21

3.4K 319 3
                                    

-Selamat Membaca-
Jangan lupa vote dan komen















Hari sudah pagi, tepatnya sudah jam 11. Jeno terlebih dulu bangun. Pria berbadan kekar itu mengambil ponselnya dan mulai mengetik sesuatu kepada seseorang. Dia menoleh sedikit kearah Jaemin, si manis itu masih terlelap. Setelah mencuri kecupan dari Jaemin, Jeno beranjak meninggalkan ranjang dan menuju kamar mandi.

Dia akan ke toko terdekat untuk membeli obat untuk Jaemin. Sepertinya setalah Jaemin bangun, dia akan marah-marah seperti dulu. 6 tahun yang lalu..

.

Jeno sudah kembali dari luar, dia membeli minuman, bubur dan juga obat untuk rumah adiknya itu.

Krek.

"HEI LEE JENO?!"

Sesuai dugaan Jeno. Istrinya itu sudah bangun dan mengomel.

"Pasti seluruh badanmu sakit. Aku baru saja membeli obat dan bubur untukmu"

"JENO, BERAPA LAMA KAU AKHH- BERAPA LAMA KAU BERMAIN HAH?!" Jaemin ringkis karena lubang analnya yang sakit, berkedut dan merah itu.

"Kau yang menggodaku, bukan salahku dong" entengnya Jeno.

"Jika nanti aku ham-"

"Minggu depan. Kita akan menikah bersama dengan Renjun"

Jaemin menganga, dia tak menyangka Jeno akan mengatakannya dengan cara begini.

"HEI KAU TIDAK BISA ROMANTIS YA?"

Jaemin mengomel terus menerus, dia terus mencari kesalahan Jeno, padahal dia sendiri juga yang salah.

Jeno hanya bisa bernafas kasar, tunggu saja nanti malam, tidak akan diberi izin Jaemin untuk istirahat.






***

Mereka berdua melewati keseharian mereka di apartemen Jeno. Hingga Jaemin benar-benar bosan.

"Jenoo aku bosan. Mau pulang" Jaemin sedang memohon kepada Jeno sekarang.

"Tidak. Kau baru saja heat, bagaimana jika ada om pedo yang mendekati mu dan membuat mu hamil bagaimana?"

"Ck, kenapa kau peduli? Kan benih kau duluan yang berenang di perutku"

Jaemin tanpa malu mengatakan itu.

"Jika kecebong milik om pedo itu yang menang bagaimana?"

"Kau khawatir dengan benih mu sendiri? Kau lupa dengan kejadian 6 tahun lalu? Benih mu langsung jad-" Jaemin menutup mulutnya. Kenapa mulutnya ringan sekali?!

Jeno terkekeh melihat tingkah Jaemin. Sedangkan Jaemin, wajahnya memerah.

"Kenapa kau mendadak ingin menikahiku?" Tanya Jaemin.

"Karena ku rasa kau sudah cukup umur untuk menjadi ibu dari benihku" godanya Jeno.

Jaemin memasang wajah kesal, apa dia hanya digunakan untuk menghasilkan kecebong milik Jeno?!

"Akhh hei Lee Jaemin!"

Jeno memekik kesakitan saat Jaemin meremas adik Jeno itu.

"Hei! Kau pikir aku apaan?! Aku bukan penampung benih mu dasar sialan!"

"Wow calon istriku ini binal sekali, mau main lagi?- AKHH JAEMIN"

"Masa bodo dasar kelebihan hormon!"

Jaemin bangun dari pangkuan Jeno dan kekamar Jeno untuk mengambil sesuatu.

"Hei manis~ Mau kemana kau?" Goda Jeno.

"Aku ingin pulang tuan"

Jaemin menarik pintu apatemen Jeno dan..

Hup

Jeno memeluk pinnggang Jaemin hingga pantat sexy Jaemin bersentuhan dengan adik Jeno yang sedikit tegang itu.

"Jangan pergi, aku ingin bersamamu seharian ini. Yayaya?~"

"Lepas sialan! Ck penismu"

"Bukankah lubangmu masih sakit? Kenapa bisa berjalan?"

"HEI AKU INI SAKIT, BUKAN LUMPUH"

"Hei hei Jeno turun kan aku!!"

Jeno baru saja menggendong Jaemin ala bridal style.

"Kenapa kau tidak mendengarkan ku bodoh? Apa lubangmu sudah siap dimainkan lagi?"

"Hei Lee Jeno! Lepaskan borgol ini sialan"

Setelah disampai kamar, Jeno memborgol tangan Jaemin supaya calon istrinya itu tidak bisa bergerak bebas.

Sepertinya sore ini akan jadi hari panjang untuk Jaemin. Jeno benar-benar tidak mau berhenti.

Pria kekar itu menghentakkan penisnya terus menerus pada rumahnya itu. Sang korban, Jaemin mungkin saja tidak bisa berjalan sama sekali.













-TBC-

Play A Drama | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang