Eyyo gaes, update malem-malem nih, demi memuaskan hati kalian, asek, sok iye bet oma ^^
.
.
.
.
.Happy Reading🙈
Aku mengerjakan tugas yang menumpuk di meja belajarku, dari pagi hingga siang hari aku terus berkutat dengan buku, laptop dan referensi tentang tugas makalahku.
Kata orang-orang, mengerjakan akan membuat kamu stress. Tapi, bagiku mengerjakannya bagaikan pengalihan kesedihan sekaligus pengisi hari-hariku.
Daripada keluyuran atau mungkin kumpul dengan Desi, Bagas dan Alga. Bukan aku menghindari, tidak-tidak hanya saja terlalu membuang-buang waktu.
"Data di sini gak lengkap banget, coba gue cari didokumen satunya."
Aku mengambil dokumen berwarna biru tua, saat aku baru mau membuka lembaran pertama ponselku berdering. Aku melirik dan menatap siapa yang meneleponku.
"Ngapain sih, Bagas pake nelepon segala." Aku geleng-geleng sebelum akhirnya ku angkat juga teleponnya.
Kadang heran, kenapa aku kesal tapi mau meladeninya, mungkin efek dari dia seorang penghiburku.
"Hallo Nes," panggilnya dari sebrang sana.
"Halo, apa Gas?" jawabku.
"Lo ada dimana?" tanyanya.
"Gue dirumah, kenapa sih?" Aku jengah karena dia membuang-buang waktuku saja.
"A-nu bisa ke rumah sakit gak?" tanyanya yang mulai sedikit gelisah.
"Emang siapa yang sakit, lo sakit?" Aku balik bertanya padanya.
"Bukan gue, tapi Mamah gue, bisa gak Nes, gue gak bisa ninggalin dia sendirian." lirihnya.
Aku merasa kasian dan tak tega juga hendak memarahinya. "Ya udah share lock aja ya, gue otw kesana."
Aku pun langsung bergegas keluar dari apartemen dan menuju parkiran untuk mengambil mobil yang akan aku kendarai.
"Iya Nes, makasih," ujar Bagas, setelah itu dia mematikan telfonnya.
Aku menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil, lalu melajukannya. Tak lama aku mendapatkan notif dari Bagas yang memberikan alamat rumah sakit beserta nomer kamarnya.
Aku melaju dengan kecepatan, jalan lumayan lenggang hari ini jadi aku bisa menyalip beberapa mobil yang kulalui.
Setelah sampai di parkiran rumah sakit, aku segera turun dan bertanya ke salah suster yang kebetulan lewat.
"Sus ... suster," panggilku pada salah satu suster yang melewatiku, dia berbalik dan menatapku.
"Iya ada apa ya, mba?" tanyanya.
"Ruangan melati nomer 4, dimana ya sus?" Aku bertanya padanya.
"Lurus aja mba, nanti pas ujung ada ruangan yang menghadap ke timur, disitu ruangannya," jelasnya.
Aku mengangguk. "Makasih ya Suster," kataku sebelum dia melenggang pergi.
Aku menuju ruangan sesuai arahan suster tadi dan sebelum aku masuk ke dalam ruangan, aku mendengarkan percakapan seseorang yang aku ketahui itu adalah suara Bagas dan Mamahnya.
"Kamu itu jangan nyusahin Nesa, Gas, kasian nanti kalo dia panik gimana?" ucapan itu keluar dari mulut seorang wanita paruh baya.
"Tapi bagas gak bisa ninggalin mama sendiri." Kali ini suara Bagas.
"Kamu tuh ya, Mamah gak papa ditinggal sendirian yang penting mama gak mau nyusahin siapapun apalagi gadis yang kamu suka."
Saat penekanan gadis yang kamu suka, disitulah titik diriku diam membeku di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUPUS ✅ (Sedang direvisi)
Чиклит[DILARANG PLAGIAT‼️] #Menghindari sebelum terjadi REVISI ADA DIVERSI NOVELNYA, YA! ‼️[SUDAH TERBIT DI PENERBIT EBIZ] ‼️ Kutulis semua kisah yang penuh luka, duka dan harapan yang dihancurkan hingga tak tersisa. Di antara seribu duka, aku memiliki du...