13 - Bukit Rindang

74 37 50
                                    

MiraKu

| Mir? Mau berangkt bareng gk?

Emang gk bareng Meta? |

| Enggk

Yaudah boleh, |

Kalo gk ngerepotin |

| Enggaklah buat pacar apa sih yg engga

| Aku otw skarng ya,tunggu sayang❤

| Yah keceplosan gimna dong🙈

Sebelum mengetikan balasan untuk Angga, jantung Mira sudah ingin copot saja karena dipanggil 'sayang' oleh pacarnya. Padahal wajar saja ya sebenarnya dipanggil sayang oleh pacar sendiri. Tapi tidak bagi Mira yang pertama kali pacaran, ia sangat excited. Ini kali pertama Angga mulai aktif memanggilnya dengan embel-embel 'sayang'.

Hahay segitunya yaa guys.

Hati² |

Akhirnya tangan Mira yang ikut bergetar akibat deg-degan bisa bergerak mengetik.

Angga memasukan ponselnya ke dalam tas sekolah, dan langsung melajukan kencang motornya. Kali ini ia tidak memeriksa Metta, karena ia tahu Metta pasti sudah berangkat sejak tadi.

"Oke, kali ini gue harus bawa motor agak pelan lagi nih kayak kemarin. Ingat Ga, ini Mira bukan Metta," gumam Angga saat motor yang dibawanya hampir sampai di depan gerbang besar rumah Mira. Rumah yang begitu besar, ukurannya kurang lebih sama dengan rumahnya, hanya saja gaya rumah pacarnya ini lebih mewah dipenuhi warna gold dan ramai dengan tanaman-tanaman mahal. Angga sudah tahu letak rumah Mira karena kemarin ia mengantar cewek itu sampai depan rumahnya. Jadi ia tidak perlu bertanya lagi ke Mira ketika ia ingin menjemputnya.

Angga tak perlu menunggu, Mira sudah stand by di depan gerbang rumahnya, dari kejauhan saja sudah tampak senyum Mira yang menyambut kedatangan Angga. Lelaki itupun pun tak kalah antusias membalas senyuman manis untuk Mira.

"Ayuuk!" ajak Angga antusias sambil mengasongkan helm hitam yang biasa Metta pake.

"Yuuk." Mira menyambut dengan ceria ajakan Angga dan meraih helm yang diasongkan lelaki di depannya ini.

Keduanya pun sama-sama tersenyum saat Angga mulai melajukan motornya. Nampak bahagia sekali kedua pasangan muda ini.

"Emm, Mir, nanti pulang bareng aku juga yah? Dan mulai sekarang, kamu akan berangkat dan pulang sekolah bareng aku, oke?"

"Hah? M-Metta gimana?"

"Metta kan cuma temen aku, lagian Metta juga udah gak nyaman kayaknya sama aku. Gak enak juga dia katanya bareng aku terus, aku kan udah punya pacar,"jelas Angga santai.

"Y-yaudah kalo gitu."

NGENGGG!!

Angga dengan sengaja mengencangkan laju motornya, membuat Mira tercengak dan refleks memegang bahu Angga.

Kenapa gak di peluk aja sih, gumam Angga, ia memutar bola mata malas. Padahal ia berharap ketika Mira tersentak ia langsung refleks memeluknya bukan memegang bahunya seperti saat ini. Kayak Metta saja!

"M-maaf aku kaget, jadi pegang bahu kamu," kata Mira yang entah kenapa gugup.

"Gakpapa kok, maaf juga aku mau gas motor gak bilang-bilang," balas Angga.

"Hmm iya gakpapa."

¤¤

"Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Dika mengernyitkan dahinya.

AngGaTta [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang