Itadori Yuuji terdiam beberapa saat untuk mencerna kata-kata yang cukup mengejutkan dari si pria surai hitam, "Saudaramu.. Suguru-san? Apakah dia saudara kandungmu?"
Mendengar pertanyaan dari pria yang lebih muda, Suguru Geto lantas menjawab, "Bukan saudara kandungku, keluargaku mengadopsinya dari panti asuhan"
Kedua sosok itu —Satoru dan Yuuji— mematung bersamaan, tidak menyangka akan mendapat fakta semacam ini, di antara mereka, tentunya Satoru lebih terkejut mendengarnya
Pria bersurai hitam melanjutkan bicaranya, "Satoru adalah anak yang baik sekali, rajin, dan juga penurut" ucapnya tersenyum sedih, "Namun dulu aku tidak begitu menghargai kehadirannya saat tinggal bersama"
Dapat terlihat sepasang netra legam milik Suguru Geto memancarkan kesedihan yang amat dalam, melihat itu pun pemuda bermarga Itadori memutuskan untuk menghentikan pembicaraan ini
"Baiklah, Suguru-san. Terima kasih atas informasinya. Kamu tidak harus menceritakannya sekarang, akan tetapi aku sangat ingin mendengarnya, mungkin di lain waktu" ujar Yuuji dengan sopan, sedikit membungkukkan kepalanya sesaat
Pria yang lebih tua dengan sepasang netra legamnya mengangguk setuju, "Aku mengerti, Yuuji. Kamu begitu antusias mendengar cerita tentang Satoru ya"
Sosok yang daritadi disebut itu memalingkan wajahnya dan melamun beberapa saat, ia terus membatin benarkah perkataan dari pria bernama Suguru Geto itu? Bahwa Satoru adalah anak adopsi dari sebuah panti asuhan dan setelah itu bersaudara dengan Suguru?
Hingga Satoru tiba-tiba melesat ke depan Yuuji dan mulai mengayunkan tangan besarnya, "Yuuji, tolong tanyakan apa dulu aku bisa bicara" begitulah isyarat yang dibuat Satoru dengan kedua binar kristalnya yang penuh harap, "Tolong, pertanyaan satu ini dulu saja, aku tidak tahan untuk memastikannya"
Melihat isyarat itu, mana mungkin Itadori Yuuji mengabaikannya, meski beresiko kemampuannya untuk berinteraksi dengan hantu ini dapat diketahui Suguru Geto
Yuuji bertanya tanpa ragu dengan kedua netra hazelnya yang memandang tegas, "Suguru-san. Aku ada pertanyaan lagi, apakah dulu Satoru dapat bicara?"
Sepasang netra legam itu sontak menoleh dan terbelalak lebar, Suguru Geto mematung sebelum menjawab pertanyaan tiba-tiba itu, "B-bagaimana kamu...?"
"Sebenarnya, Suguru-san" Yuuji melanjutkan bicara setelah sesaat menghela nafas pelan, "Di sampingku sekarang, ada sosok Satoru. Aku memiliki kemampuan untuk melihatnya, ini adalah pertanyaan darinya"
Pria bermarga Suguru merasa sesuatu menusuk jantungnya, itu adalah rasa sakit sekaligus terkejut mendengar ucapan pemuda surai pink di hadapannya, "Apakah kamu benar disana, Satoru?"
Sosok yang dipanggil itu menatap dengan netra kristalnya lekat-lekat, memandangi pria bernama Suguru Geto yang ternyata adalah saudaranya. Ia tersenyum tipis, melambai-lambaikan tangannya di hadapan Suguru Geto
Itadori Yuuji tertawa kecil, "Satoru sedang melambaikan tangannya tepat di depan wajahmu, Suguru-san"
Sosok bersurai putih salju melambaikan tangannya sangat dekat di wajah saudaranya, ia berjongkok dan berhadapan dengan pria surai hitam terkuncir itu
"Ia dahulu tidak bisa bicara, selalu menggunakan bahasa isyarat setiap berkomunikasi. Tapi dia adalah anak yang ceria dan baik hati.." kata-kata Suguru tercekat di tenggorokannya, ia tidak bisa melanjutkan bicaranya lagi. Pria bersurai hitam itu terlihat sangat sedih dan terluka
Satoru menoleh ke belakang, menatap si pemuda bernetra hazel lantas mengayunkan tangannya lagi, "Bahas di lain waktu saja, Yuuji. Jawabannya sudah cukup menjawab pertanyaanku saat ini" ujarnya dengan senyum lebar
Pemuda bersurai pink mengangguk paham dan tersenyum, "Lain kali kita lanjut saja, Suguru-san. Datanglah kapanpun kamu ingin bicara dengan Satoru, aku akan menyampaikannya"
"Aku akan mengingatnya, Yuuji"
.
.
Pemuda bernama lengkap Itadori Yuuji tiba-tiba mengusak kepalanya pelan, membuat gadis di sampingnya heran
Lantas gadis berambut coklat yang duduk di sebelah Yuuji pun bertanya, "Ada apa Yuuji? Kamu nampaknya sedang frustasi" tanya Nobara sambil menyedot minuman soda yang ia beli
Saat ini, Yuuji dan Nobara sedang duduk di kursi penonton untuk meihat pertandingan basket. Tidak lain adalah Fushiguro Megumi yang sedang bertanding dengan klub basket sekolah lain. Skor tim Sma Jujutsu berada di posisi unggul sekarang, serta Megumi sangat terampil dalam bermain basket
Yuuji membuang nafasnya kasar, "Aku hanya terpikir.. sepertinya ini lebih rumit dari dugaanku. Tapi aku tetap harus menyelesaikannya apapun yang terjadi kan, Nobara? Karena aku sudah membuat janji, di sisi lain aku takut mendengar fakta yang tidak mengenakkan-"
"Hey." ucap si gadis dengan tegas, "Aku melihat kamu bukan seperti orang yang tidak bertanggung jawab, apapun itu, selesaikanlah Yuuji. Pasti ada suatu hal yang dapat diambil, pasti fakta itu sangat penting untuk kamu ketahui"
Yuuji termenung mendengar ucapan teman gadisnya, "Ya, benar juga"
Tiba-tiba sehelai handuk kecil terlempar sempurna di pangkuan Kugisaki Nobara yang sedang duduk, sontak sang empunya berdecak sebal dan mulai mengomel
"Ah! Jorok banget kau Megumi, kenapa kumpulan keringatmu ini kamu berikan padaku, hah?!" ucapnya kesal namun tidak memindahkan sehelai handuk yang masih terposisi di pangkuannya hingga Fushiguro Megumi mengambil kembali handuk itu
Sosok bersurai hitam dan bertubuh tegap itu tertawa lepas, "Kamu ini matah-marah tanpa melihat kejadian sebenarnya, aku belum menggunakannya tau? Lihat saja keringatku masih banyak begini" balas Megumi sambil mengusap keringatnya dengan sehelai handuk miliknya, "Omong-omong apa yang kalian bicarakan daritadi? Sepertinya kalian malah tidak fokus melihat pertandinganku"
Itadori Yuuji menimpali dengan cepat, "Cuma hal random saja, kita menontonmu dengan fokus loh ya Megumi! Permainannya keren sekali, bagaimana kamu bisa semahir itu bermain basket?! Wah!"
"Sudah ku bilang aku bermain basket dari dulu" balas Megumi lagi sambil menempeli sebotol mineral dingin di pipinya, "Ayo pulang"
Pemuda bersurai pink itu riang sekali saat berjalan pulang ke rumah, alasannya karena dia akan menghabiskan sisa harinya bersama sosok yang selalu ia temui begitu pulang ke rumah. Gojo Satoru. Sosok itu sudah menjadi bagian dari kesehariannya selama waktu-waktu ini, dan Yuuji sangat senang dengan kehadirannya, Sekali lagi, ini pertama kalinya pemuda itu merasa sangat nyaman dengan kehadiran 'mereka' yang sudah tiada
Sesampainya di rumah, Yuuji menyalakan lampu dan menaruh sepatunya di rak. Lantas netra hazelnya melihat sekeliling mencari sosok yang selalu menyambutnya begitu ia sampai, namun sosok itu tidak langsung menyambutnya seperti biasa
"Satoru..?"
###
halohaii, gua kembali lagi (akhirnya) pokoknya ff ini bakal gua lanjutin kedepannya
adakah yang masih nunggu? staytuned sama chapter berikutnya yaa!
thanks for reading! sampai jumpa di chapter berikutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
amnesia ; goyuu
FantasySebuah kisah singkat antara manusia dan hantu yang saling terpikat