Kenyataan

6.6K 190 15
                                    

Keheningan dalam mobil terjadi semenjak dari rumahnya zya. Zya merasa malu dengan sikap rey yang terlalu berlebihan terhadap dirinya.

" maaf atas sikap  kakak gue ya , dia memang gitu orangnya. " ucap zya terhadap temannya yang dari tadi cuman diam.

" it's oke , santai aja kali . Gue tau kok kalau kakak lo terlalu overprotektif sama lo. Dari auranya udah jelas." jawab teman zya yang bernama Arvil.

" iya gue tau kok , tapi gue ada rada risih sama sikapnya yang terlalu overprotektif gitu ." ujar zya yang terus kesal sama kakaknya.

" udah , gak usah di pikirkan lagi " jawab arvil sambil mengusap rambut zya dengan lembut.

" hmm. " ucap Zya yang masih cemberut.

"  okey , kita sudah sampai "  - Arvil

" iya , udah tau kok " ujar  Zya sambil melepaskan selbeat  mobil.

" ayo , kita masuk ke kelas. Sebentar lagi dosen akan masuk. " ujar Arvil sambil mengenggam tangan Zya.

Zya merasa tersipu atas perilaku Arvil yang lembut terhadap dirinya. Dia harap bisa merasakan kelembutan ini untuk selamanya.
.
.
.
Rey pov

Gue penasaran sama cowok itu , bisa-bisanya dia bersama Zya. Apa dia gak takut sama gue ? Dari tampang nya aja gak lebih gantengan gue.

Gue mesti tahu siapa tuh cowok , jangan sampai dia merebut Zya dari gue. Zya milik gue gak boleh sama orang lain meskipun orang tua gue , Zya is mine 😈😈
.
.
Author pov
  Sepulang  dari kampus , Zya tidak langsung  ke rumahnya tapi dia pergi ke taman bermain bersama Arvil. Dia sudah minta izin sama mamanya kecuali sama Rey, Zya malas minta izin sama kakaknya pasti tidak di izinin.
.
.
  Hari sudah menunjukan pukul 21.00 WIB Zya merasa sangat senang hari ini , dia bisa mencoba bermacam wahana bersama Arvil  sangking senangnya dia tidak tak sadar  kalau Rey sudah berpuluhan kali hubungi Zya.
.
.
Di rumah Zya

" Thanks ya Vil , sudah nemani gue hari ini gue senang banget " ujar Zya

" Melihat lo senang ,gue ikut senang juga Zy " jawab Arvil sambil mengusap rambut Zya dengan Lembut.

Wajah Zya langsung blush dengan perhatian Arvil ke Zya. Zya sangat senang punya teman seperti Arvil walau Zya tidak tahu kalau Arvil ada perasaan dengan Zya.
Tanpa mereka sadari bahwa Rey melihat semuanya , dia menahan amarahnya saat Zya berduaan sama Arvil.
.
.
Setelah Arvil pulang dari rumah Zya. Zya dikejutkan karna Rey berdiri santai di depan pintu.

" Wah ada yang lagi senang nih " ujar Rey dengan sinis.

" Kalau aku lagi senang , emangnya kenapa ? " jawab Zya yang kalah sinis.

" Cih , sama gituan udah senang . Kalau kamu sama kakak , pasti kakak akan ajak kamu ke luar negri biar kamu senang " ujar Rey yang sangat SOMBONG.

" Udahlah kak , Zya lelah hari ini. Minggir Zya mau ke kamar. " ucap Zya

Bukannya minggir ,malahan Rey memeluk Zya dengan erat seakan tidak hari lain untuk melihat Zya.

" Kak ,lepaskan Zya " ujar Zya sambil mengoyang tubuh untuk melepaskan dirinya dalam dekapan Rey.

" Gak , kakak gak mau " jawan Rey

" Kakak kenapa sih , selalu begini dengan aku? " ucap Zya.

" Kakak begini karna kakak cinta sama kamu, kakak gak suka melihat kamu bersama cowok yang tadi pagi itu." jawab Rey

" Apa kakak sudah gak waras. AKU INI ADIK KAKAK " ucap Zya dengan frustasi dengan sikap kakaknya yang sudah kelewatan batas.

" Biar kamu adik kakak , kakak gak peduli. Kamu milik kakak . Jangan pernah kamu mendekati cowok lain selain kakak kalau kamu langgar, kakak gak sengan-sengan bunuh orang yang berani dekati sama kamu. "  ancam Rey kepada Zya.

Mendengar ancaman dari Rey membuat Zya takut. Zya sudah tidak tahan lagi dengan semuanya , rasanya dia mau tinggalkan negara ini. Sungguh Zya sangat benci sama kakaknya.
.
.
.
TBC

Akhirnya Update juga cerita ini.
Jangan lupa Vote ⭐ dan Coment 💬 ya.

My Brother is Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang