13. Sebuah Fakta

570 77 17
                                    

Hari berlalu seperti biasanya bagi Yuuji, melakukan segala aktivitas yang berulang setiap harinya. Dirinya begitu menikmati kehidupannya sekarang, di sekolah ia memiliki teman-teman yang menyenangkan, lalu saat di rumah Itadori Yuuji pun tidak merasa kesepian sedikitpun karena selalu ditemani oleh sosok hantu bertubuh jangkung yang sudah tinggal bersamanya selama kurang lebih empat bulan sejak dia mengontrak rumah ini

Itadori Yuuji bersandar pada sofa di ruang tengah, sedikit memiringkan tubuhnya pada bahu sosok bersurai putih yang duduk bersamanya di sofa, memperlihatkan pemandangan seperti sedang bersandar pada sosok tak kasat mata tersebut

Yuuji menggumam, "Hei Satoru.. aku belum berani bilang pada teman-temanku di sekolah kalau aku akan pindah saat semester depan"

Satoru menyimak pemuda disebelahnya dan tidak mempermasalahkan pemuda tersebut yang seperti sedang bersandar di bahunya

"Bagaimana bisa aku bilang pada mereka kalau mereka merencanakan kami untuk pergi kesini dan kesitu di akhir semester nanti, padahal aku saja akan langsung meninggalkan negara ini begitu selesainya pembagian rapot"

Mencerna apa yang pemuda itu katakan, Satoru tersenyum tipis, pemuda disebelahnya memperhatikan gerak-gerik isyarat yang ia buat

"Lebih baik jika kau mengatakannya daripada tidak sama sekali, mereka akan lebih merasa sedih nantinya. Apapun faktanya, mereka pasti akan menerimanya"

Pemuda dengan netra hazelnya itu terlihat meremat pelan ujung pakaiannya, "Kau benar namun.. aku selalu merasa sedih mengingatnya, aku ingin tinggal lebih lama"

"Dan aku ingin tinggal bersamamu lebih lama.. Satoru"

Gojo Satoru menatap pemuda di sebelahnya dan tersenyum sedih, "Apa boleh buat, kita hanya harus menerima takdirnya. Aku yakin sesuatu yang indah sedang menunggu"

"Apapun yang kamu katakan selalu bisa menenangkanku ya, Satoru. kamu yang membuatku selalu ingin pulang lebih cepat karena aku selalu merindukanmu"

Yuuji membalas senyuman sosok itu, "Sepertinya aku menyukaimu Satoru" kemudian netra kristal sosok yang disebut itu terlihat sedikit membelalak

"Aku juga menyukai Yuuji, sangat menyukai Yuuji" balasnya masih dengan senyuman indah yang terlukis di wajah pucat itu

Hingga netra hazel pemuda tersebut terpaku pada bibir indah Satoru yang mendekati bibirnya, dia tidak menolak dan menerimanya

Netra hazel itu terpejam dan perlahan membuka kembali, menampakkan sosok Satoru yang langsung menyambutnya dengan seulas senyuman

Mereka telah berciuman, namun tidak bisa merasakannya secara pasti, kedua makhluk berbeda yang saling memandang itu mulai memerah malu

Tok! Tok!

"Yuuji, apa kau sedang ada di rumah?" ucap seseorang dari balik pintu, suara ini terdengar begitu familiar sehingga Yuuji langsung bergegas untuk membuka pintu

Yuuji membukakan pintu, "Selamat datang Suguru-san. Mau aku buatkan teh?"

Geto Suguru yang baru datang pun memposisikan dirinya duduk di sofa ruang tamu dan menganggukkan kepala dengan surai hitamnya tanda jawaban atas pertanyaan si pemuda

Sosok hantu dengan tubuh tingginya menghampiri sang tamu dan duduk berhadapan di sofa ruang tengah

Netra kristal tersebut mengamati sosok pria di hadapannya walau sosok yang diamati itu tidak bisa melihat dan merasakan kehadirannya

"Setelah dilihat dari dekat.. ternyata terasa familiar" Satoru membatin

Tidak lama kemudian, Yuuji datang dengan dua cangkir teh dan pemuda itu duduk di sebelah si hantu

"Suguru-san apakah ada sesuatu yang harus dilakukan disini? Padahal kau belum lama kesini loh" Yuuji bertanya penasaran

Sambil menyeruput teh yang masih hangat, Suguru membalas, "Iya, ada sesuatu yang perlu aku lakukan"

Mendengarnya, si pemuda hanya ber-oh ria. Lalu kemudian netra hazelnya melirik Suguru dan Satoru bergantian

Pemuda itu menimang sesuatu di kepalanya, ia mempertanyakan dirinya apakah ini saat yang tepat untuk bertanya informasi tentang Satoru? Sebenarnya Yuuji takut, namun dia kan sudah membulatkan tekadnya untuk membantu Satoru, pikirnya

Pada finalnya, Yuuji mulai berbicara, "Suguru-san, apakah orang bernama Gojo Satoru juga tinggal di rumah ini?"

Mendengar pertanyaan tiba-tiba itu, baik sosok Satoru ataupun Suguru pun tersentak dan sontak menoleh pada si penanya

Jika Satoru terlihat antusias dan menunggu jawaban itu, maka pria modis dengan surai hitam pekatnya memperlihatkan reaksi lain. Suguru terlihat syok dan tidak berkutik sama sekali, matanya menatap lurus pada meja pemisah mereka

Itadori Yuuji bertanya lagi, namun dengan nada yang lebih pelan, "Suguru-san kamu baik-baik saja? Apa benar Satoru dulu tinggal disini ya?"

Dengan kaku, Suguru akhirnya merespon, "Darimana kau mengenalnya..?" pria itu balik bertanya

"Aaa itu.." Yuuji terlihat bingung, karena dirinya sama sekali tidak diizinkan untuk memberitahukan kemampuannya yang dapat berinteraksi dengan hantu

Netra hazelnya melirik sosok Satoru yang langsung memberikannya gerakan isyarat. Sosok hantu bernama Gojo Satoru itu peka dengan situasinya

"Beritahu kalau kau melihat namaku di buku yang kamu temukan"

Yuuji akhirnya menuruti saran tersebut, "Aku melihat nama itu di buku yang aku temukan, Suguru-san"

Pria bernama Suguru pun berdeham dan membuang nafasnya lega, "Ternyata dari buku ya, masih saja ada yang tertinggal sejak aku mengganti barang-barang di rumah ini"

"Jadi siapa dia Suguru-san?" Yuuji menegaskan pertanyaannya dan terlihat serius

Suguru terlihat mengamati pemuda di hadapannya dalam beberapa saat sebelum akhirnya menjawabnya, "Dia saudaraku yang sudah meninggal"

Mendengar jawaban singkat namun pasti itu, Yuuji dan Satoru saling bertatapan kemudian sosok Satoru berpindah duduk di samping si pria bersurai hitam untuk mengamatinya lebih dekat

"Saudaraku? Suguru..?"

###

thanks for reading! sampai jumpa di chapter selanjutnya

amnesia ; goyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang