Part 10

16.6K 430 18
                                    

Uyeay...
Udh part 10 aja nih...

Hayo bacanya jangan cepet-cepet di slow aja..

Btw jangan lupa Vote nama singkatan Jogi-Febi, yang mana menurut kalian yang cucok gitu 👀👓🤏🏻

__________________________________

Di sini ketujuh manusia berkumpul di kediaman Pramudya, mereka tak lain ialah Fadlan, Adelia, Rani, Ferdinan, Fahrezzi, Gravity, dan Roy.
/Author : Masih kenal Roy kan?

Mungkin ada yang bingung Fairus dimana? Bapak beranak 4 itu pergi bersama cucunya Rafael untuk mengunjungi putri kesayangannya beserta menantu dan Besannya.

Kembali ke laptop

"Jadi kenapa mama tiba-tiba nyuruh kita kumpul?" Tanya Ferdi saat semuanya sudah duduk anteng di ruang tengah kediaman ini.

"Mama masih gak setuju atas pernikahan adik kalian!" Sinis Rani.

"Yaaa... Terus??" Heran Ferdi menaikan satu alisnya.

"Setelah anak di kandungannya itu lahir mama mau kamu Roy, nikahi anak saya" Titah Rani tak terbantahkan.

"Ma!" Tegur Fadlan.

"Tidak Fadlan! Mama gak akan biarkan adik kalian itu hidup bersama Jogi! Kamu udah tau kan!? Gimana kejamnya Om Toni dulu sama Tante Risma!?" Ucap Rani.

"Iya kita tau maaa... Tapi gimana anak yang di kandungan itu?? Dia gak salah apa-apa ma!? Masa dia terlahir dan langsung merasakan pahit dan kejamnya dunia ini!? Apa mama gak kepikiran??" Ujar Fahrezzi.

"Itu kan anaknya Jogi, Jogi dong ya urus!"
Ketus Rani...

Akh.... Bahkan mereka sudah tidak mengerti jalan pikiran ibu mereka sendiri seperti apa!?.

"Tapi ma! Gak gitu konsepnya! Bisa aja kan si Jogi beda dari Om Toni!?" Jelas Fadlan "dan juga Yogi... Apa pernah dia mukul istrinya?? Enggak kan? Jadi gak selamanya sifat ayah itu turun ke  anaknya ma!" Lanjutnya.

"Tapi itu bisa aj—" Omongan Rani pun terputus.

"Maaf Tan" Potong Roy. "Begini saja Tan... Bagaimana jadinya jika Tante merasakan apa yang Febi rasakan Tan? Atau begini, bagaimana jika Tante melahirkan Fadlan, darah daging Tante sendiri, trus ibu Tante nyuruh Tante buat ninggalin anak itu? Apa Tante rela?" Tanya Roy.

Rani terdiam tak tau ingin menjawab apa....

"Saya memang mencintai Febi anak dan juga saudari kalian, tapi bukan berarti saya akan merebutnya ketika kalian memberikan lampu hijau sekalipun Tidak.... Bagi saya itu percuma... Saya hanya mendapatkan raganya saja namun tidak hatinya, yang mungkin saja sudah terisi oleh pria lain entah siapapun itu... Jadi saya harap Tante tidak gegabah seperti ini tan... Kita gak tau kedepannya itu seperti apa, dan jika Tante terlalu menekan Febi ini dan itu bisa-bisa Febi menjadi tertekan dan itu sangat tidak baik buat janinnya."
Ucap Roy dan pamit pergi dari situ dengan di susul Fadlan di belakangnya.

"Ma, Kita tau kok mama pengin yang terbaik buat Febi, tapi ma Adel, Gravity, dan juga mama kita bertiga sama-sama perempuan seperti Febi, yang akan rela berjuang demi anak kita, demi masa depan anak kita... Perempuan yang akan rela mati agar buah hati kita lahir dengan selamat ke dunia ini. Jadi ma... Kalau menurut mama dengan cara mama Febi bisa bahagia silahkan lakukan mah... Tapi kalau dengan cara mama itu Febi malah lebih tersakiti bagaimana? Apa yang harus mama lakuin?? Waktu tidak bisa di ulang kembali ma... Penyesalan selalu datang terakhir ma, karena kesalahan slalu hadir di awal yang akan menimbulkan penyesalan yang teramat besar di ujungnya." Jelas Adelia panjang lebar berusaha menyadarkan ibu mertuanya ini.

Love in one NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang