9⃣

2.8K 79 8
                                    

Sesampai di bandara , Zya bersama keluarganya menunggu waktu penerbangan orang tuanya yang akan take off sejam lagi.

" Zya sayang , kamu gak papa kan kalau mama tinggalin kamu sama Rey ? " tanya Mama Zya.

" Mama gak usah khawantir , Rey pasti jagain Zya dengan aman " Bukannya Zya yang menjawab  malah Rey yang menjawab pertanyaan mamanya.

Mendengar jawaban Rey tadi , Zya hanya diam aja.  Dia malas untuk berdebat sama Rey.

" Rey. Perusahan yang di sini kamu yang megang kendali saat papa gak ada disini. Kamu ngerti ? " ujar papanya Zya yang sejak tadi hanya menyimak.

" Baik pa " jawab Rey dengan singkat.

" kalau kakak sibuk dengan perusahaan papa , pasti dia gak akan datang ke kampus selama dia mengganti papa sementara di perusahaan. " ujar dalam hati Zya yang merasa senang.

" Kakak gak seperti yang kamu pikirkan sayang , kakak selalu mengawasi kamu walaupun kakak sibuk dengan perusahaan papa. " bisik Rey pada Zya membuat Zya terdiam.

" Pa , setengah jam lagi kita akan take off. Rey ,Zya. Mama sama papa berangkat dulu ya Sayang " ujar Mama Zya sambil memeluk kedua anaknya

" Iya Ma , Mama sama papa hati-hatinya. Kabarin Zya kalau sudah Sampai di Singapura. " ujar Zya sambil menghapus air matanya.

" Iya sayang. Rey pesan mama jaga adikmu " ujar Mama Zya

Yang ditanya hanya menggangguk.

" Mama sama papa pergi dulu ya sayang "..

Setelah keberangkatan orang tuanya , Zya ingat kalau dia ada kelas. Jadi dia langsung pergi ke kampus.

" Kamu mau kemana ? " tanya Rey melihat Zya langsung pergi.

" Kampus " jawab Zya.

" Kakak antar ya ? " tanya Rey kembali.

Zya hanya menggangguk sebagai jawaban, dia malas bicara kakaknya.

Melihat respon Zya seperti itu , Rey berpikir kalau Zya sudah menurut sama Rey.
.
.

Di dalam mobil.

" Kakak senang , kamu  sudah nurut sama kakak. Ayo kita pergi " ujar Rey sambil mengelus lembut rambut Zya.

Sepanjang perjalanan Zya hanya diam dan memandang luar jendela mobil. Melihat adiknya hanya diam sejak tadi , ada rasa khawatir pada diri  Rey.

" Kamu kenapa sayang  dari tadi kakak perhatikan kamu diam aja . Kamu masih sedih ? " tanya Rey dengan lembut.

" Gak  , aku baik-baik aja. " jawab Zya seadanya.

Mereka diam kembali didalam kesunyian , tidak terasa sudah sampai di gerbang kampus Zya. Zya buru-buru keluar dari mobil , dia sudah gak tahan berduaan sama Rey.

" Sayang , kabarin kakak kalau sudah selesai kelasnya. " ujar Rey.

Mendengar perkataan Rey , Zya hanya menggangguk dan langsung pergi ke fakultasnya.

Setelah  melihat Zya pergi ke fakultasnya , Rey langsung pergi ke perusahaannya.
.
.
Di kelas

" Hai Zy , tumben lo cepat datang ke kampus " tanya Erin yang sejak tadi sedang memainkan Game.

" Tadi  pagi gue ngantari nyokap sama bokap gue ke bandara "  jawab Zya.

" Terus lo tinggal berdua sama kakak lo yang posesif itu ?. " tanya Erin kembali.

" Iya , gimana nih Rin . Gue takut harus tinggal berdua sama kak Rey " ujar Zya

" Gimana  Lo tinggal di rumah nenek lo ? " saran Erin membuat Zya memukul kepala Erin dengan penanya.

" Awww ,sakit tau " ujar Erin sambil memegang kepalanya.

" Udah tau rumah nenek gue di Jogja , lo ngasih saran jangan aneh-aneh deh. " jawab Zya sedikit kesal dengan saran Erin.

" Kalau lo gak setuju , ya lo terima aja kalau tinggal berdua sama kakak lo , lagian kakak lo itu baik walaupun terlalu protektif sama lo " mendengar perkataan Erin membuat Zya tambah Kesal. Saat Zya ingin memukul kepala Erin Sekali lagi , Dosen sudah datang dan kelaspun di mulai.
.
.
Kelas sudah selesai , Zya masih enggan keluar dari kelasnya. Dia gak mau pulang cepat.

" Lo gak pulang Zy ? " tanya Erin sambil mengemas buku-bukunya.

" Malas gue pulang, ke mall kita yuk ? " ajak Zya bersamaan ada notif pesan di hp Zya.

" Malas gue pulang, ke mall kita yuk ? " ajak Zya bersamaan ada notif pesan di hp Zya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat pesan dari kakaknya dan membalas pesan kakaknya , Zya segara mengemas buku-buku dengan terburu-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat pesan dari kakaknya dan membalas pesan kakaknya , Zya segara mengemas buku-buku dengan terburu-buru.

" Lo ngapain terburu-buru begitu ?" tanya Erin terheran dengan Zya.

" Kakak gue dah nunggu gue di depan fakultas. Gue pergi dulu ya " jawab Zya tergesa - gesa dan langsung meninggalkan Erin.

Sebenarnya Erin merasa kasian sama Zya. Erin tahu kalau Rey sayang sama Zya tapi cara menyampaikan salah dan  secara tidak langsung itu menyakiti mental Zya.

.
Di depan fakultas

Seorang pria berdiri di depan fakultas sambil melihat sesekali jam tangan mewahnya membuat orang-orang disekitarnya terpesona dengan ketampannya. Dan seorang perempuan  jalan tergesa-gesar menyamperi pria tersebut.

" Kamu telat semenit sayang " ujar Rey. Pria itu Rey , dia menunggu Zya di depan fakultasnya. Pasti orang mengira itu sepasang kekasih  ternyata seorang kakak memperlakukan adiknya layaknya seorang kekasih.

" Kamu pasti capek.  Ayo kita pulang " ujar Rey yang menuntun Zya masuk ke dalam Mobil.

Kehidupan Zya tinggal berdua dengan Kakaknya akan dimulai.

TBC

Hai aku kembali lagi..

Akhirnya Update juga cerita ini.
Jangan lupa Vote ⭐ dan Coment 💬 ya.

My Brother is Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang