***
"kenapa? pusing?" Tanya Reyhan saat melihat Zahra mengerutkan dahinya.
Zahra menggeleng.
"Jangan bohong" selidiknya sambil membereskan peralatan yang ia gunakan untuk mengobati Zahra.
"Mmm dikit. Cuman agak pusing dikit kog."
"Baringan coba, biar nafasnya lancar, jadi ga pusing lagi. Sekalian memar di dahinya dikompres" Ujarnya.
Zahra menurut.
Kepalanya memang pusing, pasti karena kepentok pintu tadi."Mau masak apa tadi?" Tanya Reyhan mengalihkan perhatian.
"Mau bikin spaghetti, tapi bawang bombay nya abis, nyuruh Anin beli di id* depan,eh malah pulang-pulang bawa PAWANG, bukannya bawa BAWANG." Jawab Zahra sambil memejamkan mata, meringis nyeri saat lebam di dahinya di kompres dingin oleh Reyhan.
"ihhh Kak Zahraa, kan Anin gatauuu kalo ada Kak Anant sama Kak Reyhan disonoo. Andai tauu ada mereka..." Jawab Anin terpotong.
"Andai tauu ada kami kenapa?" Selidik Anant sang ketua OSIS.
"Eh itu anu maksudnya ga gitu,aduh" jawab Anin terbata-bata.
-ih seremmnyaaaa Kak Anant- ucap Anin dalam hati melihat tatapan tajam nan menyelidik dari Anant.
"Sudah-sudah, mending kalian ke dapur lanjutin masak. Biar kita bisa segera makan siang terus pulang." Lerai Reyhan bijak.
"Iya Kak." Jawab Anin dan Anant bersamaan. Mereka sempat saling melirik sebentar, kemudian Anin lah yang pertama kali memutuskan kontak mata dengan Anant karena menurutnya itu seram, wkwk.
"Pusing Rey" rengek Zahra, dahinya yang lebam juga terasa sedikit perih karena kompresan dari Reyhan.
"Istirahat aja Ra, buat tidur, nanti sembuh in syaa Allah. Ayok aku anter ke kamar, atau kalau gakuat jalan kugendong aja"
"Ishh,gamauu bukan mahrom"
"Yaudah aku antar aja ayok. Oiyaa nanti kita mampir RS dulu ya, kita cek tadi benturannya gim..."
"Aaaaa gamauuuuuu" teriak Zahra memotong ucapan Reyhan.
"Harus mau! Kan kamu sendiri yang minta aku buat jadi doktermu, yaa konsekuensinya harus nurut."
Zahra menggeleng.
"Tidak terima penolakan! Udah buruan istirahat, nanti kalau udah matang kubangunin."
"Tap..."
"Tidak ada tapi-tapi an. Dan jangan coba-coba kabur lagi, atau terima sendiri konsekuensinya"
Zahra mengalah, ia terpaksa mengangguk.
Kepala nya pusing, ia ingin istirahat.***
Setelah memastikan Zahra tertidur, Reyhan ke dapur untuk membantu Anin dan Anant memasak.
"Astaghfirullahaladziim, ini kalian mau bikin apaa kog bisa berantakan ginii dapurnyaa" teriak Reyhan
Ulekan cabe dan tomat yang berantakan,
Mie spaghetti yang overcook,
Dan arghhh sulit untuk mendefinisikan keadaan dapur ini sekarang."Ehehe, maaf Bang, kita belum pernah masak spaghetti. Kami kira saus nya kayak bikin sambak tomat" Jawab Anant jujur.
"Kalau Anin biasanya masak mie instan Kak, bumbunya tinggal tuang. Kalau spaghetti belum pernah bikin sendiri" Jawab Anin jujur.
"HEH kog mie instan sih?!!
Pantesan tipesmu kemaren kambuh." Omel Anant.Anin kicep.
"Mmm, Anin masak mie instan nya jarang-jarang kog Kak" bela Anin. Tapi karena takut dengan tatapan sang ketua OSIS ia membela dirinya dengan menunduk.
"Iya jarang masak mie dirumah tapi sering beli di kantin" sinis Anant lagi membuat Anin makin bungkam. Sebenernya ia ingin membantah lagi, tapi ia malas berdebat.
Reyhan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat perdebatan 2 insan labil tersebut.
Kemudian ia segera membantu Anin & Anant untuk menyiapkan menu makan siang mereka.
***
Setelah matang segera mereka menyajikan nya di meja makan.
Anin diminta Reyhan untuk membangunkan Zahra.Setelah semua berkumpul di meja makan, mereka berdoa bersama dan mulai makan dalam diam.
Namun tiba-tiba Zahra membuka percakapan,
"Kenyang Rey, udah aja yaa" keluhnya.
"No. Baru juga satu suap. Abisin makanannya biar cepet pulih." Nasehat Reyhan pada Zahra.
Zahra menggeleng ribut.
"Sini aku suapin aja. Ayok buka mulutnya."
Zahra masih setia menggeleng ribut. Bahkan kini tangannya sudah menutupi mulutnya.
"Baiklah,jika memang tidak mau makan makanan ini, nanti makan di RS aja, aku ambilkan bubur." Ancam Reyhan.
Dengan terpaksa Zahra menyendokkan kembali nasi dan sayur soup di piringnya ke mulut.
"Good girl. Habiskan makanannya. Anant Anin juga, dihabiskan makanannya" perintah Reyhan dibalas anggukan oleh Anant & Anin.
"Tadi kan kita mau masak spaghetti dek nin, kog ga ada spaghetti nya?" Tanya Zahra pada Anin. Ia ingin makan spaghetti siang ini, tapi ternyata malah mendapat satur soup.
"Ehehe,itu Kak, anu kita ga tau cara masak spaghetti yang bener tuh gimana? Kita kira kayak masak sambel tomat, trus mie nya juga kita masaknya overcook kata Kak Reyhan. Maaf ya Kak" jelas Anin,kikuk.
"It's okay gapapa. Next time kakak'ajarin" jawab Zahra
***
"Hoaammmm...
Kog jadi ngantuk banget sih. Rey, Dek Anin, Dek Anant, aku lanjut istirahat lagi yaa. Kalian nikmati dulu aja suasana disini, kita jangan langsung pulang, besok atau lusa aja pulangnya hehehe... Yaudah aku naik ke kamar dulu" jelas Zahra sambil terkantuk-kantuk dihadapan mereka semua.Sesampainya di kamar, dia langsung tertidur.
"Kog aneh banget sih, ga biasanya Kak Zahra abis makan ngantuk. Bahkan tidur" ucap Anin pelan.
"Kakak kasih obat tidur di minumannya tadi, biar bisa istirahat dan ga kabur²an lagi. Dosis rendah kog,aman tenang aja" jelas Reyhan kepada Anin dan Anant.
"Bocil sebelah ga sekalian Bang?" Celetuk Anant.
"HAH BOCIL? Maksud Kak Anant aku gitu? Dasarr Rese, Aneehhh!!" Jawab Anin geram.
"Yaa kali ajaa nanti kamu kabur, ya kan Bang?" debat Anant & meminta persetujuan Reyhan
"Hmm,iya juga yaa! Yaudah Dedek Anin bius nya lewat injeksi aja. Sini tangannya!" Goda Reyhan.
"Aaaaaaa,gamaauuuuuu" teriak Anin frustasi.
"Hahahaha,"
Sontak Reyhan dan Anant tertawa melihat ketakutan di wajah Anin.****
Hihihi,i'm comeback!
Selamat menjalankan ibadah puasa untuk umat Islam 🥰 jangan lupa perbanyak membaca Al-Qur'an...Maaf lama ga up, kmre setelah uts aku masuk offline kampus (fitst time guys, padahal udah semester 4 wkwkwk) jadi ga sempet ngetik.
Part ini pendek dan gajelas, semoga kedepannya lebih baik lagi ya.
JANGAN LUPA VOTE & KOMENT🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Khumaira Al Farisi (lanjutan)
Fiksi UmumCerita "Zahra Khumaira Al Farisi" aku lanjut pakai akun baruku ini yaaa, soalnya akun lamaku lupa sandi. Bagi pembaca baru, silahkan chek cerita ini di akun lamaku @klaranuraini. . . . . . . . . KEPO? Kuy, baca!! Jangan lupa Vote & Komen!!