22

3.3K 305 30
                                    

-Selamat Membaca-
Jangan lupa vote dan komen















Hari ini, Jeno dan Jaemin pergi bertemu dengan orang tua mereka untuk meminta restu. Tentu saja dengan Jaemin yang sedang duduk di atas kursi roda. Siapa lagi jika bukan ulah Jeno?

Acara pernikahan mereka akan berlangsung bersamaan dengan Renjun, mereka berdua sudah menyiapkan semuanya, dari pakaian sampai acara pernikahannya.

"Ck dasar mesin hormon berjalan, karenamu aku tidak bisa berlari kesana kemari" ucapnya pria manis yang tengah duduk di kursi roda dengan kaos putih kebesaran.

"Maaf, kau terlalu menggoda untuk dilewati begitu saja Nyonya Lee" kekeh Jeno.

Kini mereka berdua sedang ke taman, menikmati sore hari yang indah berdua sambil memakan es krim.

Setelah acara melamar Jaemin tadi didepan kedua orang tuanya, mereka menjadi lebih dekat.

"Aku membencimu"

"Aku mencintaimu"

"I hate you!"

"I really love you mr. Lee"

"Ck, aku membencimu mr. Lee"

"Tapi aku mencintaimu"

"Masa bodo"

Sepertinya tiada hari untuk bertengkar untuk mereka.

Jaemin menaruh kepalanya dipundak Jeno sambil memakan es krimnya.

"Jeno.."

Jeno menoleh kearah Jaemin yang sedang melihat nya.

"Kenapa baby? Kau ingin sesuatu?" Tanya Jeno.

"Aku ingin susu"

Jeno membali menatapi pria manis disampingnya.

"Aku tidak punya susu, ini bahkan tidak keluar" Jeno menunjuk dadanya.

Jaemin mendecak kesal "bukan itu, aku ingin susu strowberry"

Jeno benar-benar bingung, kenapa Jaemin meminta Susu strowberry? Padahal dirinya tak menyukai itu.

"Kau serius? Bukannya ka-"

"Kau menolakku?!"

Jeno terdiam kaku, kenapa Jaemin mendadak galak begini..

"TIDAK! Ayo kita pergi sayangku. Beli susu yang banyak"

Jeno bangun dari duduknya dan mendorong kursi roda Jaemin. Awalnya orang tua mereka berdua bingung karena Jaemin datang dengan kursi roda, terkecuali Jaehyun. Pria tua itu memberikan jempol untuk Jeno.

Mereka pergi menuju supermarket terdekat dan pulang.








***

"Eung.."

Jaemin terbangun ditengah malam, perutnya rasanya sakit sekali, rasanya ingin muntah.

Jaemin melirik kesamping, Jeno sudah terlelap. Ah lupakan, Jaemin benar-benar akan muntah sekarang. Lelaki manis itu menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perut nya.

Setelah beberapa menit berdiam diri dikamar mandi, Jaemin kembali tidur dikasurnya. Untung saja Jeno masih tertidur, dia tak tega membangunkan Jeno yang kelelahan setelah mengerjakan kerjaan kantornya.

Anyway, sudah seminggu yang lalu sejak pernikahan mereka.

Ini sudah hampir pukul setengah 3 pagi. Jaemin masih belum bisa tidur. Dia menginginkan sesuatu, hanya saja dia tak tega- ah sudahlah! Dia benar-benar lapar sekarang! Masa bodo dengan Jeno.

"Jenooo, bangun!"

Jaemin menggoyangkan badan Jeno, wah kebo jelmaan manusia ini tak bergerak sama sekali.

"HEI LEE JENO"

Karena kesan Jeno tak bangun-bangun, Jaemin akhirnya mengeluarkan suara merdunya.

"A-aayam aku ayam"

"Ck, Jenooo bangun!! Aku lapar"

"Hah? Ayam?"

Sepertinya Jeno belum sadar sepenuhnya dari mimpinya.

Plak!

"Ouuh Sakit" pekik Jeno sambil mengelus kepalanya yang kena pukul.

"HEI AKU LAPAR"

"Ah maaf, kau lapar? Yasudah makan saja sana" acuhnya Jeno sambil kembali tidur.

"Kau baru saja menolakku?!"

Jeno merasa aura dibelakang nya sekarang sangat gelap. Sepertinya dia melakukan kesalahan.

"Ah maaf sayang~ kau mau makan apa hmm?" Jeno duduk disisi kasur dan memamerkan eyes smilenya.

"Aku ingin ramyeon"

"Baiklah, ayo buat"

"Tapi.." Jaemin menggantung kalimatnya dan menatap Jeno ragu-ragu.

"Kenapa? Aku akan membuatnya"

"Tapi kau harus memasamnya dengan sinar matahari"













-TBC-

Play A Drama | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang