KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!
Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx
—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wpS e l a m a t M e n i k m a t i
Setelah keluarnya Ryujin dari rumah sakit. Jangan ditanyakan lagi bagaimana posesifnya Jaemin. Jaemin akan selalu memastikan Ryujin makan tepat waktu, dan tidak kelelahan. Bahkan Ryujinpun merasa terkejut dengan sifat Jaemin. Tapi ia tidak merasa terkekang atau bahkan marah karena sifat Jaemin. Menurutnya itu adalah cara Jaemin menunjukan kasih sayangnya.
"Laper gak?"Tanya Jaemin melirik Ryujin. Sekarang mereka berada di dalam mobil Jaemin menuju ntah kemana.
Ryujin menggeleng.
"Gak, kan tadi kita makannya barengan"Jawab Ryujin."Capek gak?"Tanya Jaemin lagi. Ntah ini sudah keberapa kalinya.
"Gakk, aku bilang kok Na"Jawab Ryujin dengan sabar.
"Sibuk gak?"Tanya Jaemin lagi membuat Ryujin mendengus kesal.
"Gakk!"
Jaemin terkekeh. "Main ke rumah aku mau gak?"Ajak Jaemin.
"Ada Mama?"Tanya Ryujin.
Jaemin mengangguk. "Ya ada lah. Masa aku ajak kamu ke rumah kalau rumah aku kosong"
"Kali aja"
"Aku gak seberani Haechan"Ucap Jaemin santai membuat Ryujin tertawa terbahak-bahak. Mendengr nama Haechan itu bawaannya pengen ngakak aja gitu.
———
"Jaemin pulang! Lihat Jaemin bawa siap—"
Rachel berjalan dengan cepat menghampiri gadis yang dibawa anaknya. "Ryujinnnnn. Yaampun Mama kangen tahuu. Gimana? Udah sembuh?"
"Ryujin juga kangen. Udah kok Ma"
Rachel mengelus rambut Ryujin dengan lembut dan menatap wajah Ryujin. "Maaf ya Mama gak sempet jenguk banyak kesibukan"
"Iyaa gapapa"
"Kita ke ruang makan yuk. Mama barusan abis bikin dessert box gitu"Ajak Rachel langsung membawa Ryujin ke meja makan.
Jaemin menggaruk kepalanya yang tidak gatal hanya memandang dua wanita yang baru saja berjalan ke dapur.
"Lah. Napa berasa gue yang jadi tamu"Monolog Jaemin. "Ma! Pacar aku jangan dibuat capek!!"Pekik Jaemin.
Ryujin melototkan matanya menyuruh Jaemin diam. Jaemin mah santai-santai aja ngomong gitu, ga taunya aja jantung Ryujin udah jedag jedug.
"Jaemin bawel pastikan?"Tanya Rachel terkekeh sambil menyajikan dessert box yang baru ia coba buat.
Ryujin ikut terkekeh lalu mengangguk setuju. "Banget Ma"
"Nih cobain dessert box Mama"Ucap Rachel menyuapi Ryujin yang diterima dengan baik oleh Ryujin.
Ryujin melebarkan matanya. Ini Enak! Bahkan jika Mama Jaemin hanya mengatakan ini adalah kue percobaan maka Ryujin pasti tidak percaya.
"Mama bikin sendiri?"Tanya Ryujin.
Rachel mengangguk. "Tadi iseng liat di instagram ada yang buat gitu, yaudah Mama langsung coba"Kata Rachel. "Gimana? Enak? Gak enak?"
Ryujin mengangguk semangat. "Mmm, enak kok Ma. Tapi kayaknya lebih enak kalau masukin di kulkas dulu deh"
Rachel ikut mencicipi dessert box yang ia buat. Dan ia setuju dengan apa yang Ryujin katakan, akan lebih baik jika dimasukan ke dalam kulkas terlebih dahulu.
"Loh dessert boxnya mana? Aku baru mau nyicip Ma"Tanya Jaemin yang sudah berganti pakaian dengan pakaian santai tapi tidak melunturkan kecakepan Jaemin.
Ryujin juga heran:( Mama Rachel ngidam apa sih waktu hamilin Jaemin.
"Mama masukin kulkas. Kata Ryujin lebih enak kalau dimasukin kulkas dulu. Ntar aja cobanya"
Jaemin mengangguk, lalu pandangnnya tertuju pada Ryujin.
"Kamu capek gak?"Tanya Jaemin mengelur rambut Ryujin dengan lembut"Nana! Ish! Yaampun aku gapapaa"Kesal Ryujin. Demi apapun Ryujin capek mendengar kata itu dari Jaemin, selain capek ia juga malu mendengar Jaemin seperti tadi di hadapan mamanya.
"Berlebihan deh kamu"Ucap Rachel menggeleng-gelengkan kepalanya menatap anaknya yang benar-benar sudah remaja.
"Iya nih Ma"Adu Ryujin mendapat kekehan Rachel.
"Ma tahu gak?"Tanya Jaemin membuat kedua gadis itu memfokuskan pandangannya pada Jaemin.
Rachel menggeleng.
"Gak, ada apa?"Tanya Rachel ikut penasaran. Sedangkan Ryujin menunggu kelanjutan cerita Jaemin."Ryujin panggil Jaemin Mas loh selama di rumah sakit"
Ryujin melototkan matanya, pipinya langsung merona begitu saja.
Rachel menoleh dengan cepat ke arah Ryujin. "Beneran?"
Ryujin rasanya ingin menghempaskan Jaemin ke planet lain.
"Awalnya iseng doang Ma, eh kadang-kadang keceplosan jadinya"Ucap Ryujin dengan cengirannya.
Rachel tertawa gemas melihat tingkah Ryujin yang menurutnya polos dan menggemaskan. "Duh, jadi pengen cepet-cepet jadiin Mantu"Ucap Rachel tersenyum manis menatap calon terkuat menantunya itu.
Ah-Bye World Ryujin sudah melebur menyatu dengan isi bumi. Keluarga ini memang paling cocok dalam urusan melelehkan hati orang lain. Tidak anak, tidak Emak sama aja.
———
Jaemin
Halo menantu Mama RachelRyujin
ApasihJaemin
Aku udah di rumah sayangggRyujin
Kok cepet?Jaemin
Ngebut. Kangen sama mantu Mama RachelRyujin
NA!Bukannya tidak suka, hanya saja perkataan singkat yang mungkin saja hanya bercanda itu berefek besar bagi kesehatan jantung Ryujin.
"Kok call?"Tanya Ryujin sesaat setelah Jaemin menelfon video dirinya.
"Emang gak mau aku call?"Tanya Jaemin dari sebrang sana terlihat berjalan ntah kemana.
"Kan tadi sampai sore ketemunya, sampai masuk maghrib malah"
"Kangen, Ryu."Kata Jaemin dengan nada rendahnya. Untung saja Ryujin tidak teriak saat Jaemin merapihkan rambutnya ditambah lagi kaos putih polos yang Jaemin gunakan.
"Lebay deh lagi"Celetuk Ryujin menetralkan hatinya. Rasanya ingin melambaikan tangan ke kamera melihat Jaemin.
"Sibuk emangnya?"Tanya Jaemin yang kini terlihat berbaring di atar tempat tidurnya.
Ryujin melirik sekelilingnya, ia tidak sedang melakukan apa-apa, hanya sedang menonton film dari netflix "Gak sih"Jawab Ryujin.
Jaemin mengangguk-angguk.
"Mmmm""Jangan gituu, gak baik buat kesehatan jantung aku!"Tegur Ryujin dengan jujur.
Jaemin disebrang sana sontak tertawa gemas. Bagaimana bisa Ryujjn kekasihnya menjadi sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER MINE ♾ [JAEMIN X RYUJIN]
FanfictionJAEMIN X RYUJIN FOLLOW DULU BARU BACA🔐 -Rumit. Mungkin satu kata yang bisa mendeskripsikan hubungan ini. Hubungan yang terjadi secara alami seperti sebuah takdir dan berjalan dengan tenang seperti air yang mengalir yang sekejap dibuat terombang-am...