Part 7

15.4K 454 13
                                    

Hai semuaaa.. Aku up hehehe, lagi waktu senggang neh...
_______________________________________________
_________
______
____

Sejujurnya Febi hari ini tidak ada urusan seperti yang di katakan Rani, yang menelpon tadi pagi saja Assyifa dengan nomor palsunya beserta suaranya yang hampir mirip dengan Tania sang manager ketika di telepon.

Sifa terpaksa berbuat seperti itu, entah kenapa feeling-nya mengatakan sepertinya ada rahasia yang di ketahui abangnya Febi dan kemungkinan itu terkait dengan kejadian di hotel itu.

Kini Sifa telah memarkirkan mobilnya di parkiran Rumah sakit tempat kakaknya itu bekerja. Febi dan Regina turun dari mobil langsung saja mengikuti Sifa dari belakang.

Sesampainya di ruangan Dewina langsung saja mereka melakukan pengecekkan.

Dewina, Sifa, dan egi melihat monitor USG di ruangan itu, terlihat ada lubang hitam sebesar kepala jarum pentul di sana.

Dewina menghela nafas lalu menatap ketiga gadis yang berada di dekatnya. "Febi kamu sekarang sedang mengandung bayi sekitar 3 minggu... Sudah saya duga dari awal... Obat kontrasepsi itu tidak berfungsi dengan sempurna mengingat kamu telat meminumnya." Jelas Dewina.

Sontak Ketiga gadis itu kaget sekaget-kagetnya, apa lagi Febi kini wajahnya sudah pucat pasi. Ia tidak tau harus berbuat apa!? Di satu sisi ia tidak tau ayah dari janinnya ini dimana, dan di sisi lain ia bingung harus mengatakan apa tentang hal ini kepada keluarganya.

"Jadi harus gimana feb?" Tanya sifa ketika Febi sudah duduk di depan meja Dewina.

"A-apa janin i-ini bisa di a-a-aborsi?" Ujar Febi tergagap. Hanya itu yang melintas di otak kosongnya.

"APA KAMU GILA FEB!!?" sentak Sifa.

"Ta-tapi ak-aku—"

"Kalaupun cowo itu gak tanggung Jawab bukan berarti di gugurin kan!?" Ujar Egi mencoba meyakinkan sahabatnya itu.

Febi hanya menundukkan kepalanya menangisi kehidupannya yang hancur hanya karena satu malam saja.

"Begini saja... Sekarang kamu sudah hamil... Lebih baik jelaskan semua dari awal kepada orang tua mu, dengan di temani Sifa dan egi biar orang tua kamu yakin... Mau di tutupi gimana pun janin kamu akan membesar seiring berjalannya waktu febi" Saran Dewina sambil memeluk gadis malang itu.

Febi masih tetap menangisi kehidupannya ini, pikirannya kosong tak tau harus apa... Dia takut orang tuanya kecewa karena mendapati anak gadis satu-satunya hamil di luar nikah.

🗣️🗣️🗣️

Di lain hal Jogi polisi tampan ini tengah menjenguk teman sekolahnya dulu di sebuah rumah sakit, setelah menjenguk ia lantas pergi keluar dari rumah sakit itu.

Saat berada di parkiran atensi Jogi tak sengaja melihat seorang gadis sedang berjalan ke parkiran yang sangat tampak familiar di matanya, sepertinya ia kenal!?

Entah keberanian dari mana Jogi mendekati gadis itu dan menyentuh bahunya secara refleks.... Akh.. Jika waktu bisa di ulang Jogi tidak akan senekat ini.

Gadis itu menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya kedua manusia itu, sedangkan egi dan sifa bingung melihat sahabat mereka sedang bersama pria 'asing' bagi mereka.

"Ka-kamu..." Ujar keduanya.

Febi langsung nangis histeris di sana, ia memukuli Jogi dengan sekuat tenaganya walaupun tidak begitu sakit bagi Jogi. "Ka-kamu! Hiks.. Gara-gara kamu! Hiks hiks... Gara-gara kamu!!!! HIDUPKU! HIDUPKU HANCUR!!!" Ujar Febi sambil menangis histeris.

Jogi memandangi gadis di depannya dengan perasaan bersalah. "Maaf" Ucapnya.

Sifa yang ingin menampar Jogi, langsung saja di tahan oleh egi. "Ehmm... Lebih baik kita bicarakan di tempat lain aja ya!?" Saran egi kepada Jogi dan Febi yang masih tetap menangis kini di pelukan Sifa tapi tangannya tetap memukuli kecil tubuh Jogi.

Kini mereka memasuki kendaraan masing-masing, dan pergi meninggalkan pekarangan rumah sakit.

Sesampainya di sebuah cafe yang cukup sunyi Febi, egi, sifa, duduk berhadapan dengan Jogi. "Sekarang febi hamil 3 minggu! Kamu harus tanggung jawab!!!" Tegas Sifa.

"Iya saya bakal tanggung jawab, maaf waktu itu saya tinggalkan kamu, cuma waktu itu saya sudah kasih surat untuk kamu agar kamu menunggu saya... Saya betul-betul akan tanggung jawab karena saya memang salah, maaf sekali lagi" Jelas Jogi formal.

"Intinya kamu betul akan tanggung jawab! Dan bukan hanya sekedar tanggung jawab saja! Kamu harus membahagiakan sahabat kami! Ingat! Yang di kandung ini anak kamu juga! Dan jangan sampai febi sakit hati karena perbuatan kamu!" Ucap sifa kembali tegas.

Egi mengelus punggung sifa agar tenang. "Sekarang kamu harus langsung melamar Febi dan juga menjelaskan semuanya kepada keluarga kalian, karena febi sudah hamil 3 minggu bang, dan saya harap semua berjalan lancar ya" Ujar Egi.

Jogi memandangi wajah Febi yang tampak hancur. " Saya akan melamar dik Febi sekarang juga" Pinta Jogi.

😗💨💨💨💥

__________________________________

Haiii... Maaf ya aku upnya dikit di part ini, karena masih belum ada imajinasi yang lalu lalang di otak kecilku ini 😣😣

Hehe maaf sekali lagi yaaa😖🙏🏻

Kamis, 13 Mei 2021.

Love in one NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang