Sesampai di bandara , Zya bersama keluarganya menunggu waktu penerbangan orang tuanya yang akan take off sejam lagi.
" Zya sayang , kamu gak papa kan kalau mama tinggalin kamu sama Rey ? " tanya Mama Zya.
" Mama gak usah khawantir , Rey pasti jagain Zya dengan aman " Bukannya Zya yang menjawab malah Rey yang menjawab pertanyaan mamanya.
Mendengar jawaban Rey tadi , Zya hanya diam aja. Dia malas untuk berdebat sama Rey.
" Rey. Perusahan yang di sini kamu yang megang kendali saat papa gak ada disini. Kamu ngerti ? " ujar papanya Zya yang sejak tadi hanya menyimak.
" Baik pa " jawab Rey dengan singkat.
" kalau kakak sibuk dengan perusahaan papa , pasti dia gak akan datang ke kampus selama dia mengganti papa sementara di perusahaan. " ujar dalam hati Zya yang merasa senang.
" Kakak gak seperti yang kamu pikirkan sayang , kakak selalu mengawasi kamu walaupun kakak sibuk dengan perusahaan papa. " bisik Rey pada Zya membuat Zya terdiam.
" Pa , setengah jam lagi kita akan take off. Rey ,Zya. Mama sama papa berangkat dulu ya Sayang " ujar Mama Zya sambil memeluk kedua anaknya
" Iya Ma , Mama sama papa hati-hatinya. Kabarin Zya kalau sudah Sampai di Singapura. " ujar Zya sambil menghapus air matanya.
" Iya sayang. Rey pesan mama jaga adikmu " ujar Mama Zya
Yang ditanya hanya menggangguk.
" Mama sama papa pergi dulu ya sayang "..
Setelah keberangkatan orang tuanya , Zya ingat kalau dia ada kelas. Jadi dia langsung pergi ke kampus.
" Kamu mau kemana ? " tanya Rey melihat Zya langsung pergi.
" Kampus " jawab Zya.
" Kakak antar ya ? " tanya Rey kembali.
Zya hanya menggangguk sebagai jawaban, dia malas bicara kakaknya.
Melihat respon Zya seperti itu , Rey berpikir kalau Zya sudah menurut sama Rey.
.
.Di dalam mobil.
" Kakak senang , kamu sudah nurut sama kakak. Ayo kita pergi " ujar Rey sambil mengelus lembut rambut Zya.
Sepanjang perjalanan Zya hanya diam dan memandang luar jendela mobil. Melihat adiknya hanya diam sejak tadi , ada rasa khawatir pada diri Rey.
" Kamu kenapa sayang dari tadi kakak perhatikan kamu diam aja . Kamu masih sedih ? " tanya Rey dengan lembut.
" Gak , aku baik-baik aja. " jawab Zya seadanya.
Mereka diam kembali didalam kesunyian , tidak terasa sudah sampai di gerbang kampus Zya. Zya buru-buru keluar dari mobil , dia sudah gak tahan berduaan sama Rey.
" Sayang , kabarin kakak kalau sudah selesai kelasnya. " ujar Rey.
Mendengar perkataan Rey , Zya hanya menggangguk dan langsung pergi ke fakultasnya.
Setelah melihat Zya pergi ke fakultasnya , Rey langsung pergi ke perusahaannya.
.
.
Di kelas" Hai Zy , tumben lo cepat datang ke kampus " tanya Erin yang sejak tadi sedang memainkan Game.
" Tadi pagi gue ngantari nyokap sama bokap gue ke bandara " jawab Zya.
" Terus lo tinggal berdua sama kakak lo yang posesif itu ?. " tanya Erin kembali.
" Iya , gimana nih Rin . Gue takut harus tinggal berdua sama kak Rey " ujar Zya
" Gimana Lo tinggal di rumah nenek lo ? " saran Erin membuat Zya memukul kepala Erin dengan penanya.
" Awww ,sakit tau " ujar Erin sambil memegang kepalanya.
" Udah tau rumah nenek gue di Jogja , lo ngasih saran jangan aneh-aneh deh. " jawab Zya sedikit kesal dengan saran Erin.
" Kalau lo gak setuju , ya lo terima aja kalau tinggal berdua sama kakak lo , lagian kakak lo itu baik walaupun terlalu protektif sama lo " mendengar perkataan Erin membuat Zya tambah Kesal. Saat Zya ingin memukul kepala Erin Sekali lagi , Dosen sudah datang dan kelaspun di mulai.
.
.
Kelas sudah selesai , Zya masih enggan keluar dari kelasnya. Dia gak mau pulang cepat." Lo gak pulang Zy ? " tanya Erin sambil mengemas buku-bukunya.
" Malas gue pulang, ke mall kita yuk ? " ajak Zya bersamaan ada notif pesan di hp Zya.
Melihat pesan dari kakaknya dan membalas pesan kakaknya , Zya segara mengemas buku-buku dengan terburu-buru.
" Lo ngapain terburu-buru begitu ?" tanya Erin terheran dengan Zya.
" Kakak gue dah nunggu gue di depan fakultas. Gue pergi dulu ya " jawab Zya tergesa - gesa dan langsung meninggalkan Erin.
Sebenarnya Erin merasa kasian sama Zya. Erin tahu kalau Rey sayang sama Zya tapi cara menyampaikan salah dan secara tidak langsung itu menyakiti mental Zya.
.
Di depan fakultasSeorang pria berdiri di depan fakultas sambil melihat sesekali jam tangan mewahnya membuat orang-orang disekitarnya terpesona dengan ketampannya. Dan seorang perempuan jalan tergesa-gesar menyamperi pria tersebut.
" Kamu telat semenit sayang " ujar Rey. Pria itu Rey , dia menunggu Zya di depan fakultasnya. Pasti orang mengira itu sepasang kekasih ternyata seorang kakak memperlakukan adiknya layaknya seorang kekasih.
" Kamu pasti capek. Ayo kita pulang " ujar Rey yang menuntun Zya masuk ke dalam Mobil.
Kehidupan Zya tinggal berdua dengan Kakaknya akan dimulai.
TBC
Hai aku kembali lagi..
Akhirnya Update juga cerita ini.
Jangan lupa Vote ⭐ dan Coment 💬 ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is Possessive
RomanceBagaimana jika seorang kakak laki-laki menyukai adik perempuannya lebih tepat mencintai adiknya ? Itulah yang di rasa oleh Zya. Apa Zya akan menerima perasaan kakaknya .