69. Pasar Malem dong 😎

749 79 23
                                    

Zahra POV.

Sore harinya Reyhan mengantarku pulang, tentunya setelah berpamitan dengan Kak Dea. Jam sudah juga sudah menunjukkan pukul 17.00, hampir gelap. Aku tidur terlalu nyenyak sampai terlambat bangun, hehe.

"Reeeyy, berhenti-berhenti" ucapku secara tiba-tiba

"Kenapa?" Tanya Reyhan padaku.

"Kita nanti mampir ke pasar malem bentar ya?"
Pintaku.

"No. Udah hampir malem, udara malem ga baik untuk kesehatan. Apalagi kamu baru sembuh."

"Ckckck... Tapi aku udah sembuh Reyy!" Omelku

"Benarkahh?" Ucapnya terdengar mengejek.

"Ishh... Klo kamu ga mau nemenin, yaudah aku ke pasar malem sendiri." Kesalku. Iya aku ngambek, salah sendiri diajak ke pasar malem aja ga mau.

"Kog dikunci sih Rey!! Buka gak??!" Omelku

"Enggak." ucapnya santuy.

"Huaaaaa,,hiks hiks... Reyhan jahaddd" aku pura-pura menangis. Sontak membuat Reyhan menoleh.

"Eh eh kog nangis sih, aduh jangan nangis dong Raa. Ini tuh udah hampir malam Ra, kamu harus istirahat, baru sembuh gaboleh kena angin malam."

"Kan bisa make jaket,hiks hiks"

"No. Aku gamau kamu sakit lagi."

"Huaaaaaaaaa, Reyhan jahaddd." Teriakku. Reyhan hanya geleng-geleng kepala.

"Udah mending kamu tidur aja, nanti aku bangunin klo udahlah sampai."

"Gamau! Mau ke pasar malem." Ucapku kekeh.

"Hufffttttt...." Reyhan menghela nafas.

"Ya Rey yaa pliiiss" pintaku dengan tatapan puppy ayes.

"Iyaa,,, Tapi Aku izin orang rumah dulu ya" balasnya

"Gausahh... Klo izin ga bakal diizinin. Kita izinnya klo udah selesai aja yaa" Rengekku lagi.

"Klo setelah selesai baru bilang,itu bukan izin namanya Raa,"

"Iya udah itu pokok. Ayolahhh Reyy, ya ya yaa pliss..." Rayuku sekali lagi.

"Bentar aja yaa tapi, 30mnt." Ujar Reyhan.

Yess berhasil, batinku bersorak.

"Syaratnya gaboleh bandel, harus nurut sama yg aku bilang, nanti sampek rumah istirahat." Tambah Reyhan

"Ishhh, bawel bangetttt. Mana pake syarat² segalaakk, dikira aku anak kecil apa" aku ngedumel.

"Jadi ga nih?"

"Ya jadi lahh!! Ayokk gasssss" ucapku bersemangat.

"Pake jaket nya" tambah Reyhan.

Hedehhh ribettt, batinku.

***

Disinilah kami sekarang, berbaur dengan indahnya kelap-kelip wahana yang pastinya menyilaukan mata .
Aroma berbagai macam makanan dan camilan juga menyeruak masuk ke indra penciuman.
Jangan lupakan sejuknya angin malam dan gemerlapnya bintang.
Ah begitu indah ciptaanMu Ya Rabb...

"Rey, naik kora-kora yukk"

"Enggak"

"Klo gitu naik bianglala aja yuk,Rey"

"Enggak"

"Rumah hantu kayaknya seru deh"

"Enggak"

"Ishhh. Trus klo naik apa² gaboleh, kita kesini mau ngapain?? berdiri aja kaya gini?! Ayolah Reyyy, ya ya ya, pliss"

"Enggak"

"Ishhhhh...bodo amat, klo kamu ga mau, aku naik sendiri!!" Ucapku sambil menghentak-hentakkan kaki ke tanah gersang ini. Tapi mengingat kalau aku tak membawa uang, aku mengurungkan niat, hehehe.

"Klo gitu kita beli makan aja, tuh tuh tuh bakso bakar kayanya enak. Eh tapi itu kayaknya enak deh mie ayam nya. Huaaaa mauu aromanis,, sama es krim goreng...."

"Engga,kita makan dirumah aja,aku masakin"

"Ga mauu Reyyy!!" Ucapku tambah cemberut.

Drtttt...
Drrtttt....

"Kak Rizal is Calling..."

"Assalamualaikum, halo Kak?"

"Kog belum pulang, udah malem loh"

"Iya kak ini udah mau pulang, tdi Zahra telat bangun, mau bangunin ga tegaa"

"Yaudah kalian hati-hati, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Tut.

***
"Loh, Zahra kemana?!!" Ujar Reyhan kebingungan karena tak mendapati kekasihnya disana.

Maaf ya pendek :')
Maaf juga jarang update :')
Bener² banyak kegiatan akhir² ini :')
Malming aku update lagi in syaa Allah,
Pokok aku usahakan tiap malam ahad itu update 😁

Terima kasih readers setia Zahra & Reyhan 🥰
Virtual hug dari penulis untuk kalian 🥰

Zahra Khumaira Al Farisi (lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang