37

5 3 0
                                    

«ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ»

"Abang! Aras!" Sikembar yang sedang bermain di taman belakang itu segera berlari menghadap sang bunda. Keringat bercucuran di badan mereka.

"Aduh , kalian bau, " ucap Salsa terkekeh kecil sambil menutup hidung nya. Bara dan Aras tersenyum jahil lalu melompat untuk memeluk bunda mereka. "Hihihi , biar bunda juga bau, " ucap Aras sambil tertawa menampakkan gigi tengah nya yang hilang.

Salsa berjongkok agar tingginya sama dengan sikembar , " bunda boong , kalian nga bau ko. Udah sana mandi , kita mau kerumah kakek. "

Bara dan Aras segera bersorak gembira dan langsung berlari kelantai dua dimana kamar mereka berada , tapi di tengah jalan mereka bertemu dengan Yuno. "Papa...." sorak mereka berdua.

"Eh sikembar , sini. " Mereka berdua naik ke gendongan Yuno dan bercerita tentang rencana bunda yang ingin mengajak mereka ke rumah kakek.

"Papa! " Yuno terdiam ditempat nya , heran melihat Salsa yang berdiri berkacak pinggang menatap kearahnya. "Kenapa sayang?, " tanya nya menghampiri Salsa yang ada di ujung tangga.

"Kenapa , kenapa , ngapain kamu ajak mereka kebawah lagi. Harus nya kamu ajak mereka buat siap-siap , bisa telat kita kerumah ayah nanti, " omel Salsa sambil mengambil Aras dari gendongan Yuno.

Aras dan Bara tertawa melihat wajah pucat papa mereka yang kena omelan sang bunda.
.
.
.

"Kakek!! " Bara dan Aras langsung berlari keteras rumah klasik bergaya Eropa itu. Disana ada seorang laki-laki lanjut umur yang sedang duduk membaca sebuah koran , dia tersenyum saat melihat dua anak kecil yang berlari ke arah nya.

"Hahaha... cucu kakek udah dateng , masuk yuk. " Bara dan Aras duduk anteng di depan tv sambil memeluk setoples dorayaki kesukaan mereka. Salsa dan Yuno yang baru saja masuk hanya geleng-geleng kepala melihat nya. Padahal dari rumah Salsa sudah mewanti-wanti pada mereka agar menjaga sopan santun dirumah kakek. Tapi ya dasarnya anak kecil memang bebal.

"Bunda , papa, " Salsa dan Yuno serentak menoleh dan menggelengkan kepala melihat kedua nya yang sudah comot karena coklat dorayaki. Setelah mulut mereka bersih , Aras dan Bara berlari keluar untuk bermain dengan burung peliharaan kakek mereka.

"Gimana perkembangan mereka?, " tanya Ayah Yuno.

"Mereka itu anak-anak ajaib, berkembang secara pesat dan diikuti kebiasaan tak terduga, " Salsa yang menjawab. Dia sudah gatal ingin menceritakan bagaimana perkembangan sikembar pada kakek.

"Hahaha.... cucu ku emang hebat , " tepat setelah kakek berucap seperti itu. Tiba-tiba ada yang menarik baju Salsa dan Yuno dari belakang, dan pelakunya adalah si kembar.

"Kenapa sayang?, " tanya Salsa mengusap surai Aras.

"Diluar ada orang yang nyariin papa , " Bara yang berucap. Salsa dan Yuno saling bertatapan lalu mereka keluar melihat siapa kah orang itu. Betapa terkejut nya Salsa saat menemukan adik nya ada disana. Fika.

Dia tambah terkejut saat melihat dua anak perempuan dengan usia yang berbeda jauh. Perut Fika juga sudah sangat besar seperti hamil tua , "Fika... itu anak siapa dek?, " tanya Salsa menghampiri adik nya.

REGRET ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang