𝟎𝟐. Old Memories

14.5K 1.4K 105
                                    

Vote ya gais, enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote ya gais, enjoy!


Recommended Song :
It Ain't Me by Selena Gomez 🎵

Happy Reading :>



"Kamu paham gak, sih? Ini semua untuk masa depanmu!"

Di sepanjang jalan, kami hanya sibuk beradu opini.

"Masa depan apa yang bisa didapat kalau orang menikah paksa?" tanyaku tegas.

"..Aya masih ga percaya kalau ayah tega mengorbankan anak kandung sendiri untuk orang asing itu" seketika kalimat agak kasar itu keluar dari bibirku.

"Jelaskan, orang asing apa maksudmu?" celetuknya.

"...Dia adalah putra dari Zhong Feng-Ying, teman baik Ayah selama bekerja disini."

"Dia anak baik-baik, tampan serta kaya raya. Apalagi yang kau inginkan?!" sambungnya sambil menikung dengan kecepatan tinggi.

"Apa aku mencintainya? Apa kau tidak menanyakan dulu apa perasaanku?" aku mengerutkan dahi.

Aku juga menurunkan jendela kaca mobil dan membiarkan desiran angin meredakan emosiku.

"Perasaan, cinta.. Apa itu bisa memberimu sesuap nasi?" Ayah menaikkan alis.

"Mengapa kau memaksaku untuk mengikuti jalanmu?" tanyaku pelan tapi serius.

"Jalan ini adalah jalan terbaik, Ayi!"

Ayi adalah panggilan sayang dari keluargaku sejak kecil.

"Lihat, kan? Ayah dijodohkan dengan Ibumu dan kau menjadi anak yang cantik, pintar dan patuh?"

"Bagaimana jika hidupku berbeda?" potongku.

"Bagaimana jika kenyataan tidak seperti itu?" netraku menatap Ayah.

"Hidupmu sekarang telah terjamin karena akan menikah dengan Chenle! Ikuti saja perintah Ayah, keputusan ini sudah bulat!"

"Untung saja kau sudah putus dari mantan pacarmu yang tidak berguna itu!" pelan Ayah diteruskan dengan memalingkan wajah.

Mataku membulat. Kulanjutkan dengan mendengus kasar.

"Mengapa sekarang bahas itu lagi?"

"...Aku sudah lulus kuliah! Aku bisa kerja untuk mencari uang!"

Aku bisa melihat tubuh Ayah seketika membeku. Aku yakin ia baru mendengar hal ini.

"Apa? Ayi sudah lulus?" ayah segera memperlambat kecepatan mobil.

"Benar! Aku ingin menjadi pelindung bagi banyak orang. Seorang Intel! Namun kau malah menghancurkan semua mimpi itu dengan melakukan ini!" kucengkram bouquet bunga pemberian Chenle.

1. Destiny | Chenle (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang