Kalo ada yang salah sama penulisannya bilang ya gaes... Soalnya aku ngetik ngantuk-ngantuk nich 😓
_______________________________
Tangan Jogi yang satu perlahan turun meremas buah dada istrinya yang sedari tadi menantang dirinya untuk meremas gundukan itu."Mmmh... Hmmmmhp..." Desah Febi dalam ciuman itu, ketika Jogi meremas lembut payudaranya dan menggigiti bibir bawahnya.
Merasa Febi mulai kehabisan nafas Jogi melepaskan tautan bibirnya dengan sang istri, ia menatap Febi yang kini sedang menatap dirinya juga. Mereka masih sibuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
Tangan nakal Jogi yang berada di payudara bulat Febi perlahan turun ke paha Febi dan menyikap ke atas baju baby doll milik sang istri, sedangkan kedua mata pasutri itu masih terkunci satu sama lain.
Jogi memasukkan tangannya ke dalam celana dalam sang istri dan mengusap vagina Febi secara vertikal di sana, sedangkan netra hitamnya masih menatap lekat tatapan sayu sang istri."Emmmhhh.... Jah ahh... Ja-janganhhhh.... " Ucap Febi susah payah sambil menahan pergerakan tangan Jogi di bawah sana.
Jogi memberhentikan pergerakan tangannya pada vagina Febi, matanya menatap lekat netra coklat Febi, ia merasa tak tega tapi ia juga sedang menginginkan hal ini terjadi! Sekarang ia harus bagaimana??
"Baiklah" Ucap Jogi mengalah pada akhirnya, ia menarik tangannya dan kembali menurunkan baju Febi hingga menutupi aset istrinya itu.
Sebelum beranjak dari posisinya Jogi mencium sejenak kening Febi lalu pergi kembali ke kamar mandi seusai memungut pakaiannya yang berhamburan di lantai.
Febi tengah duduk sambil terdiam melihat pintu kamar mandi yang di tutup oleh suaminya dari dalam. "Apa dia marah? Aku salah ya?" Tanyanya di dalam keheningan kamar ini.
😼😼😼
Pagi ini selepas sarapan Febi pergi bersama ibu mertuanya yang ia panggil dengan sebutan 'bunda' ke sebuah mall untuk membeli keperluan, kata Risma tadi sewaktu di rumah.
"Kamu gak ada niatan buat berkunjung ke rumah kamu sayang?" Tanya Risma saat sedang memilih-milih kecap di rak yang tersedia.
Febi terdiam, tangannya mencengkram erat pegangan troli, ia menundukkan sedikit kepalanya. Risma yang melihat tingkah menantu kesayangannya ini pun tak perlu lagi bertanya untuk kedua kalinya karena gerak-gerik Febi sudah menjadi jawaban baginya, langsung saja Risma mendekatinya.
"Hari ini kita mampir ke rumah orang tua kamu ya?" Ajak Risma sambil merangkul Febi dan sama-sama mendorong troli seusai mengambil kecap.
"Ta-tapi bunda" Ucap Febi gagap.
"Tapi kenapa?"
"Febi gak berani ke sana... Febi udah bikin mama kecewa sama Febi... Febi takut mama udah gak mau anggap Febi anak lagi bun... Mama pasti juga udah lupain Febi karena udah buat keluarga kami malu bun..." Ucap Febi yang begitu memilukan di telinga Risma sungguh ia sangat kasihan melihat nasib menantu yang sudah seperti putri kandungnya sendiri.
"Enggak.... Enggak.... Kita harus tetap ke sana okey? Tidak baik bersikap seperti itu sayang... Semarah dan Sekecewa apapun mama kamu sama kamu, dia pasti tidak akan pernah mau pergi meninggalkan kamu bahkan... Melupakan kamu sekalipun, sayang... Karena kamu itu anaknya! Putri kesayangannya yang ia kandung selama 9 bulan dan ia lahirkan susah payah ke dunia ini! Masa semudah itu melupakan kamu?"
Febi hanya terdiam mendengar penjelasan ibu mertuanya itu, ia takut untuk pulang ke rumah orang tuanya. "Jadi setelah belanja kita langsung pergi ke rumah orang tua kamu ya? Bunda gak nerima penolakan loh ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in one Night
RomanceWARNING 21++ HARAP BIJAK MEMBACA.... YANG DI BAWAH UMUR JANGAN BACA YA😃 INI HANYA IMAJINASI AUTHORNYA! TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DUNIA NYATA!!!! Seorang penulis cantik berusia 23 tahun yang bernama Febi Amanda Pramudya ini pun harus mengalami na...