Seorang OP mengetahui rahasia kelam dibalik pengusaha terkenal nan jaya, Jeno Lee.
Walau tanpa bukti yang kuat, pernyataannya di salah satu situs website ini dipercayai oleh banyak pihak.
Belum ada konfirmasi pasti dari Pengusaha Jaya ini.
Pertanyaannya, benarkah dia menyimpang dari susunan alam semesta yang seharusnya?
Benarkah dia menghancurkan hati banyak wanita?
Apakah dia sadar bahwa yang ia lakukan itu salah?
"Jen, kenapa?" Tanya Renjun bingung saat Jeno mengepalkan tangan.
Jeno menggenggam tangan Renjun. "Kita pulang sekarang."
*
*
*
*
*Bagus. Kini Renjun tau kenapa Jeno terlihat sangat marah.
Berita itu muncul di TV. Dan kekasihnya sekarang tidak ada di rumah. Sedang pergi.
Tapi ucapan gadis gadis itu membuatnya berpikir keras. Benar juga, Jeno itu orang terkenal. Dia bagaikan membunyikan isyarat perang.
"Tapi... Tapi injun udah sayang. Terus injun harus gimana ya? Injun- aaah!! Injun pura pura ga pacaran sama nono! Injun pura pura jadiii... Jadiii apa ya?"
"Huang Renjun jangan kamu pernah pikirkan untuk tidak pacaran denganku."
Tubuh mungil milik Renjun terguncang akibat kaget. "Maaf.."
Jeno datang, langsung mengangkat Renjun dan mendudukkan nya di pangkuannya. "Katakan, apa yang kamu dengar di kamar mandi." Jeno terdengar marah tapi dia berusaha untuk tidak marah pada Renjun nya.
"Hngg.. Injun bikin nono marah ya? Tadi- tadi injun... Tadinya ga mau bikin nono marah.. Injun sadar harusnya injun ga boleh kayak gini terus... Terus tadi di kamar mandi, penggemar nya nono bilang kalo injun harusnya ga sama nono. Karena nono punya banyak fans, injun bisa mati di-."
Jeno membungkam bibir Renjun dengan bibirnya. Kata apa itu. Kenapa? Dia hanya pengusaha biasa. Dia bukan idol. Jadi kenapa banyak orang bisa mengenal nya?
"Renjun, jangan. Penggemarku, yang sejati akan menerima siapa pun menjadi pasanganku. Termasuk kamu. Siapa pun harus mereka terima. Itu pilihan ku, mereka hanya fans. Mereka harus menghormati apa pun keputusan ku. Apa pun yang terjadi, Renjun.. Kamu harus tetap di sisiku. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."
Renjun memeluk leher kekasihnya. "Ngh... Injun ga takut sama mereka. Injun cuma takut kalo nono kenapa napa."
Jeno mengangguk. "Aku baik baik saja. Aku tidak akan menyembunyikan hubungan kita, aku tidak akan pernah merasa malu. Aku memiliki banyak tabungan, jika pun aku bangkrut.. Uang itu masih cukup kita pakai."
Demi Renjun, Jeno rela bangkrut padahal perusahaan nya sangat besar. Rasanya pemuda itu ingin menangis sekarang juga.
"Nono capek ya? Mau makan?"
"Aku cuma mau peluk kamu, njun. Maaf tadi aku marah."
*
*
*
*
*"Aku mendengar ini dari G-W-O. Inisialnya seperti itu. Dia sangat mendetail, caranya menjelaskan bahwa pacar Jeno oppa itu laki laki. Aku masih belum memercayai ini. Banyak yang sudah membaca tulisannya ini."
"GWO? Mana? Kirimkan padaku. Aku ingin lihat."
Suara voice note itu dimatikan oleh Jeno. Dia tau siapa pelakunya, pelaku di balik semua ini. Akibat dari terlalu sering membantu orang lain. Jangan terlalu polos, seperti Renjun itu. Banyak orang yang memiliki niat jahat.
Itu suara yang direkam bawahannya saat mereka sedang turun ke jalanan menyelidiki pendapat masyarakat mengenai berita rumor yang tersebar tentangnya.
"Jeno."
"Hyung- mwo? Mwo hae?"
Mark duduk di sofa. "Jangan berpura pura tidak tau. Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?"
Jeno menghela nafas. Tentu saja Hyung nya tau apa yang tengah ramai dibicarakan. Apa yang akan ia lakukan? Tidak, Jeno tidak tau.
"Jika kita memberitahu Renjun kepada semua orang, kemungkinan besar dia akan dibenci. Dia akan mendapat banyak komentar buruk, apa Renjun bisa menerimanya? Dan... Jika disembunyikan, kalian akan hidup kesulitan. Sekaligus cepat atau lambat semuanya akan tau." Jelas mark panjang lebar. Ini masalah serius.
"Aku tidak bisa terus melindungi Renjun dari semua komentar jahat itu. Ah... Dia sangat sensitif."
Mark mengangguk anggukkan kepalanya. "Aku tau. Kadang Haechan juga sensitif. Tapi dia sangat berani di saat yang bersamaan. Bicarakan ini secara serius pada Renjun. Kenapa kalian selalu mendapat masalah?" Diakhiri dengan helaan nafas dari mark juga.
"Tidak, Hyung. Aku yakin ini bisa membuat kami saling mengerti satu sama lain. Kuharap aku tidak akan membuat kesalahan lain."
*
*
*
*
*"Nono pasti sedih." Gumam Renjun. Dia berada di taman belakang sekarang.
Menggambar sebuah lingkaran dengan banyak ornamen abstrak di dalamnya. Sedih, Jeno mengurus banyak hal karenanya.
Pasti kesulitan.
"Memikirkan apa hm?"
Renjun jatuh terduduk karena perkataan Jeno yang mengejutkan nya. Tadinya dia jongkok. "Nono- nono udah pulangg?"
"Hm. Injun tidak dengar suara ku masuk tadi? Sibuk sendiri ya?"
Renjun menggeleng. Tapi dari sorot matanya, Jeno bisa tau. Mengenal anak itu satu tahun lebih sudah membuat Jeno mengetahui gerak geriknya. "Injun ga mau cerita?"
Setelah diam beberapa saat anak itu akhirnya menceritakan yang ia pikirkan sebelumnya. "Injun kasian sama nono. Gara gara injun-"
"No. Ssst. Injun ga boleh kayak gitu." Potong Jeno tak suka.
'Gara gara Renjun'?
Ucapan bodoh macam apa itu?"Tapi bener kan... Nono kesulitan gara gara injun. Harusnya- harusnya nono ketemu injun waktu injun udah berhasil.. Biar nono ga perlu susah susah...."
Jeno menghela nafas. "Tidak, sayang. Kemari lah. Berhenti bicara seperti itu ya?"
"Injun mau bantu nono!" Jeno menatap Renjun, anak kecil itu merenggut kesal.
Berdiri, membersihkan celananya yang kotor, lalu melangkah menyusuri rumput.
"Injun mau bantu apa hmm?" Tanya Jeno. Untuk kali ini dia berpikir sangat keras, sangat sangat keras dan hati hati.
"Bantuin nono.. Hngg... Bantu apa ya?? Nono- nono butuh apa?"
Aduh. Pertanyaan sulit.
"Injun mau jadi sekretaris nya nono aja. Hmmmm. Injun mau jadiiii... Jadi-"
"Jadi istri Jeno." Jeno tertawa geli dengan ucapannya sendiri. Sementara Renjun memajukan bibirnya.
"Awas jatuh."
Renjun mengangguk. Tapi tak sengaja kakinya menginjak ujung batu berukuran sedang hingga tubuhnya kehilangan keseimbangan, jatuh di pelukan Jeno. Lututnya agak terasa sakit.
"Sakit? Udah ya? Masuk ya? Hmm?"
Ga komen ga lanjut
☀️ ☁️ ☁️ ☁️
🐄🐄🐄🐄🐄
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
KAMU SEDANG MEMBACA
NoRen: You
Romance*END** Noren story! Renjun tinggal di tempat penampungan sendirian, maksudnya tidak punya teman. Penampungan manusia. Kabur. Kabur dari tempat itu membuatnya terkena masalah yang lebih besar lagi. Sampai dia berharap untuk tidak dilahirkan. Masa...