2

7.4K 671 30
                                    

-Selamat Mambaca-
Jangan lupa vote dan komen










Jeno masih terdiam dikursi kantinnya sambil menatap Jaemin disebrangnya yang sedang makan bersama Chenle, Renjun, dan Haechan. Punggung milik Jaemin sangat kecil, Jeno membayangkan bagaimana jika dia memeluk punggung kecil itu.

"Sampai kapan kau mau liatan hyungku? Kau gak makan?" Tanya Jisung.

Jeno tak merespon ucapan Jisung hingga pemuda itu kesal, sahabat satu-satunya ini mungkin sudah hampir tidak bernafas karena melihat hyung-nya yang masuk kategori cantik bagi pria.

Jisung mengalihkan perhatiannya, dia memanggil Chenle dan menyuruh kekasihnya itu memanggil Jaemin dan membalikkan badannya.

Jaemin membalikkan badannya, dia melihat pemuda yang melihatnya sampai bengong. Jaemin terkekeh kecil lalu melambaikan tangannya ke arah Jeno.

Jeno yang sadar akhirnya pun salah tingkah. Dengan wajah yang memerah, Jeno membalikkan posisinya menjadi mengahap Jisung.

"Sudah puas? Ini makan" kesalnya Jisung.

Jeno menatap Jisung dengan tatapan curiga.

"Yasudah, liatin saja kembaranku terus menerus, biar aku saja yang makan pesanan mu ini" entengnya Jisung sambil merebut makanan milik Jeno

"Enak saja kau!" Jeno pun merebut makanannya kembali dari Jisung dan mulai memakan walau pandangannya tak lepas dari Jaemin.






***

"Hyung! Hyung!" Panggil Jisung.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Jaemin yang sedang duduk bersama Renjun dan Chenle.

Jangan tanya kemana perginya Haechan, tentu saja menarik perhatian para alpa disekolahnya.

"Nanti kau pulang sama Jeno saja ya" pekiknya Jisung.

"Jeno? Yang tadi melihatku sampai bengong?" Tanya balik Jaemin.

"Iya, yang tadi lihat kau itu Jeno. Sepertinya pangeran sekolah ini sudah mendapatkan cinta pandangan pertama" Rayunya Chenle.

"Kau? Kau kenapa bisa tahu Le? Kau kan baru pindah kesini?" Tanya Jisung.

"Ya tentu saja dari hasil gibah" selanya Renjun.

Jaemin dari tadi diam saja, dia memang tahu saat ada yang memperhatikannya sedari tadi dikantin.

"Pulang bareng saja Na, siapa tahu jadian" celetuk Haechan.

"Jangan, kau bahkan belum kenal sama Jeno, dan kau baru-" ucapnya Renjun.

"Iya bener! Siapa tau dia mate mu, benar tidak? Kalo masalah kenalan gampang, suruh Jisung" entengnya Chenle.

"KALIAN BERDUA JANGA-" ucapnya Renjun.

"oke. Sekalian tagihan permainan itu" cengirnya Jaemin sambil meninggalkan teman-temannya.

"ZHONG CHENLE, LEE HAECHAN. KALIAN-"

Chenle pergi dengan Jisung dan menjauh dari Renjun yang sedang mendidih disana berdua dengan Haechan.

Haechan yang tak mau mendengarkan ocehan 'musuhnya' itu pun memutuskan untuk pergi juga. Dia belum bertemu dengan mate-nya, jadi dia jalan-jalan sekalian mencari mate-nya dengan girang.

Sedangkan Renjun disana sendiri dengan darah yang mendidih. Dia benar-benar kesal dengan sahabatnya itu.







***

Jeno sudah berada dimotornya, dia sedang menunggu Jaemin. Ini aneh, kenapa tiba-tiba Jisung menitipkan hyung-nya itu padanya? Gila.

"Jeno?"

Jeno akhirnya sadar dari bengongnya. Jaemin sudah berada disampingnya dengan memasang senyum manis.

"Aa.. ayo" ajaknya Jeno.

*Jaemin POV*

Baunya, baunya enak ini memabukkan pikirku.

Aku mulai duduk dikursi belakang motor pemuda ini. Dia targetku, walau sekarang suasananya mendadak panas.

Kecepatan motor pemuda ini tidak cepat, tapi kulihat tangannya gemetar, sepertinya dia gugup bersamaku. Sepertinya permainan ini akan cepat!

Aku sedikit heran, kenapa bau Jeno ini memabukkan dan membuat suasana disekitarku menjadi panas, padahal tadi udaranya sejuk sekali saat istirahat.

Aku harap aku tidak heat saat ini juga. Itu akan menghancurkan suasana ini. Oh ya, aku tak perlu khawatir! Lagipula sudah kuminum pil yang diberi ibu sebelum pulang bersama Jeno. Aku tau dia Alpa dominan jadi aku meminum itu untuk berjaga-jaga, apalagi dia bukan mate ku.

Ah ternyata sudah sampai..

"Terimakasih sudah mengantarku, Jeno-si" ucapku.

Aku mendengar suaranya, itu membuat bulu kudu ku merinding dan mendadak badanku jadi panas begini. Aku langsung masuk rumah, walaupun aku terjatuh tadi karena cepat-cepat.

*Jaemin pov off*

Jeno agak bingung, Jaemin tidak seperti yang tadi pagi, dia merasa badan pemuda yang dia tadi ajak pulang itu agak panas dan aroma yang dikeluarkan sangat manis menggoda.

Jeno menggeleng. Dia bisa gila.

Jeno terkekeh kecil saat Jaemin terjatuh, dia lari seperti sedang dikejar zombie. Dan wajahnya tadi agak merah.

"Apa dia akan heat? Aromanya manis sekali.." gumamnya Jeno.

"Dia belum heat, jangan asal terjun kau"









-TBC-

Play A Drama | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang