DUA PULUH SEMBILAN

212 23 1
                                    

happy reading
Cmiiw ya ❤







Hari ini harusnya Kalisya menikmati kegalauan nya dikamar seharian.Mematikan lampu, memutar lagu favoritnya kencang kencang, atau makan camilan seharian atau apa sajalah yang bisa melupakan masalah yang dialaminya.

"Sya,masih ada yang mau dimasukin ke mobil lagi nggak ?" Ucap Andre saat memasuki kamar

"Tinggal 2 ini aja"

Kalisya lalu masuk lagi kekamar samping, melihat apakah ada barangnya lagi yang tertinggal atau tidak. Hari ini Kalisya dan Andre akan pindah ke apartemen hadiah dari Abang Jo. Mereka berdua pindah karena mulai minggu depan Andre harus pergi kekantor. Walaupun sebenarnya jarak dari kantor hanya 45 menit, namun Andre disarankan untuk pindah ke apartemen saja. Selain agar tidak terlalu capek bolak balik, mereka berdua juga biar jadi suami istri beneran.

Andre memang harus mulai belajar menggantikan abang nya dikantor. Kantor itu memang sudah diwariskan kepada Andre. Abangnya hanya mengurus kantor itu sementara waktu sampai Andre sudah siap. Abang jo sudah punya perusahaan sendiri sejak tiga tahun yang lalu dan karena kemarin kemarin perusahaan tersebut stabil, jadi Abang jo berani menitipkannya ke tangan kanannya.

Andre sendiri sebenarnya tidak ingin didunia perkantoran, ia punya cita cita lain. Namun setelah Papah meninggalkan dunia ini untuk selamanya Andre jadi sedikit terketuk pintu hatinya. Apalagi melihat abangnya yang terkadang harus bolak balik ke kantornya, belum lagi kalau ada masalah abangnya itu akan bekerja setiap hari tanpa ada istirahat.

"Maaf ya mamah nggak bisa bantu" Kalisya hanya mengangguk "hati hati ya, kalau kamu capek beres beres. Biar Andre aja"

"Dih, Andre kan juga capek"

Setelah berpamitan Kalisya dan Andrepun berangkat. Barang yang mereka bawa memang tidak banyak,sebagian besar hanya baju baju.

Andre dan Kalisya sudah berada dimobil, mungkin sudah 20 menit dan mereka berdua hanya diam.

"Lo sariawan sya?diem aja dari tadi" Andre mencoba memancing emosi Kalisya, pasalnya ia tidak tahan melihat istrinya yang biasanya cerewet jadi pendiam seperti ini.

"Hm"

"Jadi lo beneran sariawan? Makanya makan buah biar nggak sariawan" kali ini Kalisya tidak menanggapi ocehan Andre

"Sya mau belanja bulanan sekalian nggak?besok besok nggak janji gue bisa nemenin lo belanja" Kalisya masih diam

"Sya lo bisa masak kan? Nanti malem boleh nggak request makan malemnya? Gue kepengen masakan yang kaya dibuat chef renata kemaren deh"

"Sya pas di apart, gue nggak mau pisah kamar lagi ya. Pokoknya lo harus tidur bareng gue. Pake titik nggak tawar menawar lagi"

"Sya..."

"BISA DIEM NGGAK? AKU PUSING DENGERIN KAMU NGOMONG TERUS" Kalisya yang sudah capek akhirnya sedikit berteriak,

"I-iya maaf" ucap Andre langsung menciut, kaget karena Kalisya yang tiba tiba teriak. Andre tidak bersuara lagi sampai mereka sampai di apartemen.

Mereka lalu mencari apartemen dengan nomer 196 . Mereka lalu segera masuk, Kalisya langsung mengambil alih koper dan mulai menatanya. Sementara Andre hanya diam, laki laki itu bukan tidak ingin membantu istrinya.

Sejak tadi Andre sudah mau membantu memasukkan bajunya tapi salah terus dimata Kalisya. Mau masak? Andre nggak bisa bahkan mereka juga nggak punya bahan makanan apapun kan dikulkas. Mau melakukan yang lainpun Andre jadi takut kena omel Kalisya. Mood Kalisya memang hari ini sedang tidak baik. Jangan pernah ganggu perempuan yang miid nya sedang jelek atau kalian akan tau sendiri akibatnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikah? Sekarang?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang