Tertekan

4.6K 152 22
                                    

Selama Zya mengikuti pembelajaran kuliah, Zya merasa gelisah ada yang mengikuti dia sampai di sini. Sampai - sampai teman di samping Zya merasakan kegelisahan Zya.

" Lo kenapa sih yha ? " tanya Erin

" Entah Kenapa gue merasa yang mengikuti gue " jawab Zya

" Masa sih ? " ujar Erin

" Iya " jawab Zya yang lesu

Saat pembelajaran sedang berlangsung, tiba - tiba saja datang seorang pria tampan yang bisa menghipnotis kalangan wanita.

" anak - anak , hari ini kita kedatangan Dosen baru. Beliau menggantikan bapak Heru yang sekarang sudah pensiun " ujar Dosen Chandra.

" Selamat siang semua " tanya Pemuda tampan dengan senyum manisnya.

" Siang Pak " jawab seluruh mahasiswa kepada pemuda tersebut kecuali Zya yang terlalu sibuk dengan catatannya.

" Perkenalankan nama saya Reyzha Perwira Dinata , hari ini saya akan menggantikan pak Heru " ujar Rey dengan senyum menawannya.

Seketika Zya berhenti menulis saat dosen baru itu menyebut namanya. Kenapa kakaknya bisa sampai disini, Hancur sudah kehidupaan Zya di kuliah.

Dari awal Rey memasuki kelasnya Zya, Rey sudah tahu gimana reaksi Zya saat Zya mendengar namanya. Rey terus memperhatikan Zya yang sibuk dengan tulisannya.

Gimana Rey bisa menjadi dosen di kampusnya Zya ?
Karna Rey memohon sama papanya untuk jadi dosen di kampusnya Zya dengan alasan dia bosan di rumah padahal tujuannya untuk mengawasi Zya di kampus.

Melihat ekspresi Zya seperti itu , Erin merasa iba sama Zya. Kalau Erin menjadi Zya , sudah gak tahan Erin sampai - sampai mau bunuh diri.

" Yha , lo gpp kan " tanya Erin kepada Zya yang masih kaget.

" eh , gue gpp kok Rin " jawab Zya setenang mungkin.

" Ya allah
Kenapa dia harus ada di sini, apa di rumah udah cukup untuk bertemu. Kenapa hari - hari ku harus bertemu sama dia. Jujur , aku gak kuat sama sikap overprotektif kak Rey 😭😭.
Aku mau pindah ke rumah nenek. Hanya nenek yang bisa menbuatku merasa aman " ujar didalam hati Zya.

Selepas dari pembelajaran kuliah, tadi Zya rencananya mau pergi ke toko buku sendirinya. Tiba - tiba Arvil datang menawarkan Zya tumpangan.

" Zy , kamu mau kemana ? " tanya Arvil.

" Eh , Arvil. Aku mau ke toko buku " jawab Zya.

" kebetulan tujuan kita sama , aku mau ke toko buku , ayo pergi bersama " ujar Arvil.

" gak usah Vil , nanti merepotkanmu " ujar Zya.

" gpp kok , lagian cuaca mau mendung juga " jawab Arvil.

Yang di ucapkan Arvil itu benar, cuaca sudah mendung, Akhirnya Zya pergi bersama Arvil. Saat Zya membuka pintu mobil. Tiba - tiba tangan Zya ada pegang dan ternyata orang itu Rey.
.
.
Rey keluar dari ruang dosen, dia mencari Zya di kelasnya ternyata sudah kosong.
Rey pikir Zya sudah pulang. Saat Rey mengambil mobilnya di pakiran, Rey melihat Zya ngobrol sama Arvil.

Perasaan marah sama kesal tengah meliputi diri Rey. Dia gak suka Zya berdekatan sama Arvil.

" kamu pulang sama saya " ujar Rey masih memegang tangan Zya.

" aww. Apaan sih pak , megang - megang tangan saya " jawab Zya yang merasa kesakitan.

" saya bilang kamu pulang sama saya " ulang Rey

" Gak, saya gak mau. Saya udah janjian sama teman saya. " jawab Zya

Karna merasa di tolak , Reypun memaksaan Zya agar ikut sama dia. Meninggalkan Arvil sendirian dan merasa iba sama Zya. Sebenarnya Arvil mau menolong Zya tapi sikap kakaknya Zya seperti itu pasti susah untuk menolong Zya.
.
.
Selama Zya berada di dalam mobilnya Rey, Zya hanya bisa diam dan pasrah semua sikapnya Rey kepada Zya. Rasanya pengen teriak.

" kamu kenapa sayang ? " tanya Rey yang sedari tadi Zya hanya diam aja.

" .... " Zya gak menjawab pertanyaan Rey.

" jangan membuat kakak marah sama kamu. Kakak melakukan ini demi kebaikan kamu sayang " ujar Ray selembut mungkin

" ..... " Zya masih diam.

Melihat Zya tidak menjawab pertanyaanya membuat Rey bertambah emosi sehingga dia menghentikan mobilnya secara mendadak.

" kamu kenapa Zya? apa karna kamu gak jadi pergi sama teman kamu. Hah " tanya Rey sehingga seperti orang marah.

" IYA , GARA - GARA KAKAK , AKU GAK JADI PERGI SAMA TEMAN AKU. KENAPA KAKAK SELALU MEMBATASI PERGAULAN AKU HAH ? AKU MAU SEPERTI TEMAN - TEMAN AKU YANG LAIN KAK , YANG BISA MELAKUKAN APAPUN YANG AKU MAU. SEMUA YANG AKU MAU PASTI KAKAK GAK BOLEHIN , MAMA SAMA PAPA AJA MENGBOLEHI APAPUN YANG AKU LAKUKAN." Jawab Zya dengan perasaan marah mengeluarkan perasaanny selama ini.

Mendengar perkataan Zya, bagi Rey itu hanya angin lalu saja. Dia gak peduli keluh kesahnya Zya selama ini. Rey sudah obsesi dan mencintai Zya, dia akan melakukan apapun sampai Zya jatuh cinta padanya.

.
.
Minal Aidin Wal Faidzin Semuanya ☺☺
.
TBC

Akhirnya Update juga cerita ini.
Jangan lupa Vote ⭐ dan Coment 💬 ya.

My Brother is Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang