03. Kesalahan

1K 162 19
                                    

Pemuda bersurai merah jambu itu lantas mengangkat benda pipih berbalut casing merah yang berdering tanda telepon masuk

"Halo ibu?" tanyanya pada seseorang di seberang sana, "Ya, aku baik-baik saja"

"Lingkungannya bagus, aku juga berteman dengan semua orang di sekolah, tapi aku paling dekat dengan Megumi dan Nobara"

Itadori Yuuji mengangguk angguk kecil, "Iya bu, tidak usah khawatir"

Lalu pemuda itu memasukkan teleponnya kembali ke dalam tas selempang, jemari lentiknya merogoh kunci rumah dan langsung menggunakannya untuk membuka pintu

Seperti biasa, sosok pria dengan surai putih itu menyambut kedatangan Yuuji sambil tersenyum lebar walaupun dia tidak tahu kalau sebenarnya Yuuji dapat melihat sosok tersebut

Kepala pink itu tertunduk menghindari pandangannya dari sosok tersebut, lalu dia menaruh sepatu merah di atas rak dan berjalan mencari minuman dari kulkas

Dan tentu saja sosok pria bernetra kristal itu mengekorinya, sudah menjadi hal yang biasa sejak Itadori Yuuji menginjak rumah ini

Yuuji meneguk cola-nya yang barusan ia ambil dari kulkas dan menonton televisi, sedangkan sosok si hantu pria duduk tepat di sebelahnya sambil menatap lekat-lekat

Apapun dan dimanapun dia melangkah dalam rumah ini, sosok tersebut akan terus menempel padanya terkadang juga memeluk walaupun Yuuji tak dapat merasakan kehangatan dari pelukan itu

Tetapi Yuuji dapat merasakan kebaikan dari jiwa hantu tersebut, tentunya sosok itu tidak pernah melakukan hal aneh selain mengekori dan memeluk Yuuji

Susah sekali rasanya menahan diri selama hampir 2 minggu seperti ini, Yuuji sangat ingin pindah dari rumah ini karena risih dengan si hantu, namun dia tidak bisa karena rumah inilah satu-satunya yang paling cocok dan juga dekat dengan Sma Jujutsu

Zrash!!

Air hangat mulai mengalir dari atas kepala Yuuji hingga benar-benar membasahi sekujur tubuhnya, mata hazel itu mengerjap dan melotot kaget saat bertatapan sangat dekat dengan wajah tampan hantu tersebut

Pemuda bersurai pink itu memijat pelipisnya yang tidak pusing, "Aah! benar-benar deh! aku tidak bisa tahan lagi"

"Hei kau" ucap Yuuji dengan sepasang netra hazelnya menatap tegas, "Pergi sana, aku bisa melihatmu tahu"

Sosok yang dimaksud itu pun memasang raut wajah terkejut dan malu sekaligus saat mendengarnya, dia cepat-cepat melayang pergi dari pandangan Yuuji

Seketika Itadori Yuuji mengerti kesalahannya dan mengusap wajah gusar, "Aah jadi begini.."

"Maafkan aku, ibu"

.

.

Posisi saat ini, Yuuji duduk santai diatas sofa kecil sementara sosok hantu pria bernetra kristal itu terduduk canggung di lantai, berhadapan dengan Itadori Yuuji

"Jadi, yah.." Yuuji berucap tiba-tiba sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Seperti yang kubilang.. aku bisa melihatmu"

"Saat kau menyambutku di pintu, memelukku dan tidur bersama, memandangi tubuhku saat mandi, dan—"

Itadori Yuuji memotong ucapannya sendiri saat melihat sosok itu berusaha menutup mulut Yuuji dengan tangan besarnya, wajah pucat sosok itu sudah memerah padam

"Haha, apa yang kau lakukan?" ujar pemuda bersurai pink itu sambil menjauhkan wajahnya perlahan, "Itu semua kan perbuatanmu"

Kepala putih itu menunduk menghindari tatapan Itadori Yuuji

"Yah pokoknya.. aku hanya akan tinggal disini selama 6 bulan" lanjutnya lagi, "Kamu pemilik rumah ini ya?"

Mendengar pertanyaan itu, kepala putih langsung mengangguk kukuh sebagai jawaban

"Hm, kalau begitu aku akan pergi mengerjakan pr" Yuuji pun bangkit, sesaat dia berbalik badan menatap singkat sosok hantu tersebut, "Kau lakukanlah aktivitas lain, jangan ikuti aku"

Kepala putih itu kembali mengangguk paham, senyuman tipis terlukis di wajah tampannya

Itadori Yuuji pun pergi ke lantai 2 untuk mengerjakan pr di kamar, sampai tidak terasa sudah 45 menit berlalu sejak dia mulai mengerjakan pr dan akhirnya bisa selesai juga

Setelah meregangkan otot-otot tubuh yang kaku, Yuuji cepat-cepat menuruni anak tangga dan mencari sosok hantu yang selalu mengikutinya itu

Pemuda bersurai pink menggeser pintu halaman depan dan mendapati sosok hantu pria yang sedang duduk bersandar pada pintu tersebut

"Ah, halo" sapa Yuuji yang memutuskan untuk duduk di sebelah sosok tersebut, "Ternyata kau disini"

Itadori Yuuji tertawa pelan melihat kepala putih sosok hantu tersebut menunduk di hadapannya seperti sedang meminta maaf, entah benar atau tidak

Itu semua karena sosok hantu tersebut tidak pernah bicara sedikitpun, atau memang tidak nyaman bicara? entahlah, Yuuji tidak tahu mana yang benar

Netra hazel itu bertatapan dengan netra kristal, "Tidak apa-apa, aku sudah memaafkanmu. tapi kuharap kamu tidak melakukannya lagi tanpa persetujuanku"

Itadori Yuuji tersenyum simpul masih menatap sosok hantu tersebut yang masih mengangguk paham sambil tersenyum lebar, senyuman yang biasanya sosok itu tunjukkan saat Yuuji datang ke tempat ini

"Sebenarnya ini benar-benar tidak boleh dilakukkan.. aku tidak boleh bicara dengan kalian lagi"

Sosok tersebut masih menyimak perkataan Yuuji dan menatapnya lekat tanpa membalas satu katapun dari ucapan-ucapan Yuuji sejak pemuda itu berbicara

Itadori Yuuji membalas tatapan sosok tersebut heran, "Uh.. apakah kau memang sependiam itu?"

"Aku Itadori Yuuji, siapa namamu?" Yuuji bertanya yang tidak kunjung mendapat jawaban, sosok itu terlihat seperti menimang sesuatu di kepalanya

Jemari sosok itu mulai berayun di udara, membentuk gerak gerik isyarat yang Yuuji sama sekali tidak mengerti artinya

"Ah, um- aku tidak mengerti bahasa isyarat, maafkan aku" Yuuji memejamkan matanya merasa tidak enak, menepis jauh pemikiran negatifnya akan sosok tersebut yang ternyata adalah seorang bisu

Sosok pria bersurai putih itu menunduk murung memandangi rumput-rumput segar yang menghiasi halaman rumah

Yuuji berucap tiba-tiba dengan nada yang antusias, "Jangan khawatir, aku akan cepat mempelajari bahasa isyarat, setelah itu beritahukan namamu ya"

Mendengar pernyataan tulus Yuuji, sosok itu mengangkat wajahnya tiba-tiba dengan kedua netra kristalnya berbinar cerah, binar indah itu seakan mengatakan 'Sungguh kah? kamu akan mempelajarinya?'

Itadori Yuuji mengangguk, "Benar kok, aku tidak akan bohong"

###

thanks for reading! sampai jumpa di chapter selanjutnya

yuhuu double up nih sekalian merayakan backnya aku dari hiatus

ohiya pengen ngasih tau, ff ini belum ada jadwal pasti or bisa dibilang bakal up sesuka gua

soalnya masih mikir dan ngerancang buat alur kedepannya, btw makasih yang udah nungguin dan vote cerita ini :D

amnesia ; goyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang