Epilog : After 4 Years

7.9K 986 949
                                    

EPILOG OF DESTINYJangan lupa tinggalkan jejak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EPILOG OF DESTINY
Jangan lupa tinggalkan jejak!

Keluarga Kim dan Zhong memutuskan untuk tidak mengijinkan dilakukannya otopsi pada Ayara. Mereka sudah terlalu berduka dan tidak ingin mencari tahu lebih banyak luka lagi.

Sedangkan di sisi lain, direktur perusahaan besar Zhong Company alias Zhong Feng-Ying ditangkap oleh pihak kepolisian. Dia dinyatakan terkena pasal hukum sebab telah terbukti menahan banyak sekali petani pinus hingga keadaan sekarat.

Xiaojun juga ditangkap, ia terancam hukuman mati karena melakukan banyak pembunuhan dengan kejam.

—*

Yuqi, salah satu tahanan, kini sedang duduk terdiam di gedung kepolisian. Kedua matanya bengkak karena menangis menyesal. Harusnya ia mencari tahu dulu kemana ibunya sebelum melakukan balas dendam.

"Apakah ini didikan ibu pada kalian?" lirih Mei yang sedari tadi duduk di hadapan putrinya. Hanya dibatasi kaca yang cukup tebal.

Yuqi sontak menangis di hadapan ibunya. Ia menunduk setunduk-tunduknya.

"Kalian telah membunuh tiga manusia? Siapa yang telah mengajarkan hal keji seperti itu, nak?"

"K- kami memiliki alasan mengapa merencanakan semua ini, Bu!"

"Kakak dan aku memiliki dendam kepada keluarga Zhong.. Bahkan– bahkan ibu sampai lumpuh seperti ini!" ucap Yuqi dengan mata berair.

"Ibu sungguh kecewa pada kalian, bukannya mencari keberadaan Ibu, kalian malah sibuk membalas dendam yang bukan seharusnya!" kedua mata Mei ikut berkaca-kaca.

"Kami masih berusia sangat kecil waktu itu, Bu.. Bagaimana kami bisa mengira semua ini adalah konspirasi belaka? Kami bahkan hampir mati kelaparan karena kehilanganmu!" sela Yuqi.

"Kakak harus mengamen dan mengorbankan masa kecilnya sepanjang hari di jalanan untuk memberiku sesuap nasi.."

"Zhong Chenle memang harus dihukum! Jika waktu itu dia tidak emosi dan sampai mendorong ibu, semua yang terjadi hari ini tidak akan pernah terjadi!"

"MEI-YIN!"

Teriak seorang wanita, menghampiri Mei yang sedang duduk di kursi rodanya itu.

"Nyonya Shuwan, kumohon maaf—"

"Plakkk!"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tamparan keras mendarat di pipi Mei. Wanita itu menangkup kulitnya yang terasa perih.

1. Destiny | Chenle (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang