𝟏𝟒. Night's Dare

8.1K 999 226
                                    

Play this Song :

🎶 Stay With Me
Punch ft. Chanyeol


Selamat membaca!
Jangan lupa ⭐nya ya!



Ayara bangun pagi dengan kepala sedikit pening. Bagaimana tidak, luka di kepalanya cukup parah. Ia menurunkan kaki secara pelan-pelan dari tempat tidurnya.

Gadis itu memutuskan untuk mengecek keadaan Chenle di kamar sebelah. Sebelum itu, ia turun ke lantai bawah untuk mengambil sarapan untuk suaminya.

"Tok..tok..tok.."

"Chenle, buka pintunya!"

"Apa?" Laki-laki itu membuka pintu tanpa mengindahkan Ayara.

"Aku membawakan sarapan ini. Oh, ya, bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?" aku meletakkan nampan itu di meja dekat sofa.

"Aku hanya terluka di kepala, bukan lumpuh hingga tak bisa berjalan mengambil sarapan. Jangan berpura-pura peduli lagi padaku"

"Pergi dari hadapanku, aku muak melihat wajahmu itu"

Ayara mengulum bibir dan menghela nafas tipis.

"Baiklah, aku keluar. Kau jangan lupa makan, ya"

Drtt... Drtt..

Langkahku seketika berhenti ketika ponsel Chenle berdering di atas kasurnya. Aku melirik siapa yang sedang menelpon.

Panggilan dari Chelly.

Kali ini nama di kontak hpnya berbeda. Ada stiker jantung di belakangnya.

"Cinta dalam hidupku ingin berbicara denganku, sepertinya dia rindu,"

..Kau ingin menguping?" Chenle tersenyum menyeringai.

Ayara menghela nafas pelan. Ia langsung berjalan pergi dan masuk kembali ke kamarnya.

Gadis itu duduk diam di dekat jendela kamar hotel. Matanya memandang kosong pada pemandangan ramai Kota Beijing.

"Jika misiku tidak berhasil, apa yang akan kulakukan?" gumam Ayara.

"Chenle mencintai gadis lain, aku tak bisa memaksakan kehendak padanya" Ayara menopang dagu.

"Jika Chelly bisa membuat dia bahagia, mengapa harus aku yang menikah dengannya? Hidupku sudah seperti mainan.." batinnya.

Ayara meremas rambut yang terbalut perban dengan kesal. Ia memutuskan untuk keluar untuk menenangkan pikirannya dengan melihat pemandangan pantai di dekat hotel.

Ia berjalan mengambil pakaian yang tipis sehingga terasa sedikit lebih sejuk. Agar angin pantai bisa menyentuh kulitnya. Ayara juga membawa ponsel dan kacamatanya lalu keluar dari kamar bernomor 315 itu.

Ia sedikit melirik kamar sebelah.

Ayara menghela nafas dan berusaha untuk tidak peduli. Lalu ia turun menggunakan lift.

Pantai yang sangat indah dan memiliki pemandangan luar biasa itu persis ada di depan gedung hotel, tepatnya di depan tamannya. Bahkan, kalian bisa menyaksikan matahari terbenam yang spektakuler disana.

Ayara duduk di bebatuan besar pinggir pantai, memakai kacamata hitamnya. Karena suasananya lumayan silau.

Angin yang bersuhu dingin dan sejuk berdesir, suara tabrakan ombak pantai dengan karang-karang putih di depannya, sinar matahari yang menyelimuti kulit putih dan lembut Ayara.

1. Destiny | Chenle (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang