kepada keluarganya dan juga keluarga Sakura.

   Hanya pada Itachi lah ia bisa memberitahunya. Itachi hanya bisa pasrah. Kini Sasuke memutuskan untuk pergi dari Jepang dan mengembangkan bisnis di luar negri.

   Ia pun pamit kepada Itachi. " Aku pergi dulu, Itachi. Bilang ke ibu Sakura baik baik saja. Mungkin dengan kepergianku ini, aku bisa melupakan tentang Sakura," kata Sasuke.

   " Iya, kau jaga kesehatanmu. Kembangkanlah bisnismu sendiri Sasuke. Jika suatu saat kau dipertemukan, maka apa yang akan kau lakukan Sasuke?" kata Itachi.

   " Ya aku akan minta maaf kepadanya. Dan aku berjanji akan memperbaiki hubunganku dengannya. Dia pergi dalam keadaan hamil, aku takut terjadi apa apa dengannya. Tapi aku berdoa semoga dia baik baik saja. Aku pergi dulu," kata Sasuke lirih.

   " Pergilah kau Sasuke," kata Itachi. " Kau sebenarnya mencintainya, Sasuke. Kulihat dari pandanganmu ke aku, kau benar benar mencintainya. Semoga kalian bisa dipertemukan kembali. Semoga Sakura dan anaknya baik baik saja," batin Itachi menangis.

   Sasuke pun pergi dengan segala kenangan di Jepang. " Selamat tinggal, Jepang. Aku akan kembali dengan membawa kebahagiaan nantinya. Aku berjanji," kata Sasuke yakin.

   Sasuke pun pergi ke London untuk mengembangkan bisnisnya sekaligus tidak memikirkan tentang Sakura. Namun hatinya menolak dan terus kepikiran tentang Sakura. Sasuke hanya bisa menghela nafasnya saja.

  ~~~~~~~~~~ ♡♡♡♡♡♡ ~~~~~~~~~~

   Beberapa tahun kemudian...
   Sakura kini sudah melahirkan anak kembar. Laki laki dan perempuan. Nama anaknya adalah Sasura dan Sarada. Mereka persis seperti Sasuke.

   Sakura bersyukur karena hanya inilah peninggalan dari Sasuke kepadanya. " Mama akan selalu membahagiakan kalian berdua anak anakku. Bagaimana nasib papa kalian ya? Apa dia baik baik saja disana? Semoga papa kalian hidup bahagia disana," kata Sakura sambil mencium anak anaknya.

   Sementara Sasuke ditugaskan oleh Itachi ke Amerika. Sasuke pun akhirnya ke Amerika. Dia pun sampai di Amerika. " Setiap kali aku datang, pasti hatiku selalu kosong. Tapi sekarang, kenapa hatiku berdebar debar? Ini sama persis ketika aku pergi meninggalkan Jepang. Bagaimana kabarmu disana, Sakura? Apa anak anak kita sudah lahir? Aku sangat ingin menemui anak anakku. Sudah beberapa tahun kau meninggalkanku. Sekarang saatnya aku membahagiakan kalian. Aku akan menebus kesalahanku pada kalian. Aku akan berlutut kepadamu, Sakura. Aku tak peduli jika kau gak memaafkanku, tetapi jangan halangi aku untuk bertemu dengan anak anakku," kata Sasuke lirih.

    Sasuke pun langsung menuju ke hotel. Ia akan menginap disana sambil mencari informasi tentang Sakura. Yups selama ini, Sasuke sudah mencari Sakura di penjuru dunia yang pernah Sasuke datangi. Kini giliran negara Amerika.

   Semoga di Amerika, Sasuke dapat menemukan informasi tentang Sakura. Sasuke selalu berharap dan pantang menyerah.

  ~~~~~~~~~~ ■■■■■■■■■ ~~~~~~~~~~~

   Di kantornya Sasori. Sasori diam diam memantau keadaan Sasuke. Sasori sudah mengetahui perilaku Sasuke kepada Sakura lewat cerita dari Sakura.

   " Dia sekarang ada di Amerika, apa yang mesti aku lakukan? Apa ini saatnya aku menghubungi Gaara. Mungkin dia bisa membantu menjaga Sakura dari Sasuke. Uhmm, moga aja Gaara bisa. Tapi nanti jika ayah tau, bisa gawat nanti. Ah, bagaimana ini," kata Sasori frustasi.

   Sasori pun menghubungi Gaara. " Halo, apaan sih Sasori nelpon gue? Gue sibuk mengurusi perusahaan ayah. Jika loe mau nanya kabar ayah dan ibu mereka baik. Udah dulu ya," kata Gaara.

   " Tunggu, loe datanglah kesini. Sakura ada di Amerika. Jangan bilang ini kepada ayah. Aku gak mau ayah tau. Ini permintaan dari Sakura. Dan anaknya Sakura udah lahir. Datanglah minggu depan, Gaara," kata Sasori.

   " Seenak jidat kau menyuruhku, hah! Dasar, kok bisa sih Sakura bersamamu? Katakan apa yang terjadi dengan Saki," kata Gaara. Sasori pun menceritakan semuanya kepada Sasori.

   " Brengseknya kau Sasuke! Aku akan tuntut ini kepada Sasuke! Seenaknya dia membentak adik kita! Jika aku bertemu dengan dia, akan kuhajar dia nanti. Aku berjanji buatmu," kata Gaara. " Jangan kepadaku, bodoh. Pada Sakura. Kau harus berjanji kepada Sakura. Kau mau lihat foto keponakanmu, heh! Akan kukirimkan nanti kepadamu," kata Sasori.

   " Oke," kata Gaara. Sasori pun mematikan telepon. Ia pun langsung pulang ke rumah.

  Ia langsung menuju kamarnya Sakura. " Kau sudah pulang, face? Lihatlah mereka, menggemaskan bukan? Hihihi, aku tak sabar jika anak laki lakiku akan terkenal seperti pamannya nanti. Sama sama tampan," kata Sakura.

   " Iya dong, baru ngaku kau kalau aku tampan. Kau benar, mereka menggemaskan. Oh ya aku mendengar dari anak buahku jika suamimu ada disini. Kau tenang aja, Saki. Aku akan ngelindungi kalian bertiga. Aku janji kok," kata Sasori.

   " Jika aku bertemu dengannya aku akan bersikap biasa dan menuntutnya untuk menceraikanku. Selama ini ia memang sudah bertanggung jawab atas kehamilanku. Aku akan mengubah marga anak anakku menjadi Uchiha. Aku juga akan membebaskannya untuk bertemu dengan mereka. Aku berterimakasih karena kau sudah membolehkan aku tinggal disini. Tapi untuk menjagaku, aku bisa sendiri face," kata Sakura.

   " Saki, jangan berkata seperti itu. Bagaimana pun aku harus melindungimu darinya. Aku takut kau di apa apain olehnya. Kau jangan ngebantahku, Saki," kata Sasori. " Aku bisa menghadapinya, nichaan," kata Sakura kesal.

   " N-Nichaan? Ulangi lagi kau memanggilku seperti tadi. Aku sangat bahagia, Sakura," kata Sasori histeris. " Kau adalah kakakku, Sasori. Walaupun kau bermasalah dengan ayah, tetapi aku akan tetap mengakuimu sebagai kakakku sendiri, Sasori. Sudahlah, jagain mereka. Aku mau masak," kata Sakura.

   ~~~~~~~~~~ ♧♧♧♧♧♧ ~~~~~~~~~
   Keesokan harinya. Sakura sudah bangun dari tidurnya. Ia pun langsung ke kamarnya Sasori. Ia pun masuk kedalam kamarnya Sasori.

   " Oii bangun, face! Kalau tidak ku rusakin semua barang barangmu ini ya," kata Sakura. " Jangan kau rusakin barang barangku, Sakura. Kau gak tau, jika barang barang ini sangat mahal. Kau mau menggantinya, sudahlah biarkan aku tidur ya," kata Sasori.

   " Nanti jika Matsuri tau, bisa kena omel kau darinya. Cepat kau bangun, bodoh!" teriak Sakura. " Iya, bawel kali ibu yang satu ini. Ya sudah gue bangun. Siapkan aku makanan, nanti gue akan kesana," kata Sasori.

   " Dasar, dengar nama pacarnya langsung bangun dia. Menyebalkan," kata Sakura kesal. Dengan penuh kekesalan, Sakura melangkahkan kakinya menuju dapur.

   Ia menyiapkan makanan buat kakaknya itu. Sakura pun langsung memasakkan makanan kesukaan Sasori.

   Beberapa menit kemudian, Sasori keluar dari kamarnya. Ia pun langsung duduk di meja makan. " Makanlah supaya perutmu terisi. Supaya kau bisa menghadapi Matsuri nanti," kata Sakura.

   " Kau gak makan, Sakura? Makanlah sedikit ya," kata Sasori. " Nanti aja aku makan. Oh ya, nanti siang aku keluar ya. Ngajak anak anak ke mall. Boleh ya, Sasori?" kata Sakura memohon.

    " Boleh," kata Sasori. Setelah itu Sasori pergi. " Hati hati ya face," kata Sakura. Sasori pun mencium pipi Sakura. " Dah Sakura," kata Sasori.

Arranged Marriage Brings Us A Happy FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang