Aku kasih double up nih!!!!?
TAPI PENDEK aja hehehe...
Cuman 300an kata...
Mumpung ada waktu buat ngetik.
Dan karena mingdep aku ada UAS, jadi blom bisa update lagi...
Doain yaa... Semoga ujianku lancar, dan dapat hasil yg terrbaik.......................
"Aaaaaaaaaaa..." Teriak Zahra.
"Astaghfirullah, Zahra! Om belum mulai loh padahal, kog udah teriak."
"Oommm... Gak jadi aja deh, pasti malah makin sakit tanganku klo malah disuntik gituu...hiks" Keluhnya sambil mengerucutkan bibir.
"Enggak akan, percaya deh sama Om,"
"Ishh... Minum obat aja deh Om, yayaya"
"Lah, malah pilih minum obat. Orang situ aja minum obatnya harus dihaluskan trus dikasih air." Ejek kak Rizal
"Kak Rizal apaan sih, sewot bangetttt. Kan tadi aku mintanya 'minum' berati obatnya cair, bentuk Syrup."
"Emang kamu pikir sirup Ma*jan."
""Zaaall,udah diem." Tegur kakek.
"Kakekkk,, pelukkkk" Rengek Zahra sambil merentangkan tangan mint dipeluk.
"Sini," balas sang kakek.
Zahra langsung berhambur kepelukan sang Kakek,
"Pokoknya kakek masih marah sama Zahra" adu sang Kakek.
"ishhh...kog gituu sih,,tap..." Ucapannya terpotong karena Om Burhan menyela
"Kemarikan tangannya" pinta om Burhan.
"Gamau Om," tolak Zahra lantas menyembunyikan tangannya dibelakang.
"Enggak sakit"
"Bohong"
"Enggak Raa"
"Bohong"
"Raa... Kasih tangannya ke Om Burhan, dan kakek ga akan marah lagi ke Zahra." Bujuk kakeknya
"ih, Kakek kog gituuuu sih"
"Yaudah klo ga mau, berati kita marahan. Sana-sana, jangan peluk kakek"
"Yaudah iyaaa iyaa... Nih" ucap Zahra dengan sangat terpaksa. Ia lantas memberikan tangan kirinya lalu mengeratkan pelukannya pada sang Kakek.
"huaaaaaaaaaaa... Sakiitttt...udah Om udsh, hujs" tangis Zahra pecah.
"Sttttt....udah gpp."
"Hiks, Om Burhan jahat,hiks hiks"
"Utututuuu...masa gitu aja nangis sih,"
"Sakit tauk Om! Katanya
Flashback on
Di ruang CCTV Rumah sakit.
"Kita harus bikin Zahra kapok dengan aksinya hari ini." Ucap Rizal.
"Setuju. Karena Om yakin kalau setelah ini kita akan benar-benar kesulitan kalau Zahra sudah berani melepas infusnya." Tambah Om Burhan.
"Tapi gimana caranya kak?" Tanya Faris, Ayahnya Zahra.
"Kita akan berakting." Jawabnya.
"Ayah ada rencana, dan Burhan, kau pemeran utamanya. Lainnya jangan sampai ada yang tertawa saat akting nanti berlangsung." Jelas Kakek.
Flashback off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Khumaira Al Farisi (lanjutan)
Ficción GeneralCerita "Zahra Khumaira Al Farisi" aku lanjut pakai akun baruku ini yaaa, soalnya akun lamaku lupa sandi. Bagi pembaca baru, silahkan chek cerita ini di akun lamaku @klaranuraini. . . . . . . . . KEPO? Kuy, baca!! Jangan lupa Vote & Komen!!