Penasaran

7K 211 7
                                    

Malam telah berganti jadi pagi , Zya terbangun merasa ada  lengan besar meluknya sangat erat. Zya pun menyingkirkan  lengan tersebut tanpa harus membangunkan Rey.

"kamu udah bangun sayang ? " ucap rey merasakan lengannya ada yang menyentuh.

" udah tau malah nanya , lepaskan pelukan kakak. Zya mau mandi  " jawab zya seraya melepaskan pelukan rey.

Bukannya melepas , rey pun makin mengerat pelukannya

" ini masih jam 6.00 sayang , apa kamu gak kangen sama kakak hmm. " ucap rey yang terus mengedus aroma vanilla dari tubuh zya.

" gak , lepasin kak " zya terus merontak agar rey melepaskan pelukannya.

" kakak gak mau , kakak akan lepasin kalau kamu mau morning kiss sama kakak " zya melopoti mata saat rey bilang morning kiss , benar - benar gila tuh anak.

" morning kiss aja sama dinding biar puas " ujar zya yang mulai kesal sama rey.

" no , kakak maunya kamu zya " rey pun mulai mendekatin zya dan kegiatan terganggu dengan teriak mama Rena dari luar.

" Zya , kamu udah bangun sayang ? Katanya kamu akan kuliah pagi "  ujarnya mama rena sambil mengetuk kamar zya.

" udah mah , zya mau siap - siap sekarang "  teriak zya yang terus melepasi pelukan rey.

" hmm Baiklah. Mama sama papa tunggu di ruang makan ya " jawab mama rena yang meninggalkan kamar zya.

" iya mah  "

Zya mulai kehilangan kesabaran , zya pun menggigit lengan rey dan langsung pergi ke kamar mandi tanpa memperdulikan rey yang tengah meringis kesakitan.

" aww sakit anjir , gigitan zya gak main-main lebih hebatnya kalau dia main di  bawah ku. Hahaha " ujar rey yang telah membayangkan hayalan sama zya.
Rey meranjak dari kamar zya sebaring mengingat kejadian tadi.
.
.
Setelah selesai acara ritual zya , zya segera bergegas , dia hampir terlambat pergi ke kampus.
.
.
Di ruang makan , semua anggota keluarga telah berkumpul , termasuk rey saat ini yang terus menatap zya sehingga zya merasa risih dengan rey.

" kak , ngapain kakak natap aku terus ? " tanya zya yang sangat risih dengan rey.

" iih sapa juga yang natapin kamu terus " jawab rey yang terus menggoda zya.

" udah udah jangan bertengkar , kalau bertemu selalu aja begini. " ucap mama zya yang pusing melihat tingkah laku anaknya.

" oh ya zya , kamu pergi ke kampus di antar sama rey ya " ucap papa yang sedari tadi diam memperhatikan kedua anaknya.

" hmm. Zya di jemput sama teman pa " ujar zya dengan jujur.

" cewek atau cowok ? " tanya rey yang agak kesal yang merasa telah di tolak sama zya.

" cowok " jawab zya dengan santai tanpa melihat rey yang menahan amarahnya.

" gak , kamu sama kakak  " ucap rey berusaha tenang.

" apaan sih kak , teman zya udah sampai di gerbang masa di suruh balik lagi ." jawab zya sambil menyelesai sarapannya dan pamit sama mama dan papanya , mengabaikan rey sedari tadi kesal dengan zya.

​tok tok tok ( anggap ketukan pintu ) 😁

Zya pun menuju ke pintu utama yang di temanin sama mama dan papanya. Rey penasaran dengan cowok tersebut.

" lo pacaran sama zya ? "  tanya rey point to point.

" apaan sih kak , dia itu teman zya " jawab zya yang sudah habis kesabaran dengan sikap kakaknya.

" udah lah rey , biarin aja adik mu pergi sama temannya. Lagian mama kenal kok sama dia. " ujar mama yang tadi cuman memperhatikan tingkah laku rey yang sangat overprotektif sama adiknya.

" zya berangkat dulu  ya " ucap zya sambil mengecup pipi kedua orang tuanya kecuali dengan rey cuma mencium punggung tangan.

" hati - hati ya sayang . Ayo pa masuk ke dalam " jawab mama yang membiarkan rey berdiri menatap adiak kesayangannya pergi sama cowok lain.

" teman ya ? Kakak biarin kamu kali ini zya . Mungkin besok kamu gak akan bisa bertemu dengan dia karena kamu hanya milik kakak . Milik Reyzha Perwira Dinata " monolog Rey yang penuh keyakinan.

.
.

Tbc

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya ya 😊

My Brother is Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang