The Solar Hollow

Part 30: Empty Space

Dokter yang merawat Krist telah mengizinkannya untuk kembali ke Singapura. Krist hanya perlu melanjutkan fisioterapi hingga ia bisa berjalan normal kembali, sehingga dapat dilakukan di rumah sakit lainnya. Magie memutuskan untuk menuruti kemauan Krist, karena dirinya juga tidak tega. Ia tahu, kesedihan putranya akan semakin berlarut-larut jika terus berada di rumah sakit itu.

"Anda ingin keluar dari rumah sakit? Baik. Saya akan mengurus pengembalian deposit.", ucap seorang petugas yang ada di administrasi rumah sakit.

"Apa bisa deposit dikembalikan kepada pembayarnya?", tanya Magie.

"Mohon maaf, tetapi pembayarnya disini tertulis atas nama anda.", jawab petugas administrasi rumah sakit.

"Memang berapa jumlah deposit yang masih tersisa?"

"90.181.359 Yuan (200 milyar rupiah)."

Magie hanya terdiam. Ia shock. Siapa lagi yang membayar deposit atas namanya kecuali Singto. Namun, darimana Singto mendapat uang sebanyak itu? Mau tidak mau, ia pun menerima deposit itu dan semuanya ia berikan ke rekening Krist. Karena semua yang Singto berikan adalah untuk Krist.

Krist masih duduk di kursi roda dengan Magie yang mendorong kursinya. Ketika mereka sampai di bandara Changi, Singapura, seorang wanita menghampiri mereka. Wanita itu berlari dan memeluk Krist yang membuatnya terkejut. "Siapa?", tanya Krist dengan ekspresi wajah yang nampak kaget dan kebingungan.

"Aku Annie. Kak Krist? Kau melupakan adikmu sendiri?"

"Annie??". Krist tak habis pikir. Annie yang ada dalam ingatannya adalah anak kecil berusia 10 tahun. Namun, kini yang ada di hadapannya adalah seorang gadis di usia akil balig. Memang benar waktu telah berjalan 6 tahun dari yang terakhir diingatnya. Kini semuanya semakin masuk akal bagi Krist. Ia semakin menerima, 6 tahun ingatannya yang hilang itu benar-benar terjadi.

Magie dan Annie mengantar Krist ke rumah sakit tempat Henry melakukan residensi. Sekaligus untuk membawa Krist ke dokter fisioterapi nya yang baru.
"KRIST!", seru Henry yang berlari dan langsung memeluk Krist. "My brother."

Krist melihat Henry dari atas kebawah. Orang itu mengenakan jas putih khas dokter dengan pin nama bertuliskan 'Henry Li, MD'; 'Resident Neurosurgery'. Krist melihat orang yang diingatnya kemarin baru saja lulus SMA, mengingat wajahnya yang merah setelah minum satu gelas alkohol dan langsung mabuk. Kini, orang di hadapannya itu terlihat lebih dewasa, kumis dan jambang tipis tumbuh di wajahnya. Tubuhnya lebih besar dari yang terakhir diingatnya. Terlebih lagi, kini saudaranya itu telah menggunakan jas dokter dan memiliki gelar resmi sebagai seorang dokter. Time really flies without I realize.

"Krist, aku ingin kau menemui professor ku, seorang neurosurgeon terbaik. Mungkin ia bisa membantu memulihkan kondisimu lebih cepat atau bahkan memperbaiki ingatanmu."

Krist yang ditemani Magie akhirnya pergi berkonsultasi dengan dokter spesialis yang direkomendasikan oleh Henry.

"Kami memiliki metode pengobatan baru yang mungkin dapat dicoba untuk mempercepat penyembuhan brain injury, yaitu dengan metode stem cell. Bukan metode yang baru dikenal, tapi baru mulai dimanfaatkan secara umum beberapa tahun belakangan. Hasilnya pada banyak orang cukup signifikan. Stem cell mampu memperbaiki bagian otak yang mengalami trauma, tentu saja juga dapat membantu terapi sistem motorik anda dan kemungkinan bisa mengembalikan ingatan anda. Apakah anda bersedia?"

Krist pun menyetujui penawaran yang diberikan. Selama beberapa bulan ia menjalan terapi stem cell dan juga fisioterapi. Kini ia mampu berjalan tanpa bantuan kursi roda lagi, hanya mengenakan satu crutch sudah dapat menopangnya.

Setahun berlalu....

Kini Krist telah dapat berdiri dan berjalan dengan kedua kaki nya. Hasil MRI otaknya juga menunjukkan brain injury nya telah sembuh total. Namun, ia tidak diizinkan kembali menjadi pilot Krieger. Krist pun sudah tidak ingat caranya mengendalikan Krieger. Ia melupakan semua yang telah dipelajarinya selama di pre-akademi, di akademi, maupun ketika training pilot nya. Ia pun juga kehilangan semua skill bela dirinya.