Part 21

11.6K 386 111
                                    

◡̈⋆Hello(●’◡’●)ノ...

Jumpa lagi sama author JOFI 😃
Hari ini aku up. Maaf ya up-nya gak menentu Soalnya banyak banget masalah di dunia Real author 🥲, oh iya ada yang mau author tanyakan nih...

Kalian suka konflik ringan atau berat?
Klw author suka dua-duanya cuma nanya pendapat aja gitu. :) bolehkan aku nanya?

Dan sad end? or happy end?
I like sad end sihh.. :) tergantung situasi juga klw cerita ini udah mau tamat dan mood aku lagi sedih²nya aku bakal buat sad end.... Tapi klw cerita ini udah mau tamat dan mood aku lagi baik dan happy² aja, aku bakal buat happy end gais...

"Kalo gitu ngapa nanya? "

Ya.... Kali aja ada yg do'ain mood author baik pas cerita ini  THE END, hmmm... Silahkan di komen 👉🏼

😃 author gadot ya!?

Selamat membaca...

21+

______________________________

  Febi perlahan mengerjapkan kedua matanya menetralisir kembali penglihatannya, ia merasa ada seseorang yang tengah memeluk tubuhnya erat.

Saat ia bisa melihat dengan jelas siapa yang memeluknya ia lantas tersenyum dan memeluk seseorang itu dengan sayang. Ia mengelus pipinya dan tak lupa mengecup keningnya.

"Engh.... Onty? "

"Iya Rafa?" Tanya Febi seraya mengelus punggung keponakannya Rafael Pramudya.

Rafael hanya menggeleng dan memeluk erat tantenya itu. "Rafa rindu! Onty omeng gak pulang-pulang sih..." ucap anak lelaki 5 tahun itu sambil merengut.

Febi hanya tertawa kecil melihat keponakannya yang imut ini, ia memeluk keponakannya dengan gemas dan tak lupa menciumi kedua pipi bakpaonya. "Maaf ya, Onty lupa terus sih... Oh iya, Kamu ke sini sama siapa sayang? Kok pagi-pagi udah di sini aja? "

"Rafa sama mama trus sama oma sama adek Rey juga.... Tadi oma bilang sama Rafa buat bangunin onty, buat makan siang. Makanya Rafa ke kamar onty" ucap Rafa. (Maklum anak kecil suka berbelit klw ngomong)

"Ohhh.. " Febi mengangguk paham. "Tunggu? Makan siang? " kedua matanya langsung melihat jam digital milik Jogi dan benar sekarang sudah pukul 01.23. Tampaknya menantu Kusuma ini kesiangan.

"Kenapa Rafa gak bangunin onty? Kok malah ikutan tidur??" tanya Febi sambil mencubit gemas pipi Rafa.

"Onty tidur kayak papa! Susah di bangunin! Huh!" keluh Rafa dan mengubah posisinya menjadi berdiri di atas kasur, ia menarik tangan Febi mengajak tantenya itu untuk tidak tidur lagi.

"Ayo onty, adek Rafa yang di dalam belum makan... Nanti kalo sakit gimana?" ucap Rafa sambil terus menarik tangan Febi sekuat tenaga agar duduk.

Febi pun terkekeh geli, ia akhirnya duduk di kasur, dan beranjak pergi ke kamar mandi meninggalkan Rafa yang asik loncat-loncat di kasur itu.

Setelah usai cuci muka dan sikat gigi, ia langsung mengajak Rafa untuk turun ke bawah menemui keluarganya yang datang.

Setibanya di bawah bisa Febi lihat ada Laura, Rani mamanya, Adelia kakak iparnya dan keponakannya. Tampak mereka sedang duduk di ruang keluarga entah sedang berbincang apa? Tapi Mutia tidak berada di sini... Apa ia sedang kerja? Pikir Febi.

Ia pun memilih untuk bergabung bersama mereka di sana.

****

Jogi mengusap wajahnya kasar, ia benar-benar cemas sekali. Istrinya ini kenapa susah sekali untuk di hubungi? Ia menghela nafas kejadian kemarin malam mungkin adalah alasannya, Jogi tau mungkin dia agak kelewatan tapi jujur saja dia amat panik semalam itu.

Love in one NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang