6

5.2K 465 7
                                    

-Selamat Membaca-
Jangan lupa vote dan komen













Hari ini ada murid baru lagi yang pindah kesini, ah Jeno sama sekali tidak suka, bahkan membencinnya

Dan yang membuat Jeno tambah membenci anak baru itu, dia seorang alpha dan anak  itu , mendekati miliknya. Ya, Na Jaemin.

Ini sudah jam istirahat, jadi sudah waktunya mereka keluar dan makan di kantin.

Jeno mendekati tempat dimana Jaemin dan teman-temannya duduk dan tentu saja disana ada anak baru itu.

Jeno menyenggol anak baru itu dan duduk disebelah Jaemin.

Mereka menatap Jeno dengan aneh. Ada apa dengan Jeno hari ini?

"Hei Lee Jeno, ada apa denganmu? Kau sangat kesal sampai mendorong Lucas menjauh."

Tegur Chenle dan mendapat tatapan sinis dari Jeno.

"Dia mengganggu pengelihatanku jika dia berada disini" jelasnya Jeno.

"Kau tinggal pindah saja, sudah tau begitu kenapa disini?"

Kali ini Jaemin membuka mulut, dia menatap Jeno aneh.

"Wow, sepertinya pangeran sekolah kita ini sedang cemb-"

Jeno menyumpal mulut Jisung dengan nugget miliknya.

"Kau kenapa sih?- ah tidak, kakak mu kapan akan kesini lagi? Atau dimana rumahmu?" Tanya Haechan untuk mengalihkan perhatian.

"Kau ke bar Louis saja setiap malam minggu" ucap Jeno sambil memasukkan sesuap makanan kedalam mulutnya sambil menatap sinis Lucas.

Lucas yang tak tau apa-apa hanya diam dan melanjutkan acara makannya.

"Okey, terimakasi Jeno-si" Haechan tersenyum sambil memakan makananya.

.
.
.

"Hyung, aku akan pergi berkencan dengan Chenle, kau pulang sendiri ya?" Jisung sedang merayu hyung-nya untuk pulang sendiri.

"Tidak! Kau ini berkencan terus"

"Ayolah hyungg!! Mumpung aku ada uang untuk memanjakan kesayanganku~" rayunya Jisung.

"Tidak Jisung, lebih baik uang mu disimpan untuk masa depan mu dengan Chenle"

Jisung mendecak tapi tersenyum juga karena ucapan Jaemin diakhir kalimat, kembali dia memikirkan cara agar Jaemin memberinya izin.

"Oke, aku akan menjauhkan mu dari Jeno." Finalnya.

"HEI! kau pikir itu mudah? Tidak! Jeno milikku!"

"Makanya beri aku izin untuk berkencan hyungg"

"Bayar aku"

"Oke. Berapa?"

"Bayar aku dengan Jeno. Suruh dia kerumah"

Jisung terdiam.

"Kau serius? Dia alpha hyung, dia bahkan bukan mate mu" tolak Jisung.

"Aku tahu, aku harus menyelesaikan drama ini Jisung"

"Kau yakin?"

"Iya bontot! Cepat sana!" Usir Jaemin.

Entah apa yang akan dilakukan oleh Jaemin nanti. Semoga saja tidak melewati batas.

***

Sudah jam pulang sekolah, sesuai yang diminta Jaemin, Jisung menyuruh Jeno untuk ke rumahnya, dengan alasan menjaga Jaemin. 2 pemuda itu duduk jok motor milik Jeno. Mereka sedang menuju rumah pemuda manis itu.

Jaemin cerewet sekali, dia berbincang dengan Jeno tanpa henti saat diperjalanan. Jeno sampai diam mendengar ocehan Jaemin, karena mengingat Jaemin di peluk oleh Lucas. Dia hampir menonjok Lucas yang memeluk Jaemin tanpa alasan.

Sepertinya Jeno salah paham.

"Ayo masuk, masukkan saja motormu. Jisung akan lama jika berkencan dengan pacarnya itu" suruhnya Jaemin sambil melangkah masuk kedalam rumahnya.

Rumah kediaman Na itu tidak sebesar rumah milik Jeno, rumahnya sederhana, muat untuk 2 mobil dan beberapa motor.

GLEG GLEG

Ah rasanya segar sekali, Jaemin baru saja minum air yang baru saja keluar dari kulkas. Tak sengaja Jeno menatapnya dengan tatapan ambigu.

"Apa yang kau lihat?" Tanya Jaemin.

Jeno menggelengkan kepalanya dan wajahnya agak merah, apa dia sakit? Pikirnya Jaemin.

"Kau sakit? Kenapa wajahmu merah?" Tanya Jaemin.

"Aku tidak sakit, hanya gila"

"Kau gila? Sepertinya aku harus mengusirmu jika kau gila"

Jaemin melangkah kearah sofa diruang tamu itu dan duduk disamping Jeno. Jaemin duduk 1 sofa dengan Jeno.

"Apa yang kau lakuka-"

Jaemin memeluk tangan kekar Jeno. Tangan Jeno seperti bantal guling yang berisi batu bata, tapi hangat..

"Tangan berotot mu itu membuatku insecure Jeno" grutunya Jaemin sambil mencubit tangan Jeno.

Jeno memekik kesakitan karena Jaemin mencubitnya dengan kuku panjang miliknya.

"Kau tidak olahraga, bagaimana bisa punya otot? Kau pasti hanya makan dan minum, setelah itu tidur" sindirnya Jeno.

Jaemin yang tak terima dikatai seperti itu pun mengomel dan mencubit pinggang Jeno.

"HEI! kau pikir aku babi? Aku tidak! Aku hanya malas olahraga" kesalnya Jaemin.

Jeno memekik kesakitan dan terkekeh kecil. Jaemin jika mengomel ternyata lucu.

"Aku tidak mengataimu babi Jaemin. Bagaimana jika yoga bersamaku?" Tanya Jeno random.

"Yoga? Bersamamu? Sekarang?" Tanya balik Jaemin sambil menaruh kepalanya dibahu milik Jeno.

Jeno terdiam sebentar dan tersenyum miring.

"Kau serius mau sekarang? Aku tidak membawa pengaman"

Jaemin masih bingung dengan apa yang dikatakan Jeno dan mencoba mencerna perkataan tersebut, dan tak lama dia tersadar.

"HEI LEE JENO! OTAKMU HARUS DIKURAS" teriaknya Jaemin disamping kuping Jeno.

Jeno reflek menjauhkan kepalanya, wah, teriakan Jaemin boleh juga.

"Kau mau membuatku pecah gendang telinga? Aku bisa saja tidak bisa menonton porno lagi" sedihnya Jeno.

"CUCI OTAKMU LEE JENO, BUANG FILM PORNOMU!" Jaemin bangun dari senderannya, dia pergi meninggalkan Jeno sendiri diruang tamu.

Jaemin rasanya bisa gila jika membayangkan wajah Jeno mengocok penisnya sambil menonton film porno itu. AH! Bersihkan otak Jaemin sekarang.











-TBC-

Bantu vote ya semuanya makasii TwT
Tolong kasi tau juga klo ada typo ya terimakasihhh sampai jumpa chapter selanjutnyaaa^^

Btw up double niee hihi selamat membacaa

Play A Drama | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang