12

3.5K 335 5
                                    

-Selamat Membaca-
Jangan lupa vote dan komen
















Hari hari terlewati begitu berat untuk keduanya. Bahkan bertahun-tahun lamanya. Mereka berdua berpisah dah putus kontak selama kurang lebih 5 tahun.

Setelah insiden beberapa tahun lalu, Na Jaemin. Pria yang dulunya dipenuhi penyesalan kini pria manis itu bertekat untuk berubah. Memulai kehidupan yang baru.

Jaemin pindah ke apartemen yang dibelinya sendiri. Dia menghasilkan uang dari membuka toko kafe di pinggir jalan besar.

Bisnisnya sudah hampir berjalan 1 tahun. Dia bekerja sambil menyeselesaikan kuliahnya. Dia pisah dengan orang tuanya, begitupun dengan Jisung.

Beberapa tahun yang lalu, Jaemin mendapat berita bahagia dari Jisung. Katanya 'istri' nya hamil, ya itu Chenle. Dan kini, anak mereka telah hadir ke dunia beberapa tahun lalu, Jaemin jadi iri. Dia ingin sekali mempunyai anak setelah beberapa tahun lalu sempat gugur.

Benar, beberapa tahun lalu. Tak lama setelah Jeno pergi, Jaemin sempat pingsan saat bekerja terlalu lama dan mengakibatkan kandungannya semakin lemah dan akhirnya keguguran. Tanpa dia tahu, ternyata selama itu ternyata ada mahkluk munyil diperutnya.

Mengingat kejadian itu, Jaemin menjadi sedih, dan dia membenci Jeno.

Sekarang langit sudah mulai gelap, kota seoul yang biasanya ramai jika pagi mulai sepi dimalam hari. Mereka beristirahat dirumahnya, tidak untuk Jaemin.

"Hei Xiaojun! Bantu aku! Jangan pacaran berdua disana!" Pekik salah satu karyawan disana.

"Sabarlah hyung, dia akan pergi sebentar lagi" ucapnya Xiaojun, pria manis menyebalkan yang bekerja sebagai salah satu karyawan kafe milik Jaemin.

"Kau ini?! HEI Hendery pergi sana! Kau mengganggu saja. Sebentar lagi pelanggan lain akan datang." Kesabaran Kun sudah habis sekarang.

"Hyung sabar lah, aku bisa mengatasinya bersamamu kan?" Tanya karyawan lainnya.

"Aku tau Taro, jika Jaemin melihatnya, dia akan mengomel" kesalnya Kun.

"Aku tidak pernah lihat dia mengomel, Jaemin hyung sangat sabar" Shotaro sedang mencoba menurunkan amarah Kun yang sedang meledak-ledak ini dengan tatapan manisnya.

Ah Kun ingin sekali menculik Shotaro sekarang. Dia imut sekali.

Sesuai dugaan Kun, kafe jadi ramai tak lama setelah Hendery pergi. Walau Xiaojun menahannya, tetap saja Hendery pergi.

"Aku benci kau"

"Aku bahkan lebih benci"

Xiaojun dan Kun saling menatap sipit. Tak lama, Jaemin datang dari pintu belakang dan memakai celemeknya dan membantu karyawan sekaligus teman-temannya itu.

"Ah hyung sudah datang ya.." sapa Shotaro.

"Iya aku baru saja datang, maaf terlambat. Kalian bisa istirahat dahulu, aku yang urus" suruhnya Jaemin sambil tersenyum.

"Tidak, kau pasti baru saja menjemput Jayna kan dari taman?" Tanya Kun.

"Iya aku baru saja menjemputnya, orang tuanya tidak memberikan perhatian pada Jayna, jadi dia lebih suka dengan ku" Jaemin terkekeh kecil saat mengingat Jayna.

Mareka melayani pengunjung, setiap malam memang akan ramai. Beberapa jam pun berlalu, mereka semua pamit pulang.

"Jayna sepertinya sudah mengantuk, bawa dia pulang sekarang" ucapnya Xiaojun.

Xiaojun melihat Jayna sudah menguap-menguap daritadi.

"Iya, aku akan mengantarnya pulang"

"Sampai jumpa besok"

Jaemin masuk kedalam mobil sambil menggendong lelaki munyil ke dalam mobilnya.

"Kakak, mau dirumah kakak.." suara Jayna melemah, sepertinya dia benar-benar mengantuk.

"Papa dan mamamu pasti merindukan anak manisnya ini, pulang ke rumah papa mu ya?" Jaemin berusaha membujuk ponakannya itu.

"Gamau!! Papa jahat! Mama suka mengomel!" Jayna bangun dari tidurnya dengan memasang wajah kesal.

"Aigoo, lucu sekali kau. Bagaimana jika kita besok ke taman bermain setelah menjemput kakek dan nenek?" Tanya Jaemin.

"Baik!!! Jayna setuju!!!" Jayna sangat senang, dia selalu senang jika bersama dengan Jaemin. Berbeda lagi dengan orang tuanya.

"Kalau begitu Jayna mau tidur dirumah mana?"

"Rumah kakak!"

Jaemin medesah pasrah, lelaki munyil ini benar-benar menggemaskan.

"Baiklah"

Mereka pun berangkat menuju apartemen Jaemin.








***

Mereka berdua sudah ada dibandara. Jayna sedang melahap roti yang baru saja dibeli bersama Jaemin. Mereka menunggu ayah dan ibu Jaemin itu.

"Itu kakek!! Kakek!!"

Jayna berlari dan memeluk kaki kakeknya.

"Aigoo Jayna sudah makin besar, padahal ditinggal 2 minggu saja"

Nyonya Na tertawa gemas, begitupun Jaemin.

.
.
.

"Apa ini benar-benar nomor Mark hyung?"

Pria berbadan kekar itu terbingung ditempatnya, dia baru saja menelpon kakaknya, tetapi tidak menyambung.

'Apa sebaiknya aku pesan taxi?'

Pikirnya, tanpa pikir panjang, pria yang berbalut jaket jeans itu memesan taxi dan tak lama ada seseorang yang menarik perhatiannya.

Orang itu, punggungnya mirip sekali dengan orang yang dia kenal. Dan gantungan kunci?

Mata Jeno tajam sekali, bahkan dia bisa mencium aroma orang yang menarik perhatiannya itu walaupun punggung orang itu sudah tak terlihat.

'Jaemin?'














-TBC-

Play A Drama | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang