25FM- Dia beda

811 148 33
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx
—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.wattpadby.al

Maaf ya baru bisa update sekarang. Soalnya rada sibuk kemaren-kemaren, dan ide juga kadang stuck gitu. Buat para pembacaa aku minta doanya yaa biar IPKku bagus dan aku dapat nilai bagus memuaskan dan membanggakan😭🙏🏻

S e l a m a t M e n i k m a t i

"Skuy lah ngumpul"Ucap Haechan melirik anak Neo dan teman-teman Ryujin yang kebetulan sedang berkumpul di parkiran sekolah usai bel tanda pelajaran berakhir terdengar.

"Cafe Kak Johnny aja yuk"Sahut Jisung memberikan saran.

Haechan mengedipkan sebelah matanya tanda setuju dengan usulan Jisung. "Gimana bisa gak lo semua?"Tanya Haechan melirik pada para cewek.

Lia mengangguk santai.
"Aman sih gue, tinggal gas aja"

"Gue ngikut aja sih"Tambah Chaeryoung.

"Bolehlah gabut juga di rumah"Sahut Yeji mengangkat jempolnya.

"Kuylah"Jawab Yuna melengkapi jawaban.

Haechan melirik ke arah Ryujin yang baru saja ingin menjawab.

"Lo gak usah ditanya pasti iya"Sahut Haechan memotong jawaban Ryujin. Ryujin mendengus kesal, padahal ia baru saja ingin memberikan jawabannya.

———

Cafe yang mereka kunjungi memang memiliki keaesthetican yang tinggi. Cafe milik Johnny ini memang sudah populer dikalangan anak remaja. Tidak heran mengapa sekarang benar-benar ramai.

Jaemin menghela nafas kesal saat semua pandangan tertuju pada gadis-gadis yang mereka bawa. Apalagi gadisnya. Jaemin mengeratkan genggaman tangannya pada Ryujin seolah menunjukan ke seluruh penjuru cafe bahwa gadis yang menarik perhatian mereka adalah kekasihnya.

"Mukanya gak usah ditekuk begitu. Jelek"Celetuk Ryujin menunjuk wajah Jaemin yang sudah terlihat tidak ramah lagi.

Jaemin menganggukan kepalanya, lalu menatap Ryujin dengan kesal.
"Kamunya yang jangan cantik-cantik"

Ryujin mencubit pelan perut Jaemin membuat Jaemin meringis sambil terkekeh.

"Yang bucin pulang aja"Sindir Haechan sambil membolak-balikan menu.

"Dimana mana yang jomblo yang di rumah aja"Balas Jaemin membuat Haechan terdiam, dan yang lain tertawa.

Haechan menggeleng.
"Salah. Justru yang jomblo yang keluar biar dapat gandengan"

Renjun menghela nafas malas sebenarnya ia menanggapi adu bacotan antara Jaemin dan Haechan.
"Unfriend aja kita. Capek"

"Gue lebih capek ya!"Sahut Jeno tidak mau kalah. Kekurangan temenan sama mereka-mereka ini cuman satu otaknya kadang-kadang hilang ntah kemana.

Sedari tadi Jaemin tidak pernah melepaskan genggamannya dari tangan Ryujin. Membuat Ryujin semakin hari semakin bingung dengan tingkah laku Jaemin.

Ryujin menoleh begitu merasa bahwa handphone Jaemin bergetar.

"Aku angkat telfon dulu ya"Pamit Jaemin mengecup sekilas kepala Ryujin. Yang sudah jelas mendapat tatapan geli dari teman-teman lainnya. Ryujin hanya mengangguk kaku pandangannya tidak terputus dari sosok Jaemin yang sedang menelfon.

FOREVER MINE ♾ [JAEMIN X RYUJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang