ATTENTION!
2300-an kata. Py readinggg🌪🌪
14 juli 2022¤¤
Karena itu Metta langsung panik.
"Eh iya yah, mana-mana. Ada yang lecet gak motornya?" Metta segera berkeliling untuk melihat kondisi badan motornya."Alhamdulillah," ucap keduanya berbarengan seraya mengangkat tangan dan mengusapkannya kepada muka sebagai rasa syukur. Motornya ternyata sama sekali tidak kenapa-napa. Karena di tempat motor itu jatuh memang hanya dipenuhi tanah, sedangkan batu yang membuat mereka jatuh tadi, loncat tergeser ban entah kemana.
Syukurlah.
Tidak usah terlalu panjang.
Keduanya pun kembali melanjutkan tujuannya ke tempat ini untuk Metta belajar motor, menghabiskan waktu sampai jam 10 siang.Eh jam 10 pagi atau siang guys? Kayaknya siang yah.
Hasilnya, Metta sudah bisa berkeliling di lapangan yang mulus dengan kaki yang masih setia turun dan menggusur untuk berjaga-jaga jikalau motor oleng.
Segitu juga lumayan kan?
¤¤
Hari sudah malam, cukup lelah bagi Metta setelah setengah hari belajar motor, dan pikirnya temannya Balqiss pasti juga lelah karena usaha keras gadis tomboy itu mengajarinya. Tapi karena teringat PR dan terdemgar bising-bising suara teman-teman yang sudah ramai terdengar dari basecamp ia pun turun. Untuk mengerjakan PR di sana.
:
Two minutes later...
"Nah ini dia si rajin yang kita tunggu-tunggu!" sambut Satya sumringah saat kedatangan Metta.
"Ta PR fisika yang lima soal soal udah?" tanya Balqiss saat Metta mendarat duduk di sampingnya.
"Belum, belum dipahami." Metta mengedikkan bahunya.
"Gimana Ta tadi latihan motornya?" tanya Luna.
Yang kaget malah Angga. "Lah Metta belajar motor?!"
"Iya Cet, Metta baru punya motor baru broo." Satya menepuk keras bahu Angga sambil menggoda Metta membuat gadis jutek itu mengalihkan pembicaraan. "Yaudah yuk bareng-bareng kerjain PR." ajak Metta.
"Lah kirain lo udah Ta," tandas Luna.
"Belum. Jadi lo berharap tingal nyontek, nyontek, dan nyontek aja gitu?" tukas Metta menohok.
"Ya enggak juga si," jawab Luna merasa kikuk.
"Yaudah everyone mari nyalakan musik melow dan mulai diskusi soal PR fisika yang merudetkan otak ini. Yang berisik gue hajar!!" Ini adalah seruan Balqiss yang sudah berdiri dengan gagah di basecamp kayu ini. Semuanya menerima perintah tegas Balqiss, berhubung hari senin besok juga ada ulangan, jadi semua ada niat untuk memahami soal. Sudah kelas 12, akhirnya mereka ada sedikit perubahan.
:
Jam sudah menunjukan pukul 21 : 50, keenam anak muda di sini sudah menguap beberapa kali, terutama Satya, lihat saja mulutnya saat ini tengah terbuka lebar, Angga jadi jijik takut dirinya dilahap mulut besar Satya yang duduk di hadapannya, dengan jahil Angga menjejalkan kertas ke mulut pemuda di depannya itu.
"Hupttks!" Entah mengumpat apa Satya. Hanya terdengar seperti itu.
Angga menyengir lebar, senang sahabat sekaligus yang sudah ia sebagai abangnya melotot marah.
"ANJHING LO!!" sentak Satya segera mengambil kertas yang menyumpal mulutnya.
Sadar kelima temannya merapatkan satu jari telunjuk ke bibir memberikan tanda 'sstt!' Satya langsung terpaku. Tidak baik malam-malam mengumpat kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
AngGaTta [ON GOING]
Teen Fiction"Ga? Lo bisa gak sih jangan terlalu deket sama gue?!!" "Lah, kenapa?" "Lo kan udah punya pacar anjir! Pake nanya. Ntar cewek lo ngamuk lagi gimana?!! "Gue gak bisa." "Kenap--" "Karena gue juga suka kan sama lo?" "STOP BERCANDA GA!" "Gue gak bercand...