Part 24

4.8K 115 12
                                    

Maap lama up hehe 🤭

Jangan lupa votenya yachh
Happy Reading guys

Entah kenapa pemikiran ku akhir-akhir ini sedikit sensitif, padahal Laura teman ku sekaligus adik dari suamiku walaupun sepupu kan tetap adik sih, entah kenapa selalu terbesit di pikiran 'kenapa dia ga minta di jemput sama yang lain?' tapi aku tetap stay berpikir positif dan slalu seperti itu lagian tidak baik menuduh teman kita yg tidak tidak bukan?

👍👏

"Ukkkkkhhh!" Erang febi kesal sembari memukul meja belajar jogi yang tak bersalah.

Sang suami pun yang tadinya sedang berpakaian kini menatap heran istrinya. "Kenapa dek???"

"Huaaa ... Otakku buntu mas"

"Ha? Karena apa??" Jogi langsung menghampiri sang istri yang saat ini sedang frustasi.

"Aku lupa alur cerita yang aku buat kemaren... Padahal udah aku ketik di hp, tapi malah ilang" ucap febi lesu.

"Huft..." Jogi memeluk istrinya dengan mesra. " Kamu jangan banyak pikiran dulu ya, kamu kan lagi hamil dek, kita istirahat dulu ya? Kamu belum makan siang kan??"

"Belum.."

"Kita makan yuk, habis makan mas bantu kamu ya."

Febi pun hanya mengangguk, dan berjalan mengikuti jogi keluar kamar untuk makan siang. Setibanya di luar kamar, rumah mereka seperti tak berpenghuni.

"Sepi banget mas~"

"Iya, bunda dan ayah pergi kencan katanya. Sisanya kayaknya lagi jalan-jalan ini kan malming dek"

"Ohh...."

"Kamu mau jalan-jalan?? Kalau kamu mau sesuatu bilang aja sama mas "

"Engga kok.... Lebih nyaman di rumah mas" febi pun langsung melahap makanannya.

"Kalau gitu.... Lanjutkan yang kemarin-kemarin tertunda yuk dek...."

Febi tak merespon ia hanya fokus dengan makannya. Jogi melirik sekilas pada istrinya dan tersenyum masam.

Setelah usai makan febi mencuci piring mereka berdua, namun tiba-tiba Jogi datang memeluk perut istrinya dari belakang.

"Lagi engga ada yang ganggu dek" kode jogi sembari mengelus perut buncit sang istri.

Rona merah menjalar di pipi Febi sangat menggemaskan, "lagi nyuci piring mas"

"Emang kamu tau kita mau ngapain?"

Febi pun bingung, ia pikir suaminya sedang menginginkan hal 'itu' tapi sepertinya tidak seperti yang di pikirkannya. "Gak"

"Kamu mikir apa hayoo" goda Jogi, ia menusukkan jarinya ke perut istrinya.

"Apa sih!?"

"Hahaha, jadi kalau siap nyuci piring boleh dong?" Tanyanya kembali.

"Emang mau ngapain?"

"Emmm..... Buat anak"

"Kan kita udah punya di perut aku" febi memukul lengan suaminya.

"Yaudah selesaikan dulu ini, nanti mas kasih tau kita ngapain. Biar kayak surprise "

"Dah siap kok ini, trus saya kudu ottoke?"

Jogi menggendong tubuh istrinya, "ehhhh... Aku bisa jalan sendiri kok"

"Gapapa biar romantis..."

Setibanya di kamar Jogi membaringkan tubuh istrinya di kasur mereka, lalu ia bergegas mengunci pintu dan menutup tirai.

"Ma-mau ngapain?"

Jogi mengelus pipi istrinya. "Boleh ya? Selama ini tertunda terus, tapi kalau kamu gak mau gapapa mas bisa nunggu kok"

"I-iya boleh" febi memalingkan wajahnya karena malu.

Perlahan jogi menciumi wajah istrinya dan berakhir melumat mesra bibir manis itu.

Mereka saling membantu membuka pakaian yang masih melekat di tubuh mereka.

Jogi langsung melahap payudara sang istri dengan semangat, satu tangannya ia gunakan untuk mengelus sang buah hati di perut.

Perlahan lidah itu mulai turun hingga ke inti istrinya, dan ia menjilati miss V febi sambil tangannya meremas lembut payudara febi dengan lembut.

"Ahhh, mass"

"Emmmhhh mass geli"

Jogi pun memberhentikan permainan di vagina istrinya dan beralih mengulum puting payudara.

"Engghhh" desah febi ia meremas rambut pendek suaminya.

Kini jogi beralih menatap istrinya, "mas masukkan ya?"

Febi hanya mengangguk perlahan, jogi mengalungkan tangan febi ke lehernya, dan ia mencium dalam bibir febi tangannya perlahan memegang penisnya lalu mengarahkan ke lubang vagina febi.

Perlahan, ia memasukkan pusakannya itu secara perlahan dan  bertahap.

"Ahhff, mass"

"Ukhh, dek jangan di jepit" jogi mencoba merilekskan sang istri agar ia mudah masuk lebih dalam.

"Ahhhh" febi dengan kuat mencengkram leher sang suami

Jleb...

"Ahhh" desah mereka berdua

Segini dulu gesss.....
Nanti aku up lagi kok, ini masih belum nemu moodnya hehe

Love in one NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang