Sudah sebulan lebih hubungan Zya dengan Rey berjalan, tidak ada yang tahu. Tetapi perasaan Zya ke Rey sama sekali tidak ada yang ada hanya paksaan, sebaliknya Rey malah tergila-gila ke adiknya sendiri.
Pernah sesekali Zya pergok berduaan sama Arvil di sebuah Cafe, secara tidak sengaja Rey berada cafe yang sama dan melihat Zya berdua sama Arvil yang membuat Rey sangat marah tanpa berpikir keras langsung meninju keras ke perut Arvil.Membuat Semua penunjung terkejut begitupula dengan Zya dengan aksi kakaknya yang arogan. Lengan Zya ditarik dengan kuat yang meninggalkan bekas merah di lengannya tanpa memperdulian kondisi Arvil cukup mengenaskan.
.
.
.
Di kamar ReySepasang kekasih yang cukup mesra (menurut aku enggak) tengah tidur sambil berpelukan erat membuat salah satu mereka tidak merasa nyaman akan pelukan tersebut.
" Hmmm kak , bisa gak lepasin. Sesak tau gak ' ucap Zya yang merasa risih dan tidak nyaman.
" No My Baby, gak bakal aku lepasin. Nanti kamu ninggalin kakak lagi kayak kemarin" ujar Rey sambil menyium bibir Zya.
Mendengar perkataan Rey membuat bulu kuduk Zya merinding. Kayanya Kakaknya harus pergi ke psikiater, udah gila stadium akhir.
" Setidaknya longgar dulu pelukannya, kakak mau membunuh aku " ujar Zya kembali. Mendengar kata membunuh seketika pelukan tadi menjadi longgar.
Rey dengan lancangnya memasukan tangannya ke dalam baju Zya, membuat Zya sangat terkejut dengan aksi yang kakaknya lakukan. Dengan cepat Zya langsung menahan tindakan kakaknya yang gila itu.
" Apa yang kakak lakukan? " ucap Zya yang sangat marah sama Rey.
" Apa yang kakak lakukan ? Yang kakak lakukan hanya memegang payudara mu sayang " jawab Rey yang santai tanpa memperdulikan Zya yang marah.
" Kak sadar kak , aku ini adik kakak " ucap Zya mulai menangis karna telah dilecehkan sama kakaknya sendiri.
" No sayangku. Kamu ini pacarnya kakak jadi kakak berhak melakukan apapun yang kakak lakukan termasuk yang tadi " jawab Rey sambil tersenyum riang.
Tanpa memperdulikan adiknya, Saat Rey melanjutkan tindakan yang sempat tertunda tadi dan hampir memegang payudara Zya, tiba-tiba handphone Rey berdering.
Awalnya Rey mengabaikan panggilan tersebut tetapi panggilan terus menerus sampai 5 kali, akhirnya Rey mengangkat panggilan tersebut dan beranjak dari kasurnya
" Ada apa kamu menelpon saya, apa kamu gak lihat jam berapa sekarang " marah Rey karna kegiatannya di ganggu.
" Maaf Pak, Saya menelpon bapak karna besok ada meeting sama klien " jawab orang itu.
" Oh ya, Terima kasih " saat Rey hendak mematikan panggilan telpon tadi, orang tersebut melanjutkan telpon nya dan menjadi kesempatan untuk Zya untuk kabur dari kamar kakaknya.
" Bapak lagi ngapain sekarang " tanya Rafa (iyap yang menelpon Rey ialah Rafa)
" Gak ngapain , jangan ganggu saya " telpon dimati sepihak sama Rey. Handphone berbunyi ada pesan dari Rafa
Tanpa membalas pesan tersebut , Rey kembali dan tidak menemukan Zya di sana. Membuat Rey marah
" Ahhh..Berengsek Kau Zya " Rey meninju dinding kamarnya hingga meninggalkan bekas pukulan.
.
.
.
Di Kamar Zya
.
.
POV Zya
.
Aku gak menyangka kalau kakak ku telah berbuat jauh kepadaku, Aku sudah dilecehan sama kakakku sendiri dan aku merasa kotor. Aku gak kuat lagi hiikss hiiiiks..POV Zya End
Tbc
.
.
.Akhirnya cerita ini update kembali 😊😊
.
.Jangan lupa Vote ⭐ dan Coment 💬 ya
Terima Kasih ☺☺
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is Possessive
RomanceBagaimana jika seorang kakak laki-laki menyukai adik perempuannya lebih tepat mencintai adiknya ? Itulah yang di rasa oleh Zya. Apa Zya akan menerima perasaan kakaknya .