🔟

3.1K 86 17
                                    

Setiba dirumah Zya langsung keluar dari mobil tanpa mengucap sepatah kata kepada Rey, Rey yang melihatpun hanya mengela nafas aja.
.
.
Saat ini Zya didapur  mengambil segelas air,  kegiatannya terhenti ketika dia melihat Rey menuju kearahnya.

" Sayang , bentar lagi makan malam. Kamu mau kakak buatin makanan  untuk makan malam nanti  atau kita pesan online aja " tanya Rey sembaring memeluk Zya dari belakang dengan erat.

Sebenarnya di rumah ini ada pembantu tapi Rey meliburkan mereka semua dengan gaji tetap full , dia hanya ingin berduaan sama Zya dirumah ini tanpa gangguan siapapun.

Merasa risih , Zya melepas pelukan Rey dan menghadap Rey dengan malas.

" Seterah kakak aja " jawab Zya yang melanjutkan kegiatan tadi dan langsung pergi ke kamarnya.

Rey hanya diam saat Zya mengacuh dirinya, dia hanya perlu waktu agar bisa membuat Zya jatuh dipelukannya.
.
.
Zya menghempas badannya ke kasurnya , dia merasa capek kemudian tertidur.
.
Hari sudah gelap , suara ketukan dari pintu kamar Zya membuat tidur Zya terganggu. Setelah tidak ada suara ketukan , Zya kembali tidur.

Saat Zya mau kembali tidur , terdengar suara pintu terbuka dan terlihat Rey mengenakan baju kaos hitam dengan celana traning panjang warna hitam juga. Rey melihat adiknya masih tidur.

" Sayang bangun. Ayo kita makan malam bersama " ujar Rey sambil mengelus rambut Zya.

" Kakak makan aja sendiri , aku gak lapar " ujar Zya yang berusaha melanjutkan tidurnya .

" Gak usah pura-pura tidur , ayo bangun.
Kita makan malam sekarang,  pasti kamu belum makan daritadi siang. " ujar Rey

" ..... " tidak ada jawaban dari Zya. Itu membuat Rey sedikit emosi.

" KALAU KAMU TIDAK BANGUN, KAKAK AKAN MEMBANGUNKANMU SECARA KASAR. KAMU MAU ? " mendengar suara Rey sedikit keras namun dingin. Membuat Zya terbangun walaupun kepalanya sedikit pusing.

" Kalau kasar ,baru kamu bangun. Bersihkan diri kamu, kakak tunggu dimeja makan. " ujar Rey.

" Iya " jawab Zya malas.

Setelah Rey keluar dari kamar Zya , Zya pun
Membersihkan dirinya tak perlu waktu yang lama Zya sudah cantik dengan pakaian kaus pendek dengan celana selutut.
.
.
Ketika Zya keluar dari kamar ,dia melihat Rey sudah duduk dimeja makan sambil memainkan hpnya. Sesampai dimeja makan Zya menempat dirinya duduk dihadapan Rey.

Melihat Zya sudah duduk , Rey meletakkan hpnya dan mengambilkan makanan untuk Zya. Zya hanya menerima dan memakan makanannya dengan nikmat tanpa suara begitupun dengan Rey.

Sesudah makan Zya langsung meletakan piring kotor ke tempat cuci namun dicegah oleh Rey.

" Biar kakak saja yang mencuci piring ini " ujar Rey yang mengambil piring di tangan Zya.

Karna tidak ada kegiatan lagi , Zya pergi ke kamarnya lagi , lagi-lagi langkah Zya berhenti saat Rey memanggil Zya.

" Kamu jangan ke kamar dulu. Temani kakak sebentar " ujar Rey, Zya hanya menurut aja toh kalau nolak , ujung-ujungnya di paksa juga. Lebih baik nurut aja.

Zya duduk di ruang keluarga sambil menghidupkan tv dan melihat siaran yang menurutnya bagus. Karna terlalu fokus menonton tv sampai - sampai tak sadar kalau Rey sudah disamping Zya sambil memandang wajah Zya yang cantik.

"  Fokus amat nontonnya " ujar Rey sambil mencium pipi Zya.

Mendapat serangan mendadak , Zya terkejut dan Rey terkekeh melihat ekspresi Zya.

" Gak usah gitu amat ekspersinya, nanti kamu juga terbiasa " mendengar  perkataan Zya membuat keningnya terkerut.

" Kamu tahu kan , kalau kamu itu milik kakak. Kamu...  " Zya memotong ucapan Rey.

" Udahlah kak , gak usah ngoceh gak jelas. Pusing aku dengarnya. " Ucap Zya langsung beranjak ke kamarnya.

" Siapa suruh kamu pergi hah ? " ujar Rey yang mulai emosi.

Zya gak mendengar perkataan Rey,  dan terus berjalan ke kamarnya.

" Kalau kamu gak dengar perkataan kakak. Kamu akan dapat hukuman  atau.." Rey menghentikan ucapannya sambil mengetik sesuatu di hpnya.

" atau teman kamu yang bernama Arvin itu akan mendapatnya hadiah kakak ". Seketika langkah Zya berhenti  saat kakaknya menyebutkan nama Arvin dan mengarah pandangannya ke Rey dengan perasaan marah.

" Jangan pernah kakak lakukan hal itu kepada Arvin " ucap Zya dengan marah, Dia tahu hadiah yang dimaksud Rey.

" So itu pilihan kamu baby,  kamu mau ikuti perkataan kakak atau kamu mau teman kamu itu mendapatkan hadiah dari Kakak " Ucap Rey  yang sudah berdiri dihadapan Zya tanpa izin dari adiknya , Dia langsung mencium bibir Zya dan melumatnya dengan lembut.

Zya langsung sadar langsung mendorong Rey tapi Rey hanya terkekeh aja.

" Kamu suka kan ?"  tanya Rey

Mendengar pertanyaan Rey membuat wajah Zya merona.

" Apaan sih , dahlah aku ke kamar. Aku dah ngantuk " Zya merasa malu saat ini.

" Jadi , apa pilihan kamu ? " tanya Rey kembali.

Zya berpikir sebentar , apa dia harus mengikuti perkataan Rey demi menyelamatkan Arvin. Zya sudah yakin dengan pilihannya.

" Aku pilih no 1 " jawab Zya membuat Rey senang.

" Bagus , kakak tahu kamu akan menjawab pilihan itu. Sekarang kamu harus mengikuti semua perkataan kakak termasuk kamu harus menjadi pacar kakak " ujar Rey membuat Zya sangat terkejut.

" Apa kakak sudah gila hah ? Kita ini kakak adik , itu sangat di larang kak " ucap Zya yang dianggap angin lalu sama Rey.

" Kakak gak peduli , walaupun kita kakak adik. I don't care, all I know is that I only love you and I want you to always be with me. If anyone tries to stop me, I will kill him including our parents. " mendengar ucap Rey membuat Zya takut. Dia takut jika Rey gak main - main dengan perkataannya termasuk membunuh orang tuanya sendiri.

" Baiklah kak kalau itu maunya kakak " ucap Zya dengan pasrah , biarkan Dia dengan Rey menanggung dosa ini.

" Makasih sayang , I love you " ucap Rey mencium bibir Zya. Tidak ada jawaban  dari Zya membuat  Rey menatap dengan tajam.

Seakan tahu arti tatap itu membuat Zya takut.

" I love you too kak " jawab Zya dengan Senyum palsunya.

" Kakak senang , ayo kita ke kamar kakak. Kakak ingin tidur berdua sama kamu. " Rey menggengam tangan Zya.
.
.
Saat ini  mereka berdua berada di rajang yang sama. Rey hanya mengenakan celana boxser aja tanpa atasan , itu membuat Zya wajahnya merona.

" Kamu kenapa Sayang ?  " Rey menghadap ke Zya.

" Gpp kak , Zya dah ngantuk " ucap Zya dengan jujur. Dia sejak tadi udah mengantuk.

" Ayo sekarang kita tidur " dan mereka berdua  tertidur dengan posisi Rey memeluk Zya.

TBC

Akhirnya Update juga cerita ini.
Jangan lupa Vote ⭐ dan Coment 💬 ya

Terima Kasih ☺☺

My Brother is Possessive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang