Matterhorn, 09.00 AM
Villa sewaan Papa Kana kali ini berada di dekat kaki gunung ikonik kepunyaan Swiss, yakni gunung Matterhorn. Walaupun masih dalam fase musim semi, keadaan gunung Matterhorn dan sekitarnya masih dilapisi oleh salju sehingga area bermain ski tetap dibuka.
Oleh sebab itu, Ibu beserta Mama Kana pergi berduaan menuju tempat bermain ski yang diantar langsung oleh Tn. Traipipattanapong. Sekalian pas pulang dari sana Paman tersebut akan singgah di swalayan guna membeli beberapa bahan makanan untuk acara barbeque nanti malam.
Pada lantai dua bagian balkon luar. Mew tengah menyusun aneka makanan yang terdiri dari Sandwich isi tuna, semangkok nasi goreng telur campur sosis, dua gelas susu cokelat hangat, dan satu teko air putih di atas meja berbentuk bundar.
Karena semua orang dewasa tengah bepergian. Maka dari itu, Mew lah yang menyiapkan menu hidangan sarapan dari pagi sekali. Jahil-jahil begitu Mew ini jago memasak lho...
"Mbul sayang~ Waktunya bangun," panggil Mew memasuki kamar. Ia menyibak tirai jendela sehingga cahaya dari luar meringsek masuk ke dalam kamar. "Mbul..."
Mew menaiki ranjang kemudian mengambil posisi seperti sedang push up tepat di atas tubuh telentang Kana yang masih tertidur lelap. Remaja tersebut mulai menggerakkan badannya ke atas dan ke bawah sambil mengecup bibir mungil Kana yang sedikit terbuka.
Cup
"Ayo,"
Cup
"bangun,"
Cup
"waktunya,"
Cup
"sarapan!"
Mata tajam Mew melirik wajah mengerut si Kecil yang mulai terusik tidurnya. Balita tersebut menggeliat pelan sampai-sampai perut bulatnya terekspos bebas dihadapan Mew. Minta dicium juga kayaknya.
"Eung? Phi Meow?" Sahut Kana dengan nada suara khas bangun tidur. Ia tersenyum kecil mendapati wajah tampan Mew berada di atasnya.
Kana memeluk kepala Mew menggunakan dua tangan kemudian mengusap surai kecokelatan itu.
"Ceyamat pagii~" Sapanya.
Karena malam tadi ia tidur lumayan larut. Mata Kana terasa cukup perih kalau langsung dibuka. Makanya ia masih memejamkan mata walaupun sebenarnya telah bangun dari tidur.
"Pagi juga... Bangun yuk! Udah jam sembilan lewat nih. Waktunya kamu sarapan," ujar Mew menarik kedua tangan Kana agar bangkit dari ranjang.
Kana menurut saja dan membiarkan tubuhnya digendong oleh Mew. Dimana Phi nya itu membawa ia ke kamar mandi untuk membasuh muka.
"Mama cama Ante dah pelgi imangna?"
Kana bertanya di sela-sela kegiatan Mew yang mengeringkan wajahnya menggunakan handuk.
"Hu'um." Mew menganggukkan singkat.
"Untung Mama kamu udah izin dulu malam tadi. Kalau tidak pasti sekarang kamu ngamuk-ngamuk akibat kena tinggal," ledek Mew memasang wajah menyebalkan.
Kana manyun-manyun saja. Ketahuan banget kalau ia suka nangis macam anak bayi! Padahal Kana kan udah besar, bukan anak-anak lagi. Pikir otak kecilnya kepedean.
(Pfftt... Tawain jangan?🤣)
"Nah selesai! Yuk makan... Phi tadi buatin kamu nasi goreng loh, pakai sosis sama telur separoh masak juga." Mew berujar antusias. Pasalnya menu itu merupakan salah satu favorit Kana jika sedang sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL A BABY || BABY KANA IN ACTION✔️
Short Story[COMPLETE] Keseharian baby Kana sebagai tetangga mini phi Meow. Mew : 14 tahun. Kana : 3 tahun. Cerita ini mengandung bromance. ⏩15-08-2020 20-06-2021⏪ Highest Ranking, [#2. Raikantopeni, 13-03-2021] [#3. Gulfkanawut, 09-04-2021] [#1. Bromance, 19...